Kemitraan Usaha Antar Pelaku Ekonomi Strategi Pembangunan Ekonomi

Peranan ekonomi kerakyatan selain sebagai penampung tenaga kerja juga sebagai sumber pendapatan masyarakat golongan menengah bawah. Berbagai kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok mampu dihasilkan oleh sektor informal. Sektor informal dalam perekonomian Indonesia menggambarkan kegiatan ekonomi rakyat yang selama ini masih belum mampu berkembang secara optimal.

2.1.1. Kemitraan Usaha Antar Pelaku Ekonomi

Pola kemitraan usaha kecil termasuk di dalamnya koperasi dapat dijalin dengan usaha besar dan menengah baik dari pihak swasta maupun BUMN. Terdapat berbagai bentuk kemitraan usaha seperti bentuk-bentuk inti-plasma, dagang umum, sub kontrak, waralaba dan sebagainya. Prinsip kemitraan yang paling ideal adalah saling menguntungkan antara pihak-pihak yang melakukan kemitraan usaha. Keberhasilan suatu kemitraan ditentukan oleh dua hal yaitu: tujuan yang ditetapkan dan perilaku dari pihak-pihak yang melaksanakan kemitraan. Jenis-jenis perilaku yang dapat muncul dari pihak yang melakukan kemitraan antara lain yang bersifat tidak ingin untung sendiri, percaya pada mitra usaha, perilaku timbal balik, perilaku mampu menahan diri atau sabar.

2.1.2. Strategi Pembangunan Ekonomi

Setiap strategi pembangunan ekonomi hampir semuanya memiliki dimensi yang mengarah pada perubahan struktur ekonomi dari tradisional yang didominasi peranan sektor pertanian ke perekonomian yang modern bercorak industri. Pengalaman negara maju dalam mencapai perubahan struktur ekonomi dilaksanakan melalui strategi memprioritaskan pembangunan sektor industri. Dalam dimensi p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara regional, pembangunan sektor industri didasarkan pada teori kutub pertumbuhan ekonomi. Manfaat ekonomi yang menyebar dari kutub kegiatan ekonomi ke seluruh bagian wilayah disebut efek tetesan ke bawah atau spread effect. Selain efek yang berupa penyebaran kemajuan ekonomi dari pusat kegiatan ekonomi kutub juga terjadi efek yang merugikan daerah belakang atau daerah pengaruh berupa efek pencucian backwash effect. Ini dapat berwujud merosotnya jumlah dan kualitas sumber daya di daerah belakang dan kerusakan lingkungan, akibat upaya pembangunan ekonomi yang dipusatkan. Kemunduran dalam bidang ekonomi dirasakan oleh bangsa Indonesia, setelah sekitar 30 tahun melaksanakan upaya pembangunan. Kemunduran kondisi ekonomi tersebut akibat terjadinya krisis ekonomi yang terakhir terjadi di Amerika Serikat yang selanjutnya berdampak parah pada perekonomian Indonesia. Ketergantungan pada impor barang dan jasa serta besarnya pinjaman swasta ke luar negeri merupakan penyebab kerawanan dari sisi eksternal. Dalam krisis ekonomi muncul berbagai isu ekonomi berkaitan dengan korupsi, kolusi dan pemberian fasilitas dan nepotisme. Perbaikan kondisi ekonomi harus disertai perbaikan kerangka dasar politik dan hukum yang menjamin tegaknya demokrasi. Strategi mengatasi krisis dilakukan melalui kebijakan fiskal, moneter, dan neraca pembayaran. Kebijakan ekonomi yang berpihak pada ekonomi kerakyatan diperlukan dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan dan mewujudkan keadilan sosial. Pendekatannya dapat dengan menggunakan pendekatan pembangunan regional termasuk wilayah pedesaan. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Sementara itu kegiatan pemerintah dalam perekonomian menurut Suparmoko 2000, secara garis besar dapat diklasifikasikan atas: 1. Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang-barang danjasa untuk memuaskan masyarakat peranan alokasi. 2. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan peran distribusi. 3. Kegiatan menstabilkan perekonomian peran stabilisasi. 4. Kegiatan yang mempercepat pertumbuhan ekonomi. Konsekuensi keterlibatan pemerintah di bidang ekonomi menyebabkan pemerintah membutuhkan aparat, investasi, sarana dan prasarana yang berarti harus melakukan pengeluaran untuk mencapai tujuan pembangunan. Guna membiayai pengeluaran tersebut, maka pemerintah harus mencari sumber danapenerimaan. Rincian tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya akan nampak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Di samping itu melalui peran pemerintah sangat diharapkan untuk menciptakan distribusi pembagian pendapatan nasional yang lebih adil Basri, 2002. Selanjutnya Sukirno 2005 menyatakan beberapa alasan perlunya campur tangan pemerintah dalam perekonomian antara lain adalah: 1. Menstabilkan tingkat harga dan mencegah inflasi. 2. Mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, dan 3. Menjaga kestabilan sektor luar negeri. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Para ahli ekonomi klasik meyakini bahwa terjadinya suatu perekonomian dengan persaingan sempurna, pasar bebas yang secara otomatis bebas dari segala campur tangan pemerintah yang akan memaksimumkan pendapatan nasional adalah tangan-tangan tak kelihatan invisible hand akan memandu semua pelaku ekonomi untuk mencapai alokasi sumber daya secara efisien Jhingan, 2007. Todaro 2000 mengatakan bahwa karakteristik khas sektor informal adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan usaha umumnya sederhana, tidak sangat tergantung kepada kerjasama banyak orang dan sistem pembagian kerja yang ketat. Dengan demikian dapat dilakukan oleh perorangan atau keluarga, atau usaha bersama antara beberapa orang kepercayaan tanpa perjanjian tertulis. 2. Skala usaha relatif kecil. Modal usaha, modal kerja dan omset penjualan umumnya kecil, serta dapat dilakukan secara bertahap. 3. Usaha sektor informal umumnya tidak memiliki ijin usaha seperti halnya Firma atau Perusahaan Terbatas. 4. Untuk bekerja di sektor informal lebih mudah dari pada bekerja di sektor formal. 5. Tingkat penghasilan di sektor informal umumnya relatif rendah, walaupun tingkat keuntungan terkadang cukup tinggi, akan tetapi karena omset penjualan relatif kecil, keuntungan absolut umumnya menjadi kecil. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 6. Keterkaitan sektor informal dengan usaha-usaha lain sangat kecil. Kebanyakan usaha sektor informal berfungsi sebagai produsen atau penyalur kecil yang langsung melayani konsumennya. 7. Pekerjaan di sektor informal tidak memiliki jaminan kesehatan kerja dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan seperti dana pensiun dan tunjangan keselamatan kerja. 8. Usaha sektor informal beraneka ragam seperti pedagang kaki lima, pedagang keliling, penjual koran, kedai lontong sayur, tukang cukur, tukang becak, tukang sepatu, warung nasi dan warung kopi. Sektor informal dapat dilihat sebagai bentuk kegiatan perekonomian ataupun sebagai wadah penampung angkatan kerja, sehingga dapat berperan mengurangi pengangguran.

2.2. Peran Usaha Makanan dan Minuman dalam Perekonomian