kesuksesan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan
kecerdasan seseorang secara keseluruhan IQ-EQ, 2002 dalam Armansyah 2006. Ukuran IQ memiliki kelemahan dalam hal pemberian
peluang bagi nuansa-nuansa emosional seperti empati, motivasi diri, pengendalian diri, dan kerjasama sosial.
Menurut Fereira dalam Melandy dan Nurna 2006, seorang konsultan dari Deloitte and Touche Consulting mengatakan bahwa seseorang yang
memiliki kepercayaan diri, di samping mampu membuat perubahan di lingkungannya, ini berarti bahwa kepercayaan diri akan mempengaruhi
kinerja.
C. Hasil Penelitian Sebelumnya
Sebagai acuan dari penelitian ini, maka peneliti akan menyebutkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian
ini didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh Melandy dan Nurna 2006 bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi dan
kepercayaan diri sebagai variabel moderating dapat mempengaruhi kinerja auditor.
Mora Hernia 2008 bahwa kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Berbeda halnya secara parsial, didapati bahwa kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap sikap etis.
Tikollah, dkk 2006 bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
sikap etis mahasiswa akuntansi. Secara parsial, hanya kecerdasan intelektual yang berpengaruh signifikan dan dominan terhadap sikap etis mahasiswa,
sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa.
Reza Surya 2004 bahwa kecerdasan emosional auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Sufnawan 2007 bahwa kecerdasan emosional dan spiritual auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor baik bersama-sama ataupun
terpisah. Kecerdasan spiritual memberikan kontribusi dan pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja auditor dibandingkan dengan kecerdasan emosional.
D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab variabel dependen terikat Sugiyono, 2008. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional
kecerdasan intelegensi. 2. Variabel Dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel independen Sugiyono, 2008. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja auditor.
3. Variabel Moderating yaitu variabel yang mempengaruhi memperkuat dan memperlemah hubungan antara variabel independen dan dependen
Sugiyono, 2008. Variabel moderating pada penelitian ini adalah kepercayaan diri.
Hubungan antara variabel independen, variabel dependen dan variabel variabel moderasi tersebut dapat dilihat dalam gambar
Ket: = Garis Pengaruh
Gambar 2.2 Alur Kerangka Pemikiran
Sedangkan hipotesis dari masing-masing kausalitas dalam model yang akan diuji dideskripsikan dengan model hipotesis sebagai berikut:
H
1
: Kecerdasan emosional EQ berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Gambar 2.3 Model Hipotesis 1
Kecerdasan Emosional Auditor
Kecerdasan Intelegensi Auditor
Kinerja Auditor
Kepercayaan Diri
Kecerdasan Emosional EQ
Kinerja Auditor
H
2
: Kecerdasan intelegensi IQ berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Gambar 2.4 Model Hipotesis 2
H
3
: Kecerdasan emosional EQ dan Kecerdasan Intelegensi IQ berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja auditor.
Gambar 2.5 Model Hipotesis 3
H
4
: Kecerdasan emosional auditor eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor dengan kepercayaan diri sebagai variabel
moderating.
Gambar 2.6 Model Hipotesis 4
Kecerdasan Intelegensi IQ
Kinerja Auditor
Kecerdasan Emosional EQ
Kinerja Auditor
Kepercayaan diri variabel independen
Kecerdasan Emosional EQ
Kecerdasan Intelegensi IQ
Kinerja Auditor variabel dependen
H
5
: Kecerdasan intelegensi auditor eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor dengan kepercayaan diri sebagai variabel
moderating.
Gambar 2.7 Model Hipotesis 5
Kecerdasan Intelegensi IQ
Kinerja Auditor
Kepercayaan diri
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam skripsi ini menggunakan dua populasi yaitu populasi sampling dan populasi sasaran. Populasi sampling dalam penelitian ini adalah Kantor
Akuntan Publik KAP yang berlokasi di Jakarta. Populasi sasaran adalah auditor dengan kriteria telah bekerja sebagai auditor di KAP bersangkutan
minimal 1 tahun. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi auditor terhadap
kinerjanya dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating.
B. Metode Penentuan Sampel
Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian adalah convenience sampling
pemilihan sampel yang mudah yaitu pemilihan sampel dimana anggota populasi bersifat kooperatif dan dengan senang hati memberikan
informasi yang diperlukan oleh penulis Indriantoro, 1999.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dilakukan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan dengan data
sekunder. Sementara itu data primer dapat dilakukan melalui studi lapangan, berupa; eksperimen, observasi, atau wawancara dengan metode kuesioner
Hamid, 2007. Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan guna mendukung penelitian ini, maka jenis dan sumber pengumpulan data yang
digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah: