9 Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dilakukan
perusahaan dimasa yang akan datang. 10
Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari
suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:
a
Dapat menilai Prestasi perusahaan b
Dapat memproyeksikan kauangan perusahaan. c
Dapat menilai kondisi masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu.
d Posisi keuangan
e Hasil-hasil perusahaan
f Liquiditas
g Solvabilitas
h Aktivitas
i Rentabilitas dan Prifitabilitas
j Indikator pasar modal
c. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Salah satu cara untuk melakukan analisis laporan keuangan ialah dengan jalan mempelajari hubungan antara berbagai pos-pos
yang lain yang dinyatakan dengan angka yang dinamakan dengan rasio. Rasio-rasio penting bagi analisis ekstern yang menilai suatu
perusahaan dari laporan-laporan perusahaan yang diumumkan. Penilaian yang harus dilakukan itu antara lain meliputi rentabilitas,
likuiditas, solvabilitas. Efisiensi dari manajemen dan prospek perusahaan dimasa depan. Disamping itu rasio tersebut berguna bagi
para analisis intern untuk membantu manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya memperbaiki kesalahan dan
menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan. Banyak teknikcara yang dapat dilakukan untuk menganalisis
laporan keuangan antara lain; kompratif, analisis trend, analisis
Universitas Sumatera Utara
common size, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis rasio keuangan, analisis break even dsb. Hingga saat ini metode
analisis ratio keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengidentifikasi dan menjelaskan posisi keuangan maupun kinerja
keuangan dari suatu perusahaan. Seperti yang diketahui terdapat banyak teknik analisa laporan
keuangan yang digunakan oleh perusahaan – perusahaan. Pada penelitian ini yang digunakan hanya beberapa, yang berkaitan dengan
analisis laporan keuangan untuk kebijakan pemberian kredit, diantaranya adalah :
1 Rasio Likuiditas
a Rasio Lancar Current Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan
aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current
Ratio ini dapat dibuat dalam betuk persentase atau dalam bentuk berapa kali apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100, ini
berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar sehingga mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa
mengganggu operasi perusahaan. Harta Lancar
Hutang Lancar
Universitas Sumatera Utara
b Rasio Kas Cash Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Cash Ratio sering juga disebut ratio of immediate solvency. Dari rumus diatas dapat menunjukan kemampuan untuk
membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia ditambah efek-efek likuid.
c Rasio Cepat Quick Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi semua hutang lancar. Semakin besar
rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Ratio. 2
Rasio Solvabilitas a
Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Modal Long Term Debt To Equity Ratio.
Rumus umum yang digunakan adalah :
Rasio ini menunjukan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang.
b Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Total Debt To Total
Asset Ratio Kas + Efek
Hutang Lancar
Aktiva Lancar + Efek + Piutang Hutang Lancar
Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri
Universitas Sumatera Utara
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan berapa besar aktiva yang digunakan untuk menjamin pengembalian hutang, baik hutang jangka
pendek maupun jangka panjang. c
Rasio Total Hutang terhadap Modal Total Debt To Equity Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang
dibandingkan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar aktiva perusahaan dibiayai dengan modal
asing atau hutang dampak penggunaan modal sendiri. Bagi kreditur, semakin rendah rasio ini lebih baik karena lebih
terjamin pengembalian piutangnya. d
Rasio Ketahanan Laba terhadap Pembayaran Bunga Hutang Jangka Panjang Time Interest Earned Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.
Total Hutang Total Harta
Total Hutang Modal Sendiri
EBIT Hutang Bunga Jangka Panjang
Universitas Sumatera Utara
e Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Aktiva Non Lancar
Long Term Debt To Non Current Asset Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan aktiva selain aktiva lancar. Rasio ini biasa
dipergunakan untuk menilai solvabilitas perusahaan dengan standar rata-rata dipergunakan sebesar 50 atau 1:2.
3 Rasio Aktivitas
a Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turn Over Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory, berputar dalam suatu periode tertentu. Bila rasio ini
rendah berarti masih banyak stok yang belum terjual. b
Rasio Perputaran Persediaan Rata-Rata Average Day’s Inventory Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan periode rata-rata persediaan barang berada digudang.
c Rasio Perputaran Piutang Receivable’s Turn Over Ratio
Hutang Jangka Panjang Aktiva Tetap
Harga Pokok Penjualan Persediaan Rata-rata
Persediaan Rata-Rata Harga Pokok Penjualan
x 360
Universitas Sumatera Utara
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Dengan rasio ini
dapat juga diketahui cepat atau lambat perubahan piutang jadi uang tunai. Semakin besar rasio ini berarti semakin cepat pula
perubahannya menjadi kas. d
Rasio Perputaran Total Asset Total Asset Turn Over Ratio Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau
kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
e Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over
Ratio. Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan kemampuan modal kerja netto berputar dalam suatu periode tertentu atau indikasi dari perputaran kas
sebuah perusahaan. Rasio ini menggambarkan hubungan antara Penjualan Kredit
Piutang Rata-rata
Penjualan Bersih Total Harta
Penjualan Bersih Harta Lancar – Hutang lancar
Universitas Sumatera Utara
modal kerja dengan penjualan dan menunjukan banyaknya penjualan yang diperoleh untuk tiap rupiah modal kerja.
4 Rasio Profitabilitas
a Rasio Margin Laba Kotor Gross Profit Margin Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini dipengaruhi oleh penjualan dan biaya operasi. Rasio yang rendah bisa disebabkan penjualan turun lebih besar
daripada turunnya ongkos, dan sebaliknya setiap perusahaan menginginkan profit margin yang tinggi.
b Rasio Margin Laba Operasi Operating Profit Margin Ratio
Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan laba operasi sebelum bunga dan pajak net operating income yang dihasilkan oleh setiap rupiah
penjualan Operating Profit Margin c
Rasio Margin Laba Bersih Net Profit Margin Ratio Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan besarnya keuntungan netto per rupiah penjualan.
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan Penjualan Bersih
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan – Beban Ops Penjualan Bersih
EAT Penjualan Bersih
Universitas Sumatera Utara
d Ratio Tingkat Pengembalian Modal Investasi Earning Power
of Total Investment Rate of Return on Total Asset Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor pemegang saham dan obligasi.
e Rasio Tingkat Modal untuk Laba Bersih Rate of Return on
Net Worth Rate of Return For the Owner Rumus umum yang digunakan adalah
Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan
saham biasa.
B. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja