Hanum 2006 mengatakan bahwa kepercayaan diri adalah sebuah pendorong dalam diri manusia, yang menimbulkan sebuah keputusan
untuk bertindak, tanpa khawatir akan tidak sesuainya tindakan dengan harapan yang ada.
Faktor –faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri individu menurut Middel Brook dalam Rahmawati 2008, yakni: pola asuh, jenis kelamin,
pendidikan dan penampilan fisik. Faktor-faktor diatas erat kaitannya dengan penilaian dan pengaruh lingkungan terhadap kepercayaan diri
individu. Hurlock 1978 dalam Rahmawati 2008 menambahkan bahwa rasa percaya diri dan rendah diri dipengaruhi pula oleh kegagalan dan
prestasi. Apabila prestasi individu lebih rendah dari prestasi orang lain, maka individu cenderung untuk memandang dirinya rendah dan menarik
diri. Sebaliknya jika prestasi individu lebih tinggi dari orang lain, maka individu merasa bangga pada kemampuannya dan lebih percaya diri.
4. Kinerja Auditor
Kinerja merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan operasi suatu organisasi Apriani, 2008. Auditor adalah
seorang tenaga profesional yang berkompeten dibidangnya. Biasanya tenaga profesional sulit menerima sistem pengendalian yang terlalu
birokratis dikarenakan mereka telah terbiasa menghadapi setiap masalah dalam lingkungan kerjanya dengan hasil pemikiran mereka sendiri
Apriani, 2008. Secara umum kinerja performance didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaanya. Menurut
Surya 2004, tingkat sampai sejauh mana keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas pekerjaanya disebut sebagai “level of performance”.
Porter dan Lawler 1986 dalam Surya 2004 menyatakan bahwa “succesfull role achievement” yang diperoleh seseorang akan berasal dari
perbuatanya. Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja merupakan suatu bentuk kesuksesan seseorang untuk mencapai peran atau
target tertentu yang berasal dari perbuatanya sendiri. Kinerja seseorang dikatakan baik apabila hasil kerja individu tersebut dapat melampaui peran
atau target yang ditentukan sebelumnya. Menurut Miner 1988 dalam Surya 2004, dinyatakan bahwa dimensi
kerja adalah ukuran dan penilaian dari perilaku yang aktual di tempat kerja, dimensi kerja tersebut mencakup :
1. Quality of Output, kinerja seseorang individu dinyatakan baik apabila kualitas output yang dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama
dengan target yang telah ditentukan. 2. Quantity of Output, kinerja seseorang juga diukur dari jumlah output
yang dihasilkan. Seseorang individu dinyatakan mempunyai kinerja yang baik apabila jumlahkuantitas output yang dicapai dapat melebihi
atau paling tidak sama dengan target yang telah ditentukan dengan tidak mengabaikan kualitas output tersebut.
3. Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas dan
kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai
mempunyai kinerja yang baik apabila individu tersebut dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu atau bahkan melakukan
penghematan waktu. 4. Cooperation With Others’Work, kinerja juga dinilai dari kemampuan
seorang individu untuk tetap bersifat kooperatif dengan pekerja lain yang juga harus menyelesaikan tugasnya masing-masing.
Menurut Irving 1986 dalam Reza Surya 2004, komponen penting untuk melakukan penaksiran kinerja adalah kuantitas dan kualitas
kinerja seorang individu. Ia dinilai berdasarkan pencapaian kuantitas dan kualitas output yang dihasilkan dari serangkaian tugas yang harus
dilakukannya. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Trisnaningsih 2007 adalah
akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan examination secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi
lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
B. Keterkaitan kecerdasan emosional, kecerdasan intelegensi, kepercayaan diri dan kinerja auditor
1. Kecerdasan emosional dengan kinerja auditor