Tenaga Kerja dalam Sektor Informal

Produsen-produsen baru itu akan saling menjadi langganan satu sama lain dan ini menciptakan bagi barang-barang mereka. Saling melengkapi dalam permintaan mengurangi resiko dalam mendapatkan pasar dan meningkatkan rangsangan untunk investasi. Dengan kata lain, syarat mutlak minimal pada permintaan inilah yang memerlukan adanya suatu jumlah minimum investasi dalam industri yang berkaitan untuk mengatasi kecilnya pasar dan rendahnya dorongan berinvestasi di negara terbelakang. Selain itu Rosenstein dalam Jhingan, 2007 menjelaskan tentang suatu jumlah minimum investasi membutuhkan suatu jumlah tertentu tabungan. Jumlah tabungan ini tidak mudah dicapai oleh negara terbelakang yang miskin karena sangat rendahnya tingkat pendapatan. Untuk mengatasi hal ini, maka ketika pendapatan meningkat sebagai peningkatan investasi, tingkat tabungan marginal diusahakan agar lebih tinggi dari pada tingkat rata-rata tabungan. Tapi tidak ada satu negarapun yang pernah mempunyai tabungan marginal yang lebih tinggi dari pada tingkat rata-rata tabungan sebelumnya.

2.6. Tenaga Kerja dalam Sektor Informal

Pada dasarnya suatu kegiatan perekonomian di bidang apapun akan dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan faktor-faktor yang lain dan juga sifat-sifat manusia itu sendiri. Yang kita maksud dengan human resources disini ialah penduduk sebagai suatu keseluruhan. Dari segi penduduk sebagai faktor produksi, p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara maka tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai faktor produksi. Hanya penduduk yang berupa tenaga kerja yang dapat dikatakan sebagai faktor produksi. Yang dimaksud dengan angkatan kerja labor force adalah penduduk yang bekerja dan penduduk yang belum bekerja, namun siap untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan pada tingkat upah yang berlaku. Kemudian penduduk yang bekerja adalah mereka yang melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memperoleh penghasilan, baik bekerja penuh maupun tidak bekerja penuh. Tenaga kerja ini adalah penduduk yang berusia antara 15 sampai 64 tahun Suryana, 2000. Rata-rata umur angkatan kerja di negara berkembang misalkan di Indonesia mulai 10 tahun ke atas yang lebih mudah jika dibandingkan dengan negara maju mulai 15 tahun ke atas. Demikian juga dengan kualitasnya angkatan kerja pada negara-negara berkembang lebih rendah jika dibandingkan dengan negara maju. Rendahnya kualitas tenaga kerja tersebut disebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Jumlah orang yang bekerja tergantung dari besarnya permintaan atau demand dalam masyarakat, permintaan tersebut dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi dan tingkat upah. Proses terjadinya penempatan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan permintaan tenaga kerja dinamakan pasar kerja. Besar penempatan jumlah orang yang bekerja atau tingkat employment dipengaruhi oleh faktor kekuatan penyediaan dan permintaan tenaga kerja itu sendiri. Selanjutnya besarnya penyediaan dan permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Dalam ekonomi neo klasik dalam Suparmoko, 2000 bahwa penyediaan atau penawaran tenaga kerja akan bertambah bila tingkat upah bertambah. Sebaliknya permintaan terhadap tenaga kerja akan berkurang bila tingkat upah meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 2.1. Penyediaan dan Permintaan Tenaga Kerja Dengan asumsi bahwa semua pihak mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar kerja, maka teori neo klasik beranggapan bahwa jumlah penyediaan tenaga kerja selalu sama dengan permintaan. Keadaan pada saat penyediaan tenaga kerja sama dengan permintaan yang dinamakan titik ekuilibrium titik E. Dalam hal penyediaan tenaga kerja sama dengan permintaan, tidak terjadi pengangguran. Pada kenyataannya, titik ekuilibrium itu tidak pernah tercapai karena informasi tidak pernah sempurna dan hambatan-hambatan institusional selalu ada. Ls Le Ld Tingkat Upah D S D E S We Wi Tenaga Kerja, Penempatan, Pengangguran p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Upah yang berlaku Wi pada umumnya lebih besar dari upah ekuilibrium We. Sedangkan pada tingkat upah Wi, jumlah penyediaan tenaga adalah Ls sedang permintaan hanya sebesar Ld. Selisih antara Ls dan Ld merupakan jumlah pengangguran. Tiap-tiap negara memberikan pengertian yang berbeda mengenai definisi bekerja dan menganggur, dan definisi itu dapat berubah menurut waktu. Dalam suatu usaha apapun peran tenaga kerja sangat diperlukan sebagai suatu alat penggerak dari suatu roda usaha. Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan pendapatan dari usaha tersebut, semakin tinggi permintaan maka akan semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan dengan demikian maka cukup efektif pemakaian tenaga kerja tersebut.

2.7. Alokasi Waktu Usaha dalam Sektor Informal