bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan
menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan
untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya adanya ketidak-cukupan maupun miss-management dalam modal kerja
merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.
Setiap perusahaan selalu menggunakan modal kerja untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari, misalnya untuk membeli
bahan baku, membayar upah buruh, membayar hutang dan lain-lain. Kekurangan uang tunai atau kas akan menyebabkan perusahaan tidak
bisa membayar kewajiban jangka pendeknya sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh
keuntungan karena calon pembeli tidak jadi membeli perusahaan tersebut. Perusahaan yang membiayai kebutuhan modal kerja
pinjaman, bila tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang selain akan mengurangi laba yang semestinya diperoleh, juga akan
memberikan beban berat pada perusahaan diwaktu yang akan datang.
2. Jenis Modal Kerja
Pada umumnya terdapat dua konsep utama modal kerja : modal kerja bersih dan modal kerja kotor. Jika seorang akuntan menggunakan
istilah modal kerja, pada umumnya ia mengacu kepada modal kerja
Universitas Sumatera Utara
bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sampai sejauh mana perusahaan
dilindungi dari masalah likuiditas . namun dari sudut pandang manajemen, agak sulit untuk mengelola secara aktif perbedaan bersih
antara aktiva dan kewajiban lancar, terutama jika perbedaan tersebut mengalami perubahan secara terus menerus.
Namun menurut Munawir 2004:114 ada tiga konsep modal kerja antara lain :
1 Konsep kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai
operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana fund yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam
konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar gross working capital.
2 Konsep kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
terhadap hutang jangka pendek net working capital, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun
dari para pemilik perusahaan. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya
aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya hutang
Universitas Sumatera Utara
jangka pendek dan menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta
menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman
jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya. Dalam konsep kuantitatif tidak mementingkan kwalitas dari modal
kerja, apakah modal kerja dibiayai dari modal para pemilik, hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek; sehingga dengan
modal kerja yang besar tidak mencerminkan margin of safety para kreditur jangka pendek yang besar juga, bahkan modal kerja yang
besar menurut konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan
yang bersangkutan. Untuk memperjelas perbedaan antara konsep modal kerja yang
kuantitatif dengan konsep modal kerja kualitatif berikut ini ilustrasi sebagai berikut :
31 desember Aktiva lancar
1977 1978
Kas Rp. 600.000
Rp. 600.000
Piutang dagang 1.300.000
1.300.000 Persediaan barang dagang
3.500.000 3.500.000
Persekot biaya 100.000
Jumlah aktiva lacar Rp. 5.500.000
Rp. 5.500.000
100.000
Universitas Sumatera Utara
Hutang lancar Hutang dagang
Rp. 1.550.000 Rp.
550.000 Hutang wesel
1.700.000 1.200.000
Hutang pajak 1.250.000
500.000 Hutang deviden
1.500.000 Jumlah hutang lancar
Rp. 6.000.000 Rp.
2.750.000
500.000
Sumber : Munawir S 2004:123
Dari data tersebut menurut konsep modal kerja yang kuantitatif dari tahun 1977 ke tahun 1978 tidak terjadi perubahan modal kerja,
karena jumlah modal kerja untuk kedua saat tersebut sama yaitu Rp. 5.500.000,-, tetapi menurut konsep yang kualitatif keadaan
modal kerja tahun 1978 jauh lebih baik dibandingkan dengan modal kerja akhir tahun 1977. Modal kerja tahun 1977 mengalami
defisit Rp. 500.000,- sedangkan dalam akhir tahun 1978 modal kerjanya sebesar Rp. 2.750.000,-.
3 Konsep fungsionil
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan laba dari usaha pokok
perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba
sesuai dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk menghasilkan laba periode saat ini current
income ada sebagaian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Dari aktiva tetap tersebut yang menjadi bagian dari modal kerja tahun ini adalah sebesar penyusutan depresiasi aktiva-aktiva
tersebut untuk tahun ini. Aktiva lancar sebagian besar merupakan unsur modal kerja, walaupun tidak seluruhnya, ada sebagian aktiva
lancar yang bukan merupakan modal kerja : misalnya dalam piutang tersebut terdiri dari dua unsur, yaitu harga pokok barang
yang dijual dan laba penjualan barang tersebut. Harga pokok dari barang yang dijual tersebut merupakan unsur modal kerja,
sedangkan keuntungannya bukan merupakan unsur modal kerja, tetapi merupakan modal kerja yang potensial.
3. Unsur Modal Kerja