10 otonomi daerah tidak dibiayai oleh subsidi atau dari sumbangan dari
pihak ketiga atau pinjaman daerah. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah tidak dapat dipisahkan
dari pendapatan daerah secara keseluruhan. Menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah Pemda, Undang-
Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
2. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD
Adapun Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD antara lain:
a Pajak Daerah
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang
yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Pajak daerah dapat digolongkan kedalam dua kategori menurut
tingkat pemerintahan daerah, yaitu: Pajak Propinsi dan Pajak KabupatenKotamadya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34
tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah:
1 Jenis Pajak Propinsi terdapat dari: a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
11 b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas
Air. c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
e. Pajak Rokok. 2 Jenis Pajak Kabupaten Kota terdiri dari:
a. Pajak Hotel
Bedasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang No 11 tahun 2008
tentang pajak hotel menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1 Pengertian Pajak hotel adalah pungutan daerah
atas pelayanan hotel. Hotel adalah bangunan yang khusus
disediakan bagi orang untuk dapat menginap istirahat, memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lainnya dengan
dipungut bayaran termasuk bangunan lainnya yang menyatu di kelola dan dimiliki oleh pihak yang sama
kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. 2 Objek Pajak Hotel
Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel, sesuai peraturan
daerah No. 11 tahun 2008 meliputi hal-hal sebagai berikut:
12 a Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka
pendek, antara lain: Gubug pariwisata cottage, motel, wisma, pariwisata,
pesanggarahan hostel, losmen dan rumah penginapan termasuk rumah kos dengan jumlah kamar 15 atau
lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan.
b Pelayanan penunjang sabagai kelengkapan fasilitas penginapan
dan memberikan
kemudahan dan
kenyamanan, antara lain telepon, faximail, telex, fotocopy,
pelayanan cuci,
setrika, taksi,
dan pengangkutan lainnya yang disediakan atau yang
dikelola oleh hotel. c Fasilitas olah raga dan hiburan, antaa lain pusat
kebugaran fitness center, kolam renang, tenis, golf, karaoke, pub, diskotek, yang disediakan oleh hotel.
d Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.
Pada pajak hotel, tidak semua pelayanan yang diberikan oleh penginapan dikenakan pajak. Ada
beberapa pengecualian yang tidak termasuk objek pajak, yaitu: