Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

4.4. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu model regresi berganda ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi yang secara statistik dapat mengganggu model yang ditentukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik.

4.4.1. Uji Multikolinearitas

Ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam sebuah model regresi dapat dideteksi dengan nilai VIF variance inflactor factor dan nilai toleransi tolerance. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 5 dan mempunyai nilai tolerance di atas 0,0001. Dalam model regresi ini, hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8. Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Data Primer olahan SPSS17.0 Nilai VIF dan tolerance pada tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai VIF pada variabel tersebut yang besarnya kurang dari 5, dan nilai tolerance jauh melebihi angka 0,0001. Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant Modal Kerja .950 .808 .362 .276 3.622 Tenaga Kerja .828 .430 .126 .384 2.604 Alokasi Waktu .724 .291 .080 .513 1.949 Lama Berusaha .683 .108 .029 .526 1.902 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas

Sarwoko 2005 mengatakan sebuah model dengan varian residual yang bersifat heteroskedastik, memiliki error term berdistribusi normal dengan varian tidak konstan berubah-ubah meliputi semua pengamatan. Secara simbolik ditulis sebagai berikut: E  i 2 =  2 i ………………………………………………… ..... 4.2.1 Di mana i = 1,2,...,n Sebaliknya, sebuah model dengan varian residul yang bersifat homoskedastik, memiliki error term berdistribusi normal dengan varian konstan tidak berubah- ubah meliputi semua pengamatan. Secara simbolik ditulis sebagai: E  i 2 =  2 ................................................................................... 4.2.2 Perbedaan antara persamaan 4.2.1 dan 4.2.2 terletak pada notasi i yang melekat pada  2 , yang secara tidak langsung menyatakan bahwa error term yang bersifat heteroskedastisitas berubah seiring perubahan pengamatan ke i. Persamaan 4.2.2 dikatakan sebagai persamaan yang memenuhi Asumsi klasik. Semua pengamatan terhadap error term dapat dianggap berasal dari distribuasi yang sama, yaitu suatu distribusi yang memiliki rata-rata 0 dan varian  2 . Varian  2 tidak berubah untuk pengamatan yang berbeda terhadap error term. Analisis ini dilakukan dengan uji park dengan menggunakan SPSS maka dapat hasilnya sebagai berikut: p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.824 .691 -1.192 .245 Modal Kerja -.023 .035 -.308 -.654 .519 Tenaga Kerja .088 .100 .289 .884 .386 Alokasi Waktu .003 .004 .221 .621 .541 Lama Berusaha .039 .071 .152 .546 .590 Sumber: Data Primer olahan SPSS17.0 Apabila koefisien parameter semua variabel independen dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasikan terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya apabila koefisien parameter semua variabel independen dari persamaan regresi tersebut tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homokedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak. Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan signifikan 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

4.4.3. Normalitas Data