Sarana dan Prasarana Pemukiman

83 DPKD Kota Tangerang yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Tangerang. 2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan sebagian fungsi urusan rumah tangga daerah dalam bidang pemungutan daerah dan mengadakan koordinasi dengan instalasi lain dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pemungutan daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi diatas maka dibuat pemisahan masing-masing: a Kepala Dinas 1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pengelolaan Keungan dan Aset Daerah dalam penyelenggaraan urusan daerah yang berkenaan dengan pendapatan serta pengelolaan keuangan dan aset. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Dinas mempunyai fungsi: - Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas. - Penyelenggaraan penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran dinas. 84 - Penjabaran kebijakan strategis serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pendapatan serta pengelolaan keuangan dan aset. - Pengkoordinasian pelayanan teknis administrasi bagi semua perangkat daerah dan masyarakat dalam lingkup urusan pendapatan serta pengelolaan keuangan dan aset. - Perumusan kebijakan pembangunan, pengadaan, serta rehabilitasi prasarana, dan sarana fisik dalam lingkungan dinas. - Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai dilingkungan dinas. - Pelaporan. b Sekretariat 1. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraa tugas dan fungsi dinas serta menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan. 2. Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, sekretaris mempunyai fungsi: - Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sekretariat. 85 - Penyelenggaraan administrasi umum, administrasi kepegawain dan administrasi keuangan. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala sub. Bagian yang dibawahkannya. - Pelaporan. c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Umum yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat dibidang administrasi umum dan kepegawaian. Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana diatur dalam ayat 1 pasal ini, Kepala Sub Bagian mempunyai fungsi: - Penyusunan ususlan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian umum dan kepegawaian. - Pelaksanaan urusan-urusan ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, kerumahtanggaan serta perlengkapan perkantoran. - Pelaksanaan pelayanan administrasi umum kepada seluruh unit kerja di lingkungan dinas. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. 86 d Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat dibidang keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tesebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bagian Keuangan. - Penyusunan usulan anggaran tahunan dinas beserta perubahan dan perhitungannya. - Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi keuangan dinas. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. e Sub Bagian Peencanaan Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat dibidang perencanaan. Untuk melakasanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sub bagian perencanaan. 87 - Penyusunan usulan program, rencana kerja, dan rencana kinerja tahunan dinas. - Pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi perencanaan. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. f Bidang Pendapatan Bidang pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup pendataan objek pajak daerah dan Pendapatan Asli Daerah lainnya, pendaftaran wajib pajak daerah, penetapan besaran pajak daerah, serta penagihan pajak daerah dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Bidang Pendapatan mempunyai fungsi: - Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan bidang pendapatan. - Penyelengaraan pendataan objek pajak daerah dan pendapatan asli daerah lainnya. - Penyelenggaraan pendaftara wajib pajak daerah. - Penyelenggaraan penghitungan serta penetapan besaran pajak daerah. 88 - Pelaksanaan penagihan pajak daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala seksi yang dibawahkannya. - Pelaporan. g Seksi Pendaftaran dan Pendataan Seksi Pendaftaran dan Pendataan dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang pendaptan yang berkenaan dengan pendataan objek pajak daerah dan Pendapatan Asli Daerah lainnya, pendaftaran wajib pajak daerah, serta penyusunan rencana perolehan pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasala ini, kepala seksi pendaftaran dan pendataan mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi pendaftaran dan pendataan. - Pelaksanaan pendataan objek pajak daerah dan Pendapatan Asli Daerah lainnya. - Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak Daerah. 89 - Pelaksanaan penyusunan rencana perolehan pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. h Seksi Penetapan Seksi Penetapan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang pendapatan yang berkenaan dengan penghitungan serta penetapan besaran pajak daerah, pemeriksaan sederhana terhadap pembukuan wajib pajak daeah serta pengelolaan barang kuasai. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, kepala seksi penetapan mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi penetapan. - Pelaksanaan penghitungan serta penetapan besaran pajak daerah. - Pelaksanaan pemeriksaan sederhana terhadap pembukuan wajib pajak daerah. - Pelaksanaan pengelolaan barang kuasai. - Pengawasan dan pembinaan terhadapa para pegawai yang membantunya, 90 - Pelaporan. i Seksi Penagihan Seksi Penagihan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang pendapatan yang berkenaan dengan penagihan pajak daerah dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah, pengurusan pendapatan daerah di luar Pendapatan Asli daerah, serta pembukuan dan pelaporan realisasi pendapatan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, kepala seksi penagihan mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi penagihan. - Pelaksanaan penagihan pajak daerah dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah. - Pelaksanaan pengurusan pendapatan daerah diluar Pendapatan Asli Daerah. - Pelaksanaan pengurusan pendapatan daerah diluar Pendapatan Asli Daerah. - Pelaksanaan pembukuan dan laporan realisasi pendapatan daerah. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. 91 j Bidang Anggaran Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup penyusunan rancangan peraturan daerah mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta penyiapan Anggaran Kas daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Bidang Anggaran mempunyai fungsi: - Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan bidang anggaran. - Penyelenggaraan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Penyelenggaraan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Penyelenggaraan penyiapan anggaran Kas Daerah. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala seksi yang dibawahkannya. - Pelaporan. k Seksi Penyusunan Anggaran Seksi Penyusunan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur 92 pelaksanaan sebagian tugas Bidang Anggaran yang berkenaan dengan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Penyusunan Anggaran mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Penyusunan Anggaran. - Pelaksanaan penghimpunan serta pengolahan data informasi yang berkenaan degan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Pelaksanaan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Pelaksanaan penyusunan Rancangan Peatuan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. l Seksi Pengendalian Anggaran Seksi Pengendalian Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan tugas Bidang Anggaran yang berkenaan dengan 93 penerbitan Surat Penyediaan Dana SPD. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Pengendalian Anggaran mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pengendalian Anggaran. - Pelaksanaan penyiapan Anggaran Kas Daerah. - Pelaksanaan penerbitan Surat Penyediaan Dana SPD. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. m Seksi Kas Daerah Seksi Kas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Anggaran yang berkenaan dengan pengelolaan kas daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Kas Daerah mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Kas Daerah. - Pelaksanaan pemantauan terhadap penerimaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Pelaksanaan pengelolaan Buku Kas Daerah. 94 - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. n Bidang Penatausahaan dan Akuntansi Bidang Penatausahaan dan Akuntansi dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, meencanakan, dan mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup penelitian terhadap permintaan pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, akuntansi pada tingkat Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD dan Bendahara Umum Daerah BUD, serta evaluasi terhadap laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Bidang Penatausahaan dan Akuntansi mempunyai fungsi: - Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang Penatausahaan dan Akuntansi. - Penyelenggaraan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D. - Penyelenggaraan akuntansi pada tingkat Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD dan Bendahara Umum Daerah BUD. 95 - Penyelenggaraan evaluasi terhadap laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya. - Pelaporan. o Seksi Penatausahaan Keuangan Daerah Seksi Penatausahaan Keuangan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Penatausahaan dan Akuntansiyang berkenaan dengan penelitian terhadap Surat Perintah Membayar SPM dan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana diatur dalam ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Penatausahaan Keuangan Daerah mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, da anggaran tahunan Seksi Penatausahaan Keuangan dan Daerah. - Pelaksanaan penelitian terhadap permintaan pembayaran atas beban Anggaan Pendapatan dan Belanja Daerah. - Pelaksanaan penelitian terhadap permintaan pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daserah. - Pelaksanaan penelitian terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen pelengkap Surat Perintah Membayar SPM. 96 - Pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D. - Pengawasan dan pembinaan terhadap pegawai yang membantunya. - Pelaporan. p Seksi Akuntansi Seksi Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang penatausahaan dan akuntansi yang berkenaan dengan pelaksanaan akuntansi pada tingkat Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD dan Bendahara Umum Daerah BUD. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Akuntansi mempunyai fungsi sebagai berikut: - Penyusuna usulan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Akuntansi. - Pelaksanaan akuntansi pemerintahan daerah pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD. - Pelaksanaan akuntansi pemerintahan daeah pada bendahara umum. - Pelaksanaan penyusunan lapoa keuangan dan laporan pertanggungjawaban tingkat pemerintah daerah dan Bendahara Umum Daerah BUD 97 - Pengawsan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. q Seksi Evaluasi Seksi Evaluasi dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang penatausahaan dan akuntansi yang berkenaan dengan evaluasi atas laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan serta penelitian terhadap kelengkapan Surat Pertanggung Jawaban SPJ Bendahara Pengeluaran. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Evaluasi mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Evaluasi. - Pelaksanaan evaluasi atas laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. - Pelaksanaan verifikasi, evaluasi, dan analisis, terhadap laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan. - Pelaksanaan peneitian terhadap kelengkapan Surat Pertanggungjawaban SPJ Bendahara Pengeluaran. 98 - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. r Bidang Aset Bidang Aset dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas pokok, memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup administrasi, mutasi, dan pemberdayaan aset. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Bidang aset mempunyai fungsi: - Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang Aset. - Penyelenggaraan administrasi aset. - Penyelenggaraan adminstrasi mutasi aset. - Penyelenggaraan adminstrasi pemberdayaan aset. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkanya. - Pelaporan. s Seksi Administrasi Aset Seksi Adminstrasi Aset dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Aset yang berkenaan dengan pengadminstrsian 99 pengadaan dan pemeliharaan barang daerah serta aset. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Adminstrasi Aset mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anngaran tahunan Seksi Administrasi Aset. - Pelaksanaan pengadministrasian pengadaan barang daerah. - Pelaksanaan pengadministrasian pemeliharaan barang daerah. - Pelaksanaan pengadminstrasian aset. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. t Seksi Mutasi Aset Seksi Mutasi Aset dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memmpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Aset yang berekenaan dengan administrasi mutasi aset serta penghapusan dan pemindahtanganan aset. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi Mutasi Aset mempunyai fungsi: - Penyusunan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Mutasi Aset. - Pelaksanaan administrasi aset. - Pelaksanaan penghapusan dan pemindah tanganan aset. 100 - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. u Seksi Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset Seksi Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang asetyang berkenaan dengan pemanfaatan dan pemberdayaan aset. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Kepala Seksi mempunyai fungsi: - Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset. - Pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pemberdayaan aset. - Pelaksanaan administrasi pemberdayaan aset. - Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya. - Pelaporan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 3 pasal ini, Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset dibantu oleh: - Petugas penghimpunan data potensi anak. - Petugas proses pemberdayaan aset. - Petugas adminstrasi pemanfaatan dan pemberdayaan aset. 101 - Operator Komputer. v Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jenis-jenis jabatan fungsional yang berada pada dinas meliputi: 1. Statistisi 2. Asiparis 3. Pranata Komputer Pemegang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dalam hal pemegang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini lebih dari seorang, dibentuk kelompok jabatan fungsional. Dalam hal jabatan funsioanal sebagaimana dimaksud pada ayat 3 pasal ini dipimpin oleh pemegang jabatan fungsional yang paling senior. Jumlah pegawai negeri sipil yag memangku setiap jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, beserta rincian tugasnya masing-masing, ditetapkan degan keputusan Walikota. w Tata Kerja Hal-hal yang menjadi tugas dan fungsi dinas serta masing- masing unit kerja dinas merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. 102 Kegiatan operasioanal dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas dilaksanakan oleh Kepala Dinas besama-sama dengan Seketariat, Bidang-bidang, Sub Bagian, Seksi-seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas menyelenggarakan hubungan fungsional dengan instansi lain yang memiliki kaitan fungsi dengan dinas. Kepala Dinas secara taktis operasioanl dan teknis administratif berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Setiap pimpinan unit kerja dinas wajib memimpin dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada unit kerja dinas dibawahnya atau pegawai yang membantunya. Setiap pimpinan unit kerja dinas salam melaksanakan tugasnya berkewajiban menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi dan simplikasi serta akuntabilitas kerja. x Pelaporan Kepala Dinas wajib memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara teratur, jelas, dan tepat waktu kepada Walikota melalui Seketaris Daerah. Setiap pimpinan unit kerja dinas wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, dan betanggung jawab kepada pimpinan unit 103 kerja dinas yang membawahkannya serta memberikan laporan secara tepat waktu. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dinas dari pimpinan unit kerja dibawahnya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan petimbagan lebih lanjut untuk memberikan petunjuk kepada unit kerja yang dibawahkannya tersebut. Pengaturan mengenai jenis laporan dan tata cara penyampaiannya berpedoman kepada peaturan perundang-undangan yang berlaku. y Hak Mewakili Dalam hal berhalangan untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas menunjuk Sekretaris untuk mewakilinya. Apabila Sekretaris karena sesuatu yang berhalangan, maka Kepala Dinas dapat menunjuk salah seorang Kepala Bidang yang paling senior. z Kepegawaian Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usul Sekretaris Daerah setelah berkonsultasi dengan Gubernur Provinsi Banten. Pejabat lainnya dilingkungan dinas diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan pelimpahan kewenangan dari walikota. Pembiayaan atas pelaksanaan tugas Dinas berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta sumber pembiayaan lain yang sah. 104

C. Analisa dan Pembahasan 1. Perbandingan Realisasi Penerimaan PAD dengan Penerimaan

Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pendapatan Lain-lain Yang Sah Pada Tahun 2004-2008 Tabel 4.2 Realisasi Penerimaan PAD dengan Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pendapatan Lain-lain Yang Sah Pada Tahun 2004-2008 73.883.817.667 79.368.013.720 92.156.784.042 109.439.654.143 121.428.620.428 107,42 116,11 118,75 110,95 24.438.801.682 24.827.124.613 22.155.110.158 25.885.814.246 32.487.536.469 101,59 89,24 116,84 125,50 1.560.971.931 3.017.666.389 5.287.566.187 13.727.558.797 10.609.368.977 193,32 175,22 259,62 77,29 9.094.943.849 14.937.187.795 16.254.181.501 15.000.000.000 27.949.604.276 164,24 108,82 92,28 186,33 108.978.535.129 122.149.992.517 135.853.641.888 164.053.027.186 192.475.130.150 112,09 111,22 120,76 117,32 Y 2007 2008 X1 X2 Periode Jenis Penerimaan 2004 2005 2006 X3 X4 Realisasi penerimaan PAD, pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan pendapatan lain-lain yang sah dapat dilihat dari tabel 4.1 diatas, dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2004 jumlah penerimaan daerah dari sektor pajak daerah mencapai angka Rp.73.883.817.667,- kemudian dari sektor retribusi daerah mencapai angka Rp. 24.438.801.682,- dari sektor penerimaan hasil perusahaan milik daerah mencapai angka Rp. 1.560.971.831,- dan pendapatan 105 lain-lain yang sah Rp. 9.094.943.849,- dan Realisasi penerimaan asli daerah mencapai angka sebesar Rp. 108.978.535.000,-. Pada tahun 2005 jumlah penerimaan dari sektor pajak daerah mengalami peningkatan, dengan total penerimaan sebesar Rp. 79.368.013.720,- dengan total persentase kenaikan sebesar 107,42, kemudian dari sektor retribusi daerah mencapai angka Rp. 24.827.124.613 dengan total persentase kenaikan sebesar 101,58, sedangkan penerimaan yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 3.017.666.389 dengan persentase kenaikan sebesar 193,3, sedangkan penerimaan yang berasal dari sektor pendapatan lain-lain yang sah mencapai angka sebesar Rp 14.937.187.795 dengan persentase kenaikan sebesar 164,23 dan penerimaan dari PAD mencapai angka sebesar Rp. 122.149.992.517,- dengan persentase kenaikan sebesar 112,08. Pada tahun 2006 dapat diketahui bahwa penerimaan yang berasal dari sektor pajak daerah terus mengalami peningkatan sebesar Rp. 92.156.784.042,- dengan persentase kenaikan sebesar 116,11, kemudian penerimaan dari retribusi daerah mengalami penurunan sebesar Rp 22.155.110.158,- dengan persentase penurunan sebesar 89,23 dari pada tahun sebelumnya. Kemudian penerimaan dari hasil perusahaan milik daerah mengalami peningkatan sebesar 175,22. Pada penerimaan yang berasal dari pendapatan lain-lain yang sah meningkat sebesar Rp. 16.254.181.501,- dengan persentase kenaikan 106 sebesar 108,81 dengan tahun 2005. Dan pada penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah meningkat sebesar Rp. 135.853.941.888,- dengan persentase kenaikan sebesar 111,21. Pada tahun 2007, dapat diketahui pada penerimaan daerah yang berasal dari pajak daerah mengalami peningkatan pula sebesar Rp. 109.439.654.143,- dengan persentase kenaikan sebesar 108,75 dan pada penerimaan yang berasal dari retribusi daerah meningkat sebesar Rp. 25.885.814.246,- dengan persentase kenaikan sebesar 116,83 kemudian di tahun 2007 ini penerimaan yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah meningkat tajam sebesar Rp. 13.727.558.797 dengan persentase kenaikan sebesar Rp. 259,61 akan tetapi pada penerimaan yang berasal dari pendapatan lain-lain yang sah mengalami penurunan sebesar Rp. 14.737.837.000 dengan persentase penurunan sebesar 90,67. kemudian penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah meningkat Rp. 163.790.864.298,- dengan persentase kenaikan sebesar 120,56. Pada tahun 2008 dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun yaitu tahun 2004-2008 penerimaan-penerimaan daerah tersebut diatas terus mengalami peningkatan yaitu dari penerimaan pajak daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 121.428.620.428,- dengan persentase kenaikan sebesar 110,95 , kemudian penerimaan darri retribusi daerah mengalami peningkatan pula sebesar Rp. 32.487.536.000,- dengan persentase kenaikan sebesar 126,50, akan 107 tetapi penerimaan yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah menurun sebesar Rp. 10.609.368.977,- dengan persentase penurunan sebesar 77,28. Dan penerimaan yang berasal dari pendapatan lain-lain yang sah meningkat tajam sejumlah Rp. 27.949.604.276,- dengan persentase kenaikan sebesar 189,64, sedangkan penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah meningkat sebesar Rp. 192.475.130.155,- dengan persentase kenaikan sebesar 117,51. Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Penerimaan PAD Kota Tangerang Periode Tahun 2004-2008 Penerimaan PAD dalam 5 tahun 50.000.000.000 100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000 1 2 3 4 5 Tahun J u ml a h P e n e ri ma a n X1 X2 X3 X4 Y Keterangan : Garis Warna Pink X1 Pajak Daerah Garis Warna Hijau X2 Retribusi Daerah Garis Warna Orange X3 Hasil Perusahaan Milik Daerah Garis Warna Biru X4 Pendapatan Lain-lain Yang Sah Garis Warna Biru Muda Y Pendapatan Asli Daerah Dari gambar grafik 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa garis warna pink yang menunjukan variabel X 1 yaitu pajak daerah selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga terlihat garis kurva yang

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLATEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN PATI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Pati Tahun 1990 – 2012.

0 2 13

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Boyolali tahun 1990 – 2009.

0 0 15

“FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK”.

0 1 93

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA PERIODE TAHUN 1997-2011.

0 0 12