Prosedur Pemberian Kredit Prosedur Pemberian Kredit 4. Fungsi dan Tujuan Pemberian Kredit

10 Mengubah cara berpikirbertindak mesyarakat untuk lebih ekonomis. Sedangkan tujuan penyaluran kredit, antara lain untuk : 1 Memperoleh pendapatan bank dari buanga kredit. 2 Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada. 3 Memanfaatkan kegiatan operasional bank. 4 Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat. 5 Memperlancar arus lalu lintas pembayaran. 6 Menambah modal kerja perusahaan. 7 Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

5. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit yang secara umum berlakku di bank yaitu : 1 Permohonan Kredit Proses penyaluran kredit dimulai dari masuknya permohonan kredit ke bank, yanng biasanya berawal dari hasil perbincangan calon debitur dengan pihak bank atau melalui pengajuan tertulis. Kenyataannya pengajuan tertulis baru dilakukan setelah didahului oleh pembicaraan secara lisan. Pengejuan tertulis. Kenyataan pengajuan tertulis baru dilakukan setelah didahului oleh pembicaraan secara lisan. Pengajuan tertulis berisikan infoemasi perubahan yang diberikan kepada bank. Pengajuan tertulis ini disebut dengan proposal kredit. Begitu permohonan diterima lisan mauoun tulisan bank mulai bekerja lewat investigasi awal mereka mulai mencari tahu mengenai di calon debitur keberbagai sumber. Apabila segalanya bagus, barulah mereka akan melangkah ketahap berikutnya. Akan Universitas Sumatera Utara tetapi, bila sebaliknya maka dengan cepat bank akan menilak permohonan kredit. 2 Pengumpulan Data Usaha dan Peninjauan Jaminan Jika bank menilai bahwa permohonan kredit layak diperoleh lebih lanjut, bank akan menelpon permohonan kredit untuk membuat perjanjian pertemuan. Pada saat kunjungan ini, bank berusaha mengenal bisnis calon debitur sejelas-jelasnya. Calon debitur harus memberikan dukungan penuh kepada officer bank yang melakukan kunjungan. Dukungan juga dapat diberikan pada peninjauan jaminan. Calon debitur harus memberikan keterangan yang jelas mengenai jaminan yang akan diberikan kepada bank. Misalnya kalau jaminan yang akan diberikan adalah tanah kosong, maka calon debitur harus menunjukan betas-batas tanah dengan jelas. Bila jaminannya adalah mobil harus menunjukan nomor mesin atau rangka yang jelas, dan sebagainya. Penilaian jaminan pada umumnya,dilakukan oleh karyawan bank kecuali ditentukan lain oleh peraturan yang mengahruskan bank memanfaatkan jasa penilaian independen. Walaupun demikian tentu saja calon debitur boleh meminta jasa penilai luar bank untuk menilai jaminannya. Hasilnya dapat diberikan sebagai pembanding. 3 Analisis Kredit Menurut Abdullah 2005:92, dalam dunia perbankan analisis kredit dikenal dengan konsep 5 C, yaitu : Universitas Sumatera Utara a Character Watak Account Office AO harus mencari tahu sifat-sifat dari calon debitur. Hal ini terutama berhubungan dengan kemampuan debitur untuk melakukan kewajiban-kewajibannya. Bank ingin selalu kredit yang diberikan dapat kembali dilunasi pada waktunya. Untuk itu bank akan selalu berusaha memberikan kredit hanya kepada debitur yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap persetujuan yang dibuat. Analisis ini lebih cenderung merupakan analisis kualitatif yang tidak bisa terbaca dengan angka-angka yang disajikan, tanpa itikad yang baik dari debitur, lebih baik kredit tidak diberikan. b Capacity Kapasitas Pada analisis ini bank berusaha mengetahui kemampuan managemen mengoperasikan perusahaan sehingga dapat memenuhi segala kewajibannya terhadap bank secara rutin dan pada saat jatuh tempo. Kapasitas ini menunjukan kemampuan ril dari perusahaan untuk merealisasikan rencana yanng telah dibuatnya. Sebagian aspek ini dapat dibaca dari laporan keuangan yang disediakan perusahaan, seperti kondisi liquiditas kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pemdek maupun solvabilitas atau kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo, rentabilitas kemampuan perusahaan untuk mencapai laba dari hasil operasinya dan Universitas Sumatera Utara aspek keuangan lainnya yang merupakan repleksi kemampuan manajemen. Disamping angka-angka aspek kapasitas ini jiga harus dianalisis secara kualitatif, yaitu kemampuan manajemen meliputi umur, pengalaman dibidangnya dan pendidikan. Untuk mengukur kemampuan ini maka sering kali Acoount Officer meminta daftar riwayat hidup dari calon debitur atau manajemennya apabila calon debitur adalah perusahaan. c Capital Modal Analisis aspek kepital ini meliputi struktur modal disetor, cadangan–cadangan dan laba yang ditahan dalam struktur perusahaan. Besarnya modal sendiri ini menunjukan suatu tingkat resiko yang dipikul oleh dibitur dalam pembiayaan suatu proyek. d Condition Kondisi Analisis terhadap aspek ini meliputi analisis terhadap variabel makro yang melingkupi perusahaan baik regional, nasional, maupun internasional. Variabel yang diperhatikan terutama adalah variabel ekonomi walaupun tidak terlepas bank juga perlu memperhatikan variabel lain seperti kondisi politik, perundang-undangan dan lain-lain. e Colleteral Jaminan Penilaian ini meliputi penilaian terhadap jaminan yang memberikan debitur sebagai pengamanan kredit yang diberikan Universitas Sumatera Utara bank, penilaian tersebut meliputi kecenderungan nilai jaminan dimasa depan dan tingkat kemudahan mengkonversikannya menjadi uang tunai marketability.

D. Hubungan Analisa Rasio Laporan Keuangan Dengan Pemberian Kredit