95 Koefisien regresi yang signifikan dari tabel di atas adalah kepribadian
councientiusnees 0.000, ketrampilan sosial dalam kecerdasan emosi 0.000, mengelola emosi dalam kecerdasan emosi 0.037, dan memotivasi diri dalam
kecerdasan emosi 0.034. Dari analisis koefisien tersebut, jika dilakukan intervensi dalam peningkatan perilaku prososial, maka variabel yang didahulukan
adalah councientiousness, ketrampilan social, mengelola emosi, dan memotivasi diri.
4.2.2 Pengujian Proporsi Varians Untuk Masing-Masing Independent Variabel
Pada pengujian proporsi varians bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya penambahan propsorsi varian tiap IV independent variable, yang mana
IV independent variable tersebut dianalisis secara satu per satu. Pada table kolom pertama adalah IV independent variable yang dianalisis secara satu
persatu, kolom kedua merupakan total penambahan varians DV dependent variable dari tiap IV independent variable yang dianalisis satu persatu tersebut,
kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dependent variable dari tiap IV independent variable yang dimasukkan secara satu persatu, kolom keempat
adalah harga F hitung bagi IV independent variable yang bersangkutan, kolom df adalah derajat bebas bagi IV independent variable yang bersangkutan pula,
yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom F tabel adalah kolom mengenai nilaiharga IV independent variable table f dengan df dan taraf level
signifikan 5 yang telah ditentukan sebelumnya, harga pada kolom inilah yang
96 akan dibandingkan dengan harga pada kolom F hitung. Apabila harga f hitung
lebih besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Jika signifikan artinya setiap terdapat penambahan proporsi
varians dari IV independent variable yang bersangkutan, dampaknya signifikan. Besarnya proporsi varians pada perilaku prososial dapat dilihat pada table berikut:
Table 4.15 Penghitungan Proporsi Varians Perilaku Prososial
IV R
2
R
2
CHANGE F
HITUNG DF
F TABEL
SINIFIKAN X
1
0.077 0.077
9.687 116
3.89 Signifikan
X
1.2
0.121 0.044
5.788 115
3.89 Signifikan
X
1.2.3
0.250 0.129
19.616 114
3.89 Signifikan
X
1.2.3.4
0.256 0.006
0.841 113
3.89 Tidak Signifikan
X
1.2.3.4.5
0.480 0.224
48.342 112
3.89 Signifikan
X
1.2.3.4.5.6
0.480 0.000
0.011 111
3.89 Tidak Signifikan
X
1.2.3.4.5.6.7
0.497 0.017
3.707 110
3.89 Signifikan
X
1.2.3.4.5.6.7.8
0.500 0.003
0.647 109
3.89 Tidak Signifikan
X
1.2.3.4.5.6.7.8.9
0.500 0.000
0.028 108
3.89 Tidak Signifikan
X
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10
0.564 0.064
7.892 107
3.89 Signifikan
X
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11
0.565 0.001
5.302 106
3.89 Signifikan
X
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12
0.565 0.000
3.939 105
3.89 Signifikan
Total 0.565
Keterangan: X
1
= Neuroticm X
7
= Menagelola emosi X
2
= Extrovertness X
8
= Memotivasi diri X
3
= Openness to experience X
9
= Empati X
4
= Agreeableness X
10
= Ketrampilan sosial X
5
= Councientiousness X
11
= Usia X
6
= Kesadaran Self Awareness X
12
= Masa kerja
97 Dari table di atas dapat diringkas sebagai berikut:
• Variabel neuroticm memberikan sumbangan sebesar 7.7 dalam varians
perilaku prososial. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 9.687 dan df = 116.
• Variabel extrovertness memberikan sumbangan sebesar 4.4 dalam varians
perilaku prososial. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 5.788 dan df = 115.
• Variabel openness to experiance memberikan sumbangan sebesar 12.9
dalam varians perilaku prososial. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 19.616 dan df = 114.
• Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 6 dalam varians
perilaku prososial. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistic dengan F hitung = 0.841 dan df = 113.
• Variabel councientiusness memberikan sumbangan sebesar 22.4 dalam
varians perilaku prososial. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 48.342 dan df = 112.
• Variabel kesadaran memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians
perilaku prososial. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistic dengan F hitung = 0.011 dan df = 111.
• Variabel mengelola emosi memberikan sumbangan sebesar 1.7 dalam
varians perilaku prososial. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 3.707 dan df = 110.
98 •
Variabel memotivasi diri memberikan sumbangan sebesar 3 dalam varians perilaku prososial. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistic dengan
F hitung = 0.647 dan df = 109. •
Variabel empati memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians perilaku prososial. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistic dengan F hitung
= 0.028 dan df = 108. •
Variabel ketrampilan sosial memberikan sumbangan sebesar 6.4 dalam varians perilaku prososial. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic
dengan F hitung = 7.892dan df = 107. •
Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 1 dalam varians perilaku prososial. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistic dengan F hitung
= 5.302 dan df = 106. •
Variabel masa kerja tidak memberikan sumbangan varians sama sekali, sebesar 0 dalam varians perilaku prososial. Oleh karena itu tidak signifikan
secara statistic dengan F hitung = 3.939 dan df = 105.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat empat independent variabe yang tidak signifikan sumbanganya terhadap perilaku prososial, yaitu
agreeableness, kesadaran, memotivasi diri, dan empati. Sedangkan sisanya ada delapan independent variabel yang signifikan sumbangannya terhadap perilaku
prososial pada anggota Satpol PP kota Tangerang.
99
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Bab ini memaparkan tentang kesimpulan hasil penelitian, diskusi tentang penelitian serta saran praktis dan saran untuk penelitian selanjutnya.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan tipe kepribadian big five neuroticm,
extrovertness, openness
to experience,
agreeableness, councientiousness dan kecerdasan emosi kesadaran, mengelola emosi,
memotivasi diri, empati, ketrampilan sosial terhadap perilaku prososial pada anggota Satpol PP kota Tangerang. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh dari aspek kepribadian big five dan aspek kecerdasan emosi pada anggota Satpol PP ditolak. Penelitian ini juga menyebutkan ada
pengaruh yang signifikan antara aspek-aspek tipe kepribadian big five dan aspek- aspek kecerdasan emosi secara bersama-sama terhadap perilaku prososial anggota
Satpol PP. Atau dapat dikatakan, tipe kepribadian big five dan kecerdasan emosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap perilaku prososial Satpol PP.
Selanjutnya, variabel dari kepribadian big five yang berpengaruh terhadap perilaku prososial adalah variabel councientiousness dengan nilai koefisien regresi
0.446 dan memberikan sumbangan 22.4 . Sedangkan dari variabel kecerdasan emosi yang berpengaruh terhadap perilaku prososial adalah variabel mengelola