memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.
Kolaborasi dan Kooperasi: kerja sama
Sumber: Goleman 2003 dalam Mellandy dan Nurna 2006
2. Kecerdasan Intelegensi
Pengertian Intelegensi berasal dari kata lain “intelligere” yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain to organize, to relate, to
blind together. Dengan kata lain, intelegensi juga dapat diartikan sebagai
kemampuan mental
individu yang
dapat dipergunakan
untuk menyesuaikan diri di dalam lingkungan yang baru, serta dapat
memecahkan problem-problem yang dihadapi dengan cepat dan tepat Anggraeni, 2007.
Pengertian intelegensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya membuat reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara
fisik maupun mental, terhadap pengalaman-pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai
apabila dihadapkan pada faktor-faktor atau kondisi-kondisi baru; kecerdasan.
C.P Chaplin 1975 dalam Sudrajat 2008 memberikan pengertian kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Anita E. Woolfoolk 1975 dalam Sudrajat 2008 mengemukakan bahwa menurut teori lama,
kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu: 1. Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh,
2. Kemampuan untuk belajar, dan
3. Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
Orang berpikir menggunakan pikiran inteleknya. Terutama dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pendidikanlingkungan tidak begitu
berpengaruh kepada intelegensi seseorang, belajar berpikir hanya diartikan bahwa banyaknya pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti bahwa
banyaknya pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti bahwa kekuatan berpikir bertambah baik. IQ adalah kadar kemampuan seseorang
anak tersebut dalam menyerap hal-hal yang sifatnya fenomenal, faktual, data, dan hitungan. Kecerdasan Intelegensi IQ merupakan kecerdasan
seseorang yang dibawa sejak lahir dan pengaruh didikan dan pengalaman Thoha, 2000 dalam Armansyah, 2006. IQ adalah kemampuan yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental Robin, 1996. Menurut David Wechsler Staff IQ-EQ dalam Armansyah 2006, intelegensi
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar
dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu,
intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari
proses berpikir rasional itu. Inti kecerdasan intelektual ialah aktivitas sebagian kecil otak. Otak adalah organ luar biasa dalam diri manusia.
Beratnya hanya sekitar 1,5 kg atau kurang lebih 5 dari total berat badan
kita. Namun demikian, benda kecil ini mengkonsumsi lebih dari 30 sampai 15 triliun sel saraf dan masing-masing sel saraf mempunyai ribuan
sambungan. Otak satu-satunya organ yang terus berkembang sepanjang itu terus diaktifkan. Kapasitas memori otak yang sebanyak itu hanya
digunakan sekitar 4-5 dan untuk orang jenius memakainya 5-6. Sampai sekarang para ilmuan belum memahami penggunaan sisa memori
sekitar 94 Umar, 2002 dalam Armansyah, 2006. Keberhasilan manusia menurut pendapat umum dipengaruhi oleh peran
besar kecerdasan intelegensi atau IQ. Artinya hanya mereka yang memiliki kecerdasan intelektual, akademis, matematis saja yang mampu
mewujudkan keberhasilan seseorang termasuk keberhasilan dalam pekerjaan. Sama seperti seorang auditor, dalam kinerjanya sangat
dipengaruhi dengan oleh peran besar kecerdasan intelegensi. Kepintaran banyak dimanfaatkan dalam dunia kerja misalnya dalam level manajemen
atas sebagai pihak perencana strategis yang akan menentukan nasib organisasi di masa depan. Kemampuan untuk menyusun program-program
jangka panjang, prediksi ke masa depan, menyusun perkiraan-perkiraan strategis, memerlukan kemampuan intelektual tinggi untuk keperluan
analisis-analisis mendalam. Hal ini memerlukan intelegensi baik agar segala yang ingin diraih dapat terwujud dengan efektif Armansyah, 2006.
Walaupun kecerdasan intelegensi IQ adalah tolok ukur dari kepintaran seseorang, kecerdasan intelegensi IQ bukan merupakan satu-
satunya indikator kesuksesan. IQ atau tingkatan dari Intelligence quotient,
adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, kecerdasan intelegensi IQ hanya memberikan sedikit indikasi
mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan IQ-EQ, 2002 dalam
Armansyah 2006. Ukuran IQ memiliki kelemahan dalam hal pemberian peluang bagi nuansa-nuansa emosioanl seperti empati, motivasi diri,
pengendalian diri, dan kerjasama sosial Pasiak, 2002. Istilah intelegensi jika dirumuskan akan mendapat pengertian yaitu sebagai keseluruhan
kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
3. Kepercayaan Diri