Aspek-aspek dalam kecerdasan emosional

51 Ary Ginanjar Agustian 2008 menyebutkan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk merasa. Kunci kecerdasan emosi adalah kejujuran pada suara hati, suara hati ini yang harusnya dijadikan pusat prinsip yang mempu memberi rasa aman, pedoman, kekuatan serta kebijaksanaan. Hendrie Weisinger 2006 menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah penggunaan emosi secara cerdas. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang kita dan orang lain rasakan, termasuk cara tepat untuk menangani masalah Martin, 2003. Cooper dan Sawaf dalam Yen dkk, 2003 menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawai. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan individu dalam mengelola emosi, mengendalikan emosi melalui pikiran dan perilaku. Kecerdasan emosional juga merupakan kecerdasan individu yang menggunakan emosi dan perilaku dengan baik dalam berbagai macam situasi yang berbeda.

2.3.2 Aspek-aspek dalam kecerdasan emosional

Goleman 2003 mengungkapkan adanya lima wilayah kecerdasan emosi yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: 1. Kesadaran Diri Self Awareness 52 Mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Kemampuan ini berupa kesadaran diri Self Awareness dalam mengenal perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologis dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan. Sehingga tidak peka akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah. Kemampuan kesadaran diri ini adalah kemampuan dalam mengenali emosi diri sendiri dan pengaruhnya, mengetahui kekuatan dan batasan diri sendiri, dan keyakinan tentang harga diri dan kemampuan diri sendiri. 2. Mengelola emosi Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat tergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila: mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dari semua itu dengan cepat. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus-menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri. Terdapat kemampuan control diri yang bertujuan menjaga keseimbangan emosi dan bukan menekannya, karena setiap perasaan memiliki nilai dan makna. Kemampuan dalam menampilkan emosi yang wajar, selaras antara perasaan dan 53 lingkungan. Menangani emosi sedemikian rupa sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan emosi. 3. Memotivasi Diri Motivating Oneself Menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. Kemampuan seseorang diri Self-Motivation dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut: • Cara mengendalikan dorongan hati • Derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang • Kekuatan berfikir positif • Optimisme • Keadaan flow mengikuti aliran, yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek. 4. Empati Empathy Terdapat kemampuan empathy atau mengenal emosi orang lain yang dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain. 54 Kunci untuk memahami perasaan atau emosi orang lain adalah kemampuan untuk membaca pesan nonverbal misalnya gerak-gerik, ekspresi wajah. Merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhjkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang. 5. Ketrampilan Sosial Social Skills Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan ketrampilan sosial Sosial Skills yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki ketrampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan orang lain. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya ketrampilan- ketrampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan. Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar menggunakan ketrampilan-ketrampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim. Salovey dan Mayer dalam Martin, 2003 berpendapat bahwa terdapat lima aspek kecerdasan emosi sebagai berikut: • Kesadaran diri self awareness: kemampuan mengobservasi dan mengenali perasaan yang dimiliki diri sendiri. • Mengelola emosi managing emotions: kemampuan mengelola emosi termasuk yang tidak menyenangkan. 55 • Memotivasi diri sendiri motivating oneself: kemampuan mengendalikan emosi guna mendukung pencapaian tujuan pribadi. • Empatiempathy: kemampuan untuk mengelola sensitifitas, menempatkan diri pada sudut pandang orang lain sekaligus mengahargainya • Menjaga relasi handling relationship:kemampuan berinteraksi dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain. Sedangkan menurut Mubayidh 2006 kecerdasan emosional mempunyai empat dimensi sebagai berikut: • Mengenali, menerima, dan mengekspresikan emosi kefasihan emosional • Menyertakan emosi dalam kerja-kerja intelektual • Memahami dan menganalisa emosi • Mengelola emosi Berbeda dengan Weisinger 2006 yang membagi kecerdasan emosi menjadi enam bagian sebagai berikut: • Mengembangkan kesadaran diri yang tinggi • Mengelola emosi • Memotivasi diri sendiri • Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang efektif • Mengembangkan keahlian interpersonal • Menolong orang lain untuk membantu diri mereka sendiri Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi yang meliputi kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola 56 emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain.

2.4 Kerangka Berfikir