Sistem Pemungutan Pajak Pajak dan Ruang Lingkupnya 1. Definisi Pajak

48 pemungutan pajak. Pemungutan pajak harus memperoleh persertujuan dari rakyatnya melalui DPR. Di Indonesia, pajak diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat 2 yang menyatakan bahwa: “Pengenaan dan pemungutan pajak termasuk bea dan cukai untuk keperluan Negara hanya boleh terjadi berdasarkan undang-undang”. c. Syarat Ekonomis tidak mengganggu peekonomian Keseimbangan dalam kehidupan ekonomi tidak boleh terganggu karena adanya pemungutan pajak. Oleh karena itu kebijakan pemungutan pajak harus diusahakan supaya tidak menghambat lancarnya perekonomian, baik dalam bidang produksi maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. Disamping itu, pemungutan pajak jangan sampai merugikan kepentingan umum apalagi menghalang-halangi usaha rakyatnya dalam mencapai kebahagiaankesejahteraan.

d. Syarat Finansial pemungutan pajak harus efisien

Hasil pemungutan pajak sedapat mungkin cukup untuk menutup sebagian dari pengeluaran-pengeluaran negara sesuai dengan fungsi budgeteir. Oleh karena itu pelaksanaan pemungutan pajak hendaknya tidak memakan biaya pemungutan yang besar dan pemungutan itu hendaknya dapat mencegah inflasi. 49 e. Sistem Pemungutan Pajak harus Sederhana. Untuk mencapai efisiensi, memudahkan dan memotivasi masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajaknya maka harus diterapkan sistem pajak yang sederhana dan mudah dilaksanakan sehingga masyarakat tidak terganggu dengan permasalahan yang sulit.

5. Azas Pemungutan Pajak

Terdapat tiga asas yang digunakan untuk memungut Pajak: . a. Asas Tempat Tinggal Negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh penghasilan wajib pajak berdasarkan tempat tinggal wajib pajak. b. Asas Kebangsaan Pengenaan pajaknya dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara. c. Asas Sumber Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan yang bersumber dari suatu Negara yang memungut pajak waluyo dan wirawan, 2000:10

6. Pengelompokan Pajak

a. Menurut Golongannya 1 Pajak langsung. Yaitu pajak yang harus dipikul jugs harus dipikul atau di tanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau 50 dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Penghasilan 2 Pajak Tidak Langsung Yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau piahk ketiga Contoh: Pajak Pertambahan Nilai b. Menurut Sifatnya 1 Pajak Subyektif Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subyeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh: Pajak penghasilan 2 Pajak Obyektif Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada obyeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: PPh dan PPnBM

c. Menurut Lembaga Pemungutannya

1 Pajak Pusat Yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh: PPh, PPN, PPnBM, PBB, Bea Materai.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLATEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN PATI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Pati Tahun 1990 – 2012.

0 2 13

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Boyolali tahun 1990 – 2009.

0 0 15

“FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK”.

0 1 93

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA PERIODE TAHUN 1997-2011.

0 0 12