Jenis Modal Kerja Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja

bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya adanya ketidak-cukupan maupun miss-management dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Setiap perusahaan selalu menggunakan modal kerja untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, membayar hutang dan lain-lain. Kekurangan uang tunai atau kas akan menyebabkan perusahaan tidak bisa membayar kewajiban jangka pendeknya sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan karena calon pembeli tidak jadi membeli perusahaan tersebut. Perusahaan yang membiayai kebutuhan modal kerja pinjaman, bila tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang selain akan mengurangi laba yang semestinya diperoleh, juga akan memberikan beban berat pada perusahaan diwaktu yang akan datang.

2. Jenis Modal Kerja

Pada umumnya terdapat dua konsep utama modal kerja : modal kerja bersih dan modal kerja kotor. Jika seorang akuntan menggunakan istilah modal kerja, pada umumnya ia mengacu kepada modal kerja Universitas Sumatera Utara bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sampai sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas . namun dari sudut pandang manajemen, agak sulit untuk mengelola secara aktif perbedaan bersih antara aktiva dan kewajiban lancar, terutama jika perbedaan tersebut mengalami perubahan secara terus menerus. Namun menurut Munawir 2004:114 ada tiga konsep modal kerja antara lain : 1 Konsep kuantitatif Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana fund yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar gross working capital. 2 Konsep kualitatif Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek net working capital, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya hutang Universitas Sumatera Utara jangka pendek dan menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya. Dalam konsep kuantitatif tidak mementingkan kwalitas dari modal kerja, apakah modal kerja dibiayai dari modal para pemilik, hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek; sehingga dengan modal kerja yang besar tidak mencerminkan margin of safety para kreditur jangka pendek yang besar juga, bahkan modal kerja yang besar menurut konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Untuk memperjelas perbedaan antara konsep modal kerja yang kuantitatif dengan konsep modal kerja kualitatif berikut ini ilustrasi sebagai berikut : 31 desember Aktiva lancar 1977 1978 Kas Rp. 600.000 Rp. 600.000 Piutang dagang 1.300.000 1.300.000 Persediaan barang dagang 3.500.000 3.500.000 Persekot biaya 100.000 Jumlah aktiva lacar Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000 100.000 Universitas Sumatera Utara Hutang lancar Hutang dagang Rp. 1.550.000 Rp. 550.000 Hutang wesel 1.700.000 1.200.000 Hutang pajak 1.250.000 500.000 Hutang deviden 1.500.000 Jumlah hutang lancar Rp. 6.000.000 Rp. 2.750.000 500.000 Sumber : Munawir S 2004:123 Dari data tersebut menurut konsep modal kerja yang kuantitatif dari tahun 1977 ke tahun 1978 tidak terjadi perubahan modal kerja, karena jumlah modal kerja untuk kedua saat tersebut sama yaitu Rp. 5.500.000,-, tetapi menurut konsep yang kualitatif keadaan modal kerja tahun 1978 jauh lebih baik dibandingkan dengan modal kerja akhir tahun 1977. Modal kerja tahun 1977 mengalami defisit Rp. 500.000,- sedangkan dalam akhir tahun 1978 modal kerjanya sebesar Rp. 2.750.000,-. 3 Konsep fungsionil Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan laba dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk menghasilkan laba periode saat ini current income ada sebagaian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya. Universitas Sumatera Utara Dari aktiva tetap tersebut yang menjadi bagian dari modal kerja tahun ini adalah sebesar penyusutan depresiasi aktiva-aktiva tersebut untuk tahun ini. Aktiva lancar sebagian besar merupakan unsur modal kerja, walaupun tidak seluruhnya, ada sebagian aktiva lancar yang bukan merupakan modal kerja : misalnya dalam piutang tersebut terdiri dari dua unsur, yaitu harga pokok barang yang dijual dan laba penjualan barang tersebut. Harga pokok dari barang yang dijual tersebut merupakan unsur modal kerja, sedangkan keuntungannya bukan merupakan unsur modal kerja, tetapi merupakan modal kerja yang potensial.

3. Unsur Modal Kerja