Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hubungan Analisa Rasio Laporan Keuangan Dengan Pemberian Kredit

pemberian kredit. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Rasio Laporan Keuangan Dalam Pemberian Kredit Modal Kerja Kepada Debitur Small-Medium Enterprise SME pada PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk Cabang Medan”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah formulasi dugaan mengapa terjadinya kesenjangan yang dinyatakan dalam latar belakang yang berguna untuk membantu rumusan dan identifikasi data – data yang relevan sehingga penelitian menjadi lebih terarah. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah Analisa Rasio Laporan Keuangan tahun 2009 Sudah Diterapkan Dengan Baik Untuk Memberikan Keputusan Kredit Kepada Debitur Small-Medium Enterprise SME Pada PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk Cabang Medan”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa analisa rasio laporan keuangan sudah diterapkan dengan baik oleh PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk Cabang Medan untuk memberikan keputusan kredit kepada debitur Small-Medium Enterprise SME. Universitas Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah : a. Untuk menambah pengetahuan penulis dibidang manajemen keuangan khususnya rasio laporan keuangan b. Untuk memberikan masukkan dan saran yang mungkin bermanfaat bagi pihak manajemen akan pentingnya analisa laporan keuangan c. Untuk menerapkan teori yang diperoleh dari akademi dan untuk mengetahui apakah teori dapat diterapkan sebagai pemecahan kasus dalam prakteknya. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dan posisi keuangan perusahaan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi keuangan. Berdasarkan hal tersebut manajer dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan juga sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Menurut Harahap 2004:105 : Laporan keuangan mengambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha pada perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan inilah yang menjadi sarana informasi screen bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisis keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam satu periode, dan arus dana kas perusahaan periode tertentu. Sedangkan menurut IAI 2007:17 : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan lengkap meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara misalnya: laporan arus kas, atau laporan arus dana catatan dan laporan lain serta penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu uuga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya: informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. 7 Universitas Sumatera Utara

1. Fungsi Laporan Keuangan

Menurut Harahap 2004:8 fungsi laporan keuangan bagi bank sebagai pemberi pinjaman adalah : a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. b. Menilai kualitas jaminan kreditinvestasi untuk menopang kredit yanng akan diberikan. c. Melihat dan memprediksikan prospek keuangan keuntungan yang mungkin diperolah perusahaan atau menilai rate of return perusahaan. d. Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar pertimbangan keputusan kredit. e. Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati.

2. Analisis Laporan Keuangan a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan Keuangan financial statement analysis adalah metode yang digunakan oleh managemen bisnis perbankan untuk menilai keadaan yang telah berlalu, saat ini, dan proyeksi yang akan datang dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit. Pengertian analisis laporan keuangan yang diberikan oleh Yusuf 2005:3 adalah “Aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang nerkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis”. Dengan kata lain informasi yang diperoleh dari hubungan- hubungan ini menambah pandangan dari sisi lain, memperdalam Universitas Sumatera Utara informasi dari data yang terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Sedangkan menurut Harahap 2004 : 189 Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara kuantitatif maupun data kualitatif yang tujuannya untuk mengetahui kondisi keuanngan lenih dalam yang sangat penting dalam proses mennghasilkan keputusan yang tepat.

b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun dan untuk mengetahui arah perkembangannya Menurut Djarwanto 2001:111 manfaat analisis laporan keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu : 1 Untuk mengetahui hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan, sehingga apabila terjadi kelemahan dalam satu atau beberapa perusahaan dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya. 2 Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan 3 Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi laporan keuangan dimasa yang akan datang. 4 Untuk mengetahui posisi dan perkembangan dari satu atau beberapa laporan keuangan sehingga dapat diramalkan kecenderungannya pada masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara Analisis yang dilakukan terhadap neraca dan laporan laba rugi merupakan penelaahan hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknis analisis alat-alat analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari setiap pos tersebut dengan memperbandingkannya dengan periode yang lalu atau membandingkannya dengan alat-alat pembanding yang lain seperti nerca dan laporan laba rugi yang dibudgetkan ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain yang sejenis. Secara lengkap menurut Harahap 2004 : 195 kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagi berikut : 1 Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat pada laporan keuangan biasanya. 2 Dapat mengali informasi yang tidak tampak secara kasat mata eksplisit dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuanngan implicit. 3 Dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4 Dapat membongkar hal-hal yang bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. 5 Mengetahui sifat-sifat hubungan akhirnya dilapangan untuk prediksi dan peningkatan rating. 6 Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. 7 Dapat membendingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standart industri normal atau standart ideal. 8 Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dsb. Universitas Sumatera Utara 9 Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang. 10 Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain: a Dapat menilai Prestasi perusahaan b Dapat memproyeksikan kauangan perusahaan. c Dapat menilai kondisi masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu. d Posisi keuangan e Hasil-hasil perusahaan f Liquiditas g Solvabilitas h Aktivitas i Rentabilitas dan Prifitabilitas j Indikator pasar modal

c. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Salah satu cara untuk melakukan analisis laporan keuangan ialah dengan jalan mempelajari hubungan antara berbagai pos-pos yang lain yang dinyatakan dengan angka yang dinamakan dengan rasio. Rasio-rasio penting bagi analisis ekstern yang menilai suatu perusahaan dari laporan-laporan perusahaan yang diumumkan. Penilaian yang harus dilakukan itu antara lain meliputi rentabilitas, likuiditas, solvabilitas. Efisiensi dari manajemen dan prospek perusahaan dimasa depan. Disamping itu rasio tersebut berguna bagi para analisis intern untuk membantu manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya memperbaiki kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan. Banyak teknikcara yang dapat dilakukan untuk menganalisis laporan keuangan antara lain; kompratif, analisis trend, analisis Universitas Sumatera Utara common size, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis rasio keuangan, analisis break even dsb. Hingga saat ini metode analisis ratio keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengidentifikasi dan menjelaskan posisi keuangan maupun kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Seperti yang diketahui terdapat banyak teknik analisa laporan keuangan yang digunakan oleh perusahaan – perusahaan. Pada penelitian ini yang digunakan hanya beberapa, yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan untuk kebijakan pemberian kredit, diantaranya adalah : 1 Rasio Likuiditas a Rasio Lancar Current Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current Ratio ini dapat dibuat dalam betuk persentase atau dalam bentuk berapa kali apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100, ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar sehingga mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi perusahaan. Harta Lancar Hutang Lancar Universitas Sumatera Utara b Rasio Kas Cash Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Cash Ratio sering juga disebut ratio of immediate solvency. Dari rumus diatas dapat menunjukan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia ditambah efek-efek likuid. c Rasio Cepat Quick Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi semua hutang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Ratio. 2 Rasio Solvabilitas a Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Modal Long Term Debt To Equity Ratio. Rumus umum yang digunakan adalah : Rasio ini menunjukan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang. b Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Total Debt To Total Asset Ratio Kas + Efek Hutang Lancar Aktiva Lancar + Efek + Piutang Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri Universitas Sumatera Utara Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan berapa besar aktiva yang digunakan untuk menjamin pengembalian hutang, baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang. c Rasio Total Hutang terhadap Modal Total Debt To Equity Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dibandingkan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar aktiva perusahaan dibiayai dengan modal asing atau hutang dampak penggunaan modal sendiri. Bagi kreditur, semakin rendah rasio ini lebih baik karena lebih terjamin pengembalian piutangnya. d Rasio Ketahanan Laba terhadap Pembayaran Bunga Hutang Jangka Panjang Time Interest Earned Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga hutang jangka panjang. Total Hutang Total Harta Total Hutang Modal Sendiri EBIT Hutang Bunga Jangka Panjang Universitas Sumatera Utara e Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Aktiva Non Lancar Long Term Debt To Non Current Asset Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan aktiva selain aktiva lancar. Rasio ini biasa dipergunakan untuk menilai solvabilitas perusahaan dengan standar rata-rata dipergunakan sebesar 50 atau 1:2. 3 Rasio Aktivitas a Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turn Over Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory, berputar dalam suatu periode tertentu. Bila rasio ini rendah berarti masih banyak stok yang belum terjual. b Rasio Perputaran Persediaan Rata-Rata Average Day’s Inventory Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan periode rata-rata persediaan barang berada digudang. c Rasio Perputaran Piutang Receivable’s Turn Over Ratio Hutang Jangka Panjang Aktiva Tetap Harga Pokok Penjualan Persediaan Rata-rata Persediaan Rata-Rata Harga Pokok Penjualan x 360 Universitas Sumatera Utara Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Dengan rasio ini dapat juga diketahui cepat atau lambat perubahan piutang jadi uang tunai. Semakin besar rasio ini berarti semakin cepat pula perubahannya menjadi kas. d Rasio Perputaran Total Asset Total Asset Turn Over Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. e Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over Ratio. Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan kemampuan modal kerja netto berputar dalam suatu periode tertentu atau indikasi dari perputaran kas sebuah perusahaan. Rasio ini menggambarkan hubungan antara Penjualan Kredit Piutang Rata-rata Penjualan Bersih Total Harta Penjualan Bersih Harta Lancar – Hutang lancar Universitas Sumatera Utara modal kerja dengan penjualan dan menunjukan banyaknya penjualan yang diperoleh untuk tiap rupiah modal kerja. 4 Rasio Profitabilitas a Rasio Margin Laba Kotor Gross Profit Margin Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini dipengaruhi oleh penjualan dan biaya operasi. Rasio yang rendah bisa disebabkan penjualan turun lebih besar daripada turunnya ongkos, dan sebaliknya setiap perusahaan menginginkan profit margin yang tinggi. b Rasio Margin Laba Operasi Operating Profit Margin Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan laba operasi sebelum bunga dan pajak net operating income yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan Operating Profit Margin c Rasio Margin Laba Bersih Net Profit Margin Ratio Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan besarnya keuntungan netto per rupiah penjualan. Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan Penjualan Bersih Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan – Beban Ops Penjualan Bersih EAT Penjualan Bersih Universitas Sumatera Utara d Ratio Tingkat Pengembalian Modal Investasi Earning Power of Total Investment Rate of Return on Total Asset Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor pemegang saham dan obligasi. e Rasio Tingkat Modal untuk Laba Bersih Rate of Return on Net Worth Rate of Return For the Owner Rumus umum yang digunakan adalah Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.

B. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja

Menurut Lukman 2000:133 “Istilah modal kerja disini diartikan kas ataupun net working capital. Dari definisi tersebut, modal kerja dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu modal kerja sebagai kas dan modal kerja sebagai modal net working capital”. EBIT Total Harta EAT Owner Equity Universitas Sumatera Utara Namun menurut Keown, et al, terjemahan Haryandini 2000:144 pengertian modal kerja adalah “investasi total perusahaan dalam aset lancar ini disebut juga modal kerja brutto, sedangkan modal kerja netto adalah perbedaan antara aset lancar perusahaan dan kewajiban lancarnya”. Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu mengalami perputaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa modal kerja tersebut akan terus menerus berputar dalam jangka pendek dalam rangka operasional perusahaan untuk dapat menghasilkan laba dari modal kerja yang dipergunakan. Modal kerja adalah modal yang bergerak secara efektif dan dinamis dalam operasi suatu perusahaan yang membuat perubahan bentuk dari wujud satu kewujud yang lainnya. Suatu analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisa intern maupun extern, disamping masalah modal kerja ini erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari juga menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka pendek. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya- Universitas Sumatera Utara bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya adanya ketidak-cukupan maupun miss-management dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Setiap perusahaan selalu menggunakan modal kerja untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, membayar hutang dan lain-lain. Kekurangan uang tunai atau kas akan menyebabkan perusahaan tidak bisa membayar kewajiban jangka pendeknya sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan karena calon pembeli tidak jadi membeli perusahaan tersebut. Perusahaan yang membiayai kebutuhan modal kerja pinjaman, bila tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang selain akan mengurangi laba yang semestinya diperoleh, juga akan memberikan beban berat pada perusahaan diwaktu yang akan datang.

2. Jenis Modal Kerja

Pada umumnya terdapat dua konsep utama modal kerja : modal kerja bersih dan modal kerja kotor. Jika seorang akuntan menggunakan istilah modal kerja, pada umumnya ia mengacu kepada modal kerja Universitas Sumatera Utara bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sampai sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas . namun dari sudut pandang manajemen, agak sulit untuk mengelola secara aktif perbedaan bersih antara aktiva dan kewajiban lancar, terutama jika perbedaan tersebut mengalami perubahan secara terus menerus. Namun menurut Munawir 2004:114 ada tiga konsep modal kerja antara lain : 1 Konsep kuantitatif Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana fund yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar gross working capital. 2 Konsep kualitatif Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek net working capital, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya hutang Universitas Sumatera Utara jangka pendek dan menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya. Dalam konsep kuantitatif tidak mementingkan kwalitas dari modal kerja, apakah modal kerja dibiayai dari modal para pemilik, hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek; sehingga dengan modal kerja yang besar tidak mencerminkan margin of safety para kreditur jangka pendek yang besar juga, bahkan modal kerja yang besar menurut konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Untuk memperjelas perbedaan antara konsep modal kerja yang kuantitatif dengan konsep modal kerja kualitatif berikut ini ilustrasi sebagai berikut : 31 desember Aktiva lancar 1977 1978 Kas Rp. 600.000 Rp. 600.000 Piutang dagang 1.300.000 1.300.000 Persediaan barang dagang 3.500.000 3.500.000 Persekot biaya 100.000 Jumlah aktiva lacar Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000 100.000 Universitas Sumatera Utara Hutang lancar Hutang dagang Rp. 1.550.000 Rp. 550.000 Hutang wesel 1.700.000 1.200.000 Hutang pajak 1.250.000 500.000 Hutang deviden 1.500.000 Jumlah hutang lancar Rp. 6.000.000 Rp. 2.750.000 500.000 Sumber : Munawir S 2004:123 Dari data tersebut menurut konsep modal kerja yang kuantitatif dari tahun 1977 ke tahun 1978 tidak terjadi perubahan modal kerja, karena jumlah modal kerja untuk kedua saat tersebut sama yaitu Rp. 5.500.000,-, tetapi menurut konsep yang kualitatif keadaan modal kerja tahun 1978 jauh lebih baik dibandingkan dengan modal kerja akhir tahun 1977. Modal kerja tahun 1977 mengalami defisit Rp. 500.000,- sedangkan dalam akhir tahun 1978 modal kerjanya sebesar Rp. 2.750.000,-. 3 Konsep fungsionil Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan laba dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk menghasilkan laba periode saat ini current income ada sebagaian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya. Universitas Sumatera Utara Dari aktiva tetap tersebut yang menjadi bagian dari modal kerja tahun ini adalah sebesar penyusutan depresiasi aktiva-aktiva tersebut untuk tahun ini. Aktiva lancar sebagian besar merupakan unsur modal kerja, walaupun tidak seluruhnya, ada sebagian aktiva lancar yang bukan merupakan modal kerja : misalnya dalam piutang tersebut terdiri dari dua unsur, yaitu harga pokok barang yang dijual dan laba penjualan barang tersebut. Harga pokok dari barang yang dijual tersebut merupakan unsur modal kerja, sedangkan keuntungannya bukan merupakan unsur modal kerja, tetapi merupakan modal kerja yang potensial.

3. Unsur Modal Kerja

Lukman 2000:144 menjelaskan bahwa unsur modal kerja menurut konsep kualitatif dan kuantitatif terdiri dari aktiva lancar dan hutang lancar. 1 Aktiva lancar Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan SAK no.9 Penyajian Aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek 2004:par 19 menyatakan bahwa : “dalam praktek yang di klasifikasikan sebagai aktivitas lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu tahun dapat dalam siklus operasional perusahaan.” Dari pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aktiva lancar yang dimaksud adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a Kas dan Bank b Surat-surat berharga yang mudah dijual dan tidak dimaksudkan untuk ditahan c Deposito jangka panjang d Wesel tagih yang akan jatuh tempo e Piutang f Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancar g Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancar h Biaya dibayar dimuka. 2 Hutang lancar Hutang lancar merupakan jangka pendek perusahaan kepada pihak lain yang harus dipatuhi dalam jangka waktu yang normal umumnya 1 tahun. Yang termasuk kewajiban jangka pendek meliputi : a Pinjaman bank dan pinjaman lainnya b Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun sejak tanggal neraca c Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar d Uang muka penjualan e Hutang pembelian aktiva tetap dan hutang lain-lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu 1 bulan f Penyisihan kewajiban pajak-pajak g Hutang deviden Universitas Sumatera Utara

C. Prosedur Pemberian Kredit 4. Fungsi dan Tujuan Pemberian Kredit

Menurut Warman 2000:169 bahwa fungsi kredit adalah : 1 Kredit dapat meningkatkan efisiensi penggunaan uang atau modal dengan meningkatkan produktivitas perusahaan. 2 Kredit meningkatkan efisiensi penggunaan barang karena kredit dapat membantu proses produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi dan sekaligus membantu proses pemindahan barang dari produsen kepada konsumen dalam proses marketing, kredit ikut memperlancar arus barang. 3 Kredit dapat meningkatkan arus peredaran lalu lintas uang misalnya melalui penggunaan cek, giro, promes dan kartu yang diterbitkan oleh bank. 4 Kredit dapat menjadi alat stabilitas moneter yang dilakukan melalui kredit misalnya dengan politik dikonto oleh bank sentral. Walaupun bersifat tidak langsung, bank sentral dengan cara menaikan suku bunga pada inflasi dan menurunkannya pada saat deflasi maka uang yang beredar diharapkan menjadi stabil. 5 Kredit dapat berfungsi sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan suatu negara. 6 Kredit dsapat menciptakan daya beli baru bagi para debitur meskipun debitur-debitur tidak memiliki uang tunai dalam saldo neracanya. Tentu saja kebijakan uang murah easy money policy waktunya tidak tepat, bukan situasi moneter yang strabil yang dapat diraih, namun meningkatnya harga-harga umum dalam kadar kian berbahaya yang akan terjadi. Sedangkan menurut Hasibuan 2005:88 bahwa fungsi kredit bagi masyarakat adalah: 1 Menjadi motovator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian. 2 Memperluas kerja bagi masyarakat 3 memperlancar arus uang dan barang. 4 Maningkatkan hubungan internasional. 5 Maningkatkan produktivitas dana yang ada. 6 Meningkatan data guna barang. 7 Maningkatkan kegairahan berusahan masyarakat. 8 Memperlancar modal perusahaan. 9 Meningkatkan income per kapita. Universitas Sumatera Utara 10 Mengubah cara berpikirbertindak mesyarakat untuk lebih ekonomis. Sedangkan tujuan penyaluran kredit, antara lain untuk : 1 Memperoleh pendapatan bank dari buanga kredit. 2 Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada. 3 Memanfaatkan kegiatan operasional bank. 4 Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat. 5 Memperlancar arus lalu lintas pembayaran. 6 Menambah modal kerja perusahaan. 7 Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

5. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit yang secara umum berlakku di bank yaitu : 1 Permohonan Kredit Proses penyaluran kredit dimulai dari masuknya permohonan kredit ke bank, yanng biasanya berawal dari hasil perbincangan calon debitur dengan pihak bank atau melalui pengajuan tertulis. Kenyataannya pengajuan tertulis baru dilakukan setelah didahului oleh pembicaraan secara lisan. Pengejuan tertulis. Kenyataan pengajuan tertulis baru dilakukan setelah didahului oleh pembicaraan secara lisan. Pengajuan tertulis berisikan infoemasi perubahan yang diberikan kepada bank. Pengajuan tertulis ini disebut dengan proposal kredit. Begitu permohonan diterima lisan mauoun tulisan bank mulai bekerja lewat investigasi awal mereka mulai mencari tahu mengenai di calon debitur keberbagai sumber. Apabila segalanya bagus, barulah mereka akan melangkah ketahap berikutnya. Akan Universitas Sumatera Utara tetapi, bila sebaliknya maka dengan cepat bank akan menilak permohonan kredit. 2 Pengumpulan Data Usaha dan Peninjauan Jaminan Jika bank menilai bahwa permohonan kredit layak diperoleh lebih lanjut, bank akan menelpon permohonan kredit untuk membuat perjanjian pertemuan. Pada saat kunjungan ini, bank berusaha mengenal bisnis calon debitur sejelas-jelasnya. Calon debitur harus memberikan dukungan penuh kepada officer bank yang melakukan kunjungan. Dukungan juga dapat diberikan pada peninjauan jaminan. Calon debitur harus memberikan keterangan yang jelas mengenai jaminan yang akan diberikan kepada bank. Misalnya kalau jaminan yang akan diberikan adalah tanah kosong, maka calon debitur harus menunjukan betas-batas tanah dengan jelas. Bila jaminannya adalah mobil harus menunjukan nomor mesin atau rangka yang jelas, dan sebagainya. Penilaian jaminan pada umumnya,dilakukan oleh karyawan bank kecuali ditentukan lain oleh peraturan yang mengahruskan bank memanfaatkan jasa penilaian independen. Walaupun demikian tentu saja calon debitur boleh meminta jasa penilai luar bank untuk menilai jaminannya. Hasilnya dapat diberikan sebagai pembanding. 3 Analisis Kredit Menurut Abdullah 2005:92, dalam dunia perbankan analisis kredit dikenal dengan konsep 5 C, yaitu : Universitas Sumatera Utara a Character Watak Account Office AO harus mencari tahu sifat-sifat dari calon debitur. Hal ini terutama berhubungan dengan kemampuan debitur untuk melakukan kewajiban-kewajibannya. Bank ingin selalu kredit yang diberikan dapat kembali dilunasi pada waktunya. Untuk itu bank akan selalu berusaha memberikan kredit hanya kepada debitur yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap persetujuan yang dibuat. Analisis ini lebih cenderung merupakan analisis kualitatif yang tidak bisa terbaca dengan angka-angka yang disajikan, tanpa itikad yang baik dari debitur, lebih baik kredit tidak diberikan. b Capacity Kapasitas Pada analisis ini bank berusaha mengetahui kemampuan managemen mengoperasikan perusahaan sehingga dapat memenuhi segala kewajibannya terhadap bank secara rutin dan pada saat jatuh tempo. Kapasitas ini menunjukan kemampuan ril dari perusahaan untuk merealisasikan rencana yanng telah dibuatnya. Sebagian aspek ini dapat dibaca dari laporan keuangan yang disediakan perusahaan, seperti kondisi liquiditas kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pemdek maupun solvabilitas atau kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo, rentabilitas kemampuan perusahaan untuk mencapai laba dari hasil operasinya dan Universitas Sumatera Utara aspek keuangan lainnya yang merupakan repleksi kemampuan manajemen. Disamping angka-angka aspek kapasitas ini jiga harus dianalisis secara kualitatif, yaitu kemampuan manajemen meliputi umur, pengalaman dibidangnya dan pendidikan. Untuk mengukur kemampuan ini maka sering kali Acoount Officer meminta daftar riwayat hidup dari calon debitur atau manajemennya apabila calon debitur adalah perusahaan. c Capital Modal Analisis aspek kepital ini meliputi struktur modal disetor, cadangan–cadangan dan laba yang ditahan dalam struktur perusahaan. Besarnya modal sendiri ini menunjukan suatu tingkat resiko yang dipikul oleh dibitur dalam pembiayaan suatu proyek. d Condition Kondisi Analisis terhadap aspek ini meliputi analisis terhadap variabel makro yang melingkupi perusahaan baik regional, nasional, maupun internasional. Variabel yang diperhatikan terutama adalah variabel ekonomi walaupun tidak terlepas bank juga perlu memperhatikan variabel lain seperti kondisi politik, perundang-undangan dan lain-lain. e Colleteral Jaminan Penilaian ini meliputi penilaian terhadap jaminan yang memberikan debitur sebagai pengamanan kredit yang diberikan Universitas Sumatera Utara bank, penilaian tersebut meliputi kecenderungan nilai jaminan dimasa depan dan tingkat kemudahan mengkonversikannya menjadi uang tunai marketability.

D. Hubungan Analisa Rasio Laporan Keuangan Dengan Pemberian Kredit

Dengan memperhatikan pembahasan sebelumnya maka sudah dapat diketahui hubungan yang terjadi antara analisa rasio laporan keuangan dengan pemberian kredit. Hubungan ini merupakan korelasi yang erat dan sulit untuk dipisahkan karena berbagai aspek yaitu antara lain meliputi segi keahlian dan kemampuan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaan, rencana penggunaan kredit yang diminta serta rencana pembayaran kembali kredit tersebu. Sehubungan dengan penilaian terhadap keahlian dan kemampuan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya, pihak bank harus benar – benar memperhatikan aspek – aspek likuiditas, rentabilitas, aktivitas dan stabilitas dari perusahaan tersebut. Hal ini dapat diketahui apabila kita melakukan penilaian terhadap laporan keuangan yang disajikan perusahaan dengan teliti. Manajemen harus dapat menilai tingkat likuiditas perusahaan debitur untuk melihat apakah calon nasabah atau nasabah mampu melunasi kredit pada waktu yang ditentukan. Manajemen harus dapat mengevaluasi aktivitas perusahaan debitur atau calon debitur untuk melihat apakah dengan kredit yang diberikan nasabah mampu meningkatkan aktivitas dengan lebih efisien. Hal tersebut sangat penting karena peningkatan usahayang tidak dibarengi dengan peningkatan efisiensi justru akan mempengaruhi pelunasan Universitas Sumatera Utara kreditnya dan manajemen juga harus dapat memastikan rentabilitas perusahaan debitur atau calon debitur untuk mengetahui apakah usaha yang dibiayai mampu menghasilkan laba, karena laba merupakan sumber pelunasan yang sangat penting. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa rasio laporan keuangan sangat bermanfaat dalam rangka menetapkan keputusan pemberian kredit. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tanpa melakukan penganalisaan terhadap laporan keuangan nasabah atau calon nasabah bank akan mengalami kesulitan untuk memutuskan menyetujui atau menolak permohonan kredit yang diajukan calon debitur dan jika memberikan atau menolak permohonan kredit tanpa adanya analisa rasio laporan keuangan akan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dari segi resiko dan dari segi jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat.

E. Kerangka Konseptual