Prosedur Pemberian Kredit Analisa Hasil Penelitian 1. Kriteria Pemberian Kredit

Dalam penyaluran kredit perlu untuk memahami secara tepat dari pejabat kredit lini yang menyangkut kebijakan, sifat dan prinsip – prinsip dasar pemberian kredit yaitu : a. Umum, artinya kredit dapat diberikan kepada siapa saja dalam arti tidak dibatasi dalam sektor ekonomi tertentu, sepanjang calon nasabah yang bersangkutan telah memenuhi segala ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan. b. Individual, artinya pemberian kredit dilakukan dengan pendekatan secara individual dan kasus per kasus, bukan berbentuk paket c. Selektif, artinya pemberian pinjaman dilaksanakan secara selektif kepada nasabah yang usahanya dinilai layak dan putusan kredit harus sesuai dengan pertimbangan teknis. Usaha yang mempunyai prospek bagus dan tidak bertentangan dengan perundang – undangan, moral agama dan adat istiadat masyarakat dan tidak merusak lingkungan d. Bisnis, artinya keputusan akhir atas suatu permohonan kredit ditentukan oleh PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk Cabang Medan sesuai dengan pertimbangan yang dilakukan oleh bank.

2. Prosedur Pemberian Kredit

Pemberian kredit meliputi proses sejak pengajuan permohonan oleh nasabah sampai dengan pengawasan dan pengarahan atas jalannya pinjaman. Sebelum memutuskan untuk menyetujui atau menolak permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah ada beberapa prosedur Universitas Sumatera Utara yang harus dilalui terlebih dahulu dan hal ini juga perlu diketahui oleh nasabah, yaitu : a. Nasabah diwajibkan mengisi formulir surat permohonan meminjam uang dan lampiran yang menyertainya untuk diteruskan ke manajer kredit b. Jika permohonan disetujui oleh Kepala Cabang maka diadakan penelitian ke lapangan on the spot oleh pihak surveyor untuk melihat jaminan. Hal – hal yang diteliti dalam hal ini adalah ; 1 Aspek Kredit 2 Lokasi dan lingkungan usaha 3 Keadaan fisik 4 Kegiatan usaha 5 Konfirmasi dengan pihak ketiga Bersamaan dengan itu pihak bank juga mengadakan penganalisaan terhadap laporan keuangan nasabah berdasarkan keterangan permohonan nasabah. c. Setelah penelitian ke lapangan maka surveyor membuat laporan hasil pemeriksaan dilapangan yang meliputi prospek usaha yaitu, aspke produksi, pemasaran, manajemen, keuangan dan aspek sosial ekonomi. d. Penilaian agunan yang meliputi persyaratan agunan ditinjau dari syarat ekonomis dan yuridis dan pemeriksaan agunan sesuai dengan sifat barang atau benda yang menjadi agunan tersebut Universitas Sumatera Utara e. Setelah pengisian berkas – berkas yang berkaitan dengan pemeriksaan ditempat usaha dan agunan calon nasabah diselesaikan, selanjutnya surveyor segera menentukan pengisian lembar usulan yang menyangkut tipe dan struktur kredit yang meliputi hal – hal : 1 Analisa rasio 2 Besarnya kredit yang diusulkan 3 Jangka waktu dan pola angsuran 4 Bentuk kredit dan suku bunga f. Selanjutnya hasil analisa surveyor diberikan kepada Kepala Cabang untuk diproses lebih lanjut dan diputus sesuai dengan kewenangan plafonnya masing – masing. g. Untuk kredit yang disetujui segera dibuat pengikat agunan di hadapan notaris yang berisikan pengakuan hutang kepada bank dan memberi hak kepada bank untuk memasang hypotek atas jaminan apabila nasabah tidak sanggup membayar kembali kreditnya, dengan pengikatan agunan akte bank memiliki hak preferensi atas jaminan. h. Setelah mendapatkan putusan maka kredit dapat direalisasikan dan serentak dengan itu nasabah harus menyelesaikan dokumen – dokumen yang harus diisi dan ditanda tangani antara lain : 1 formulir permohonan kredit, kwitansi penerimaan pinjaman dan sejumlah uang 2 Surat Perjanjian 3 Surat pernyataan hutang Universitas Sumatera Utara 4 Surat kuasa, surat pernyataan, surat rekomendasi i. Untuk pengamanan atas barang jaminan dibuat surat pemberitahuan agunan kepada instansi yang berwenang, misalnya : 1 Untuk barang bergerak seperti kenderaan diberitahukan kepada pihak kepolisian 2 Untuk barang tidak bergerak seperti tanah, diberitahukan kepada kantor agraria. j. Untuk menjaga hal – hal yang tidak diinginkan dengan jiwa nasabah, maka nasabah ditutup dengan asuransi jiwa k. Kemudian untuk mengetahui perkembangan perusahaan debitur, maka melakukan kunjungan sebagai tindakan pengawasan atas usaha debitur

3. Laporan Keuangan