Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak

29 menyuruh atau membisikkan kepada manusia bagaimanan cara-cara melakasanakan dorongan batin. 44 2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu Di antara faktor-faktor luar yang mempengaruhi perkembangan individu adalah: a. makanan, makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individu. b. Iklim, iklim atau keadaan cuaca juga berpengaruh terhadap perkembangan dan kehidupan anak. Sifat-sifat iklim, alam dan udara mempengaruhi pula sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada di iklim yang bersangkutan. c. Kebudayaan, latar belakang budaya suatu bangsa sedikit banyak juga mempengaruhi perkembangan seseorang. Misalnya latar belakang budaya desa keadaan jiwanya masih murni. Lain halnya dengan seseorang yang hidup dalam kebudayaan kota yang sudah dipengaruhi oleh kebudayaan asing. d. Ekonomi, latar belakang ekonomi juga mempengaruhi perkembangan anak. Orang tua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya dengan baik, sehingga menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak. e. Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga. Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga mempengaruhi perkembangan anak. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian orang tua tercurah kepadanya, sehingga ia cendrung memiliki sifat-sifat seperti, manja, kurang biasa bergaul dengan teman-teman sebaya. 44 Desmita, Psikologi Perkembangan peserta didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, cet.2, h 28 30 3. Faktor-faktor Umum Faktor-faktor umum maksudnya unsur-unsur yang dapat digolongkan dalam kedua penggolongan tersebut diatas, yaitu faktor dari dalam dan dari luar diri individu. 45 Diantara faktor-faktor umum yang mempengaruhi perkembangan individu adalah: a. Intelegensi, intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkemabagan anak. Tingakat intelegensi yang erat kaitannya dengan kecepatan perkembangan, misalnya anak yang cerdas sudah dapat berbicara pada usia 11 bulan, anak yang rata-rata kecerdasannya pada usia 16 bulan, bagi kecerdasan yang sangat rendah pada usia 34 bulan, sedangkan bagi anak-anak idiot baru bisa bicara pada usia 52 bulan. b. Jenis kelamin, jenis kelamin juga memegang peranan yang penting dalam perkembangan fisik dan metal seseorang. Dalam hal anak yang baru lahir misalnya. Anak laki-laki sedikit lebih besar dari pada anak perempuan, tetapi anak perempuan kemudian tumbuh lebih cepat dari pada anak laki-laki. c. Kesehatan, kesehatan juga merupakan salah satu faktor umum yang mempengaruhi perkembangan individu mereka, kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang memadai. d. Ras, ras juga turut mempengaruhi perkembangan seseorang, misalnya anak-anak dari ras Mediterranean sekitar laut tengah mengalami perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari bangsa-bangsa Eropa Utara. 46 Jadi, ketiga faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai tingkat kematangan tergantung pada sikap ibu dan ayah dalam menjaga dan memelihara anak dengan baik sesuai 45 Desmita, Psikologi Perkembangan peserta didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, cet.2, h. 32 46 Desmita, Psikologi Perkembangan peserta didik,, h.27-33 31 kebutuhan dan perkembangannya. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan baik jika orang tuanya tidak memiliki pengetahuan dan tidak mengetahui hikmah dari anak itu sendiri sebagai orang tuanya.

K. Pengertian Keluarga Muslim

Keluarga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu kerabat yang paling mendasar dalam masyarakat yang terdiri dari ibu dan bapak dengan anak-anaknya. 47 Menurut Ibrahim Amini, keluarga adalah orang-orang yang secara terus menerus atau sering tinggal bersama si anak, seperti ayah, ibu, kakek, nenek, saudara laki-laki dan saudara perempuan dan bahkan pembantu rumah tangga diantara mereka di sebabkan mempunyai tanggung jawab menjaga dan memelihara si anak yang menyebabkan si anak terlahir di dunia, mempunyai peranan yang sangat penting dan kewajiban yang lebih besar bagi pendidikan si anak. 48 Salah satu tujuan syariat Islam adalah memelihara kelangsungan keturunan melalui perkawinan yang sah menurut agama. Diakui oleh undang-undang dan diterima sebagai dari budaya masyarakat. Keyakinan ini sangat bermakna untuk membangun subuah keluarga yang dilandasi nilai- nilai moral agama. Pada intinya lembaga keluarga terbentuk melalui pertemuan suami dan istri yang permanen dalam masa yang cukup lama, sehingga berlangsung proses reproduksi. Dalam bentuknya yang paling umum dan sederhana, keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. 49 Firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 21 ôÏΒuρ ÿÏ=ÏG≈tƒu ÷βr t,n=y{ ä3s9 ôÏiΒ öΝä3Å¡à Ρr [`≡uρø—r þθãΖä3ó¡tFÏj9 yγøŠs9Î Ÿ≅yèy_uρ Νà6uΖ÷t Zο¨Šuθ¨Β ºπyϑômu‘uρ 4 ¨βÎ ’Îû y7Ï9≡sŒ ;M≈tƒUψ 5ΘöθsÏj9 tβρ㍩3x tGtƒ ∩⊄⊇∪ 47 Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Kamu Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1991 Cet. Ke-3, h. 471 48 Ibrahim Amini, Agar Tak Salah Mendidik Jakarta : Al-Huda, 2006. Cet. Ke-1, h. 107 49 Fuaduddin TM, Pengasuh Anak dalam Keluarga Islam, Jakarta:Lembaga kajian Agama dan Jender, 1999 h. 4-5 32 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir”. QS. Ar-Rum : 21 50 Keluarga dalam dimensi hubungan sosial ini mencakup keluarga psikologis dan keluarga pendagogis, keluarga psikologis merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota memiliki pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri. Sedangkan keluarga pendagogis adalah suatu persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan, dengan maksud untuk saling menyempurnakan diri. Menurut Ali Turkamani keluarga adalah “unit dasar dan unsur fundamental masyarakat, yang dengan itu kekuatan-kekuatan yang tertip dalam komunitas sosial dirancang dalam masyarakat”. 51 Pada pengertian keluarga di atas bila dikaitkan dengan muslim, bahwa muslim itu adalah penganut agama Islam, maka keluarga muslim dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdapat ayah, ibu, dan anak yang menganut agama Islam. Keluarga memiliki tempat yang strategis dalam menanamkan nilai keagamaan ke dalam pribadi anak, baik melalui interaksi mendidik antara orang tua dengan anak-anaknya melalui proses sosialisasi yang berlangsung setiap waktu. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan primer bagi anak, yaitu lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan kepribadian anak.. Dalam Undang-Undang sistem pendidikan nasional No 20 Tahun 2003 menegasakan bahwa keluarga masuk dalam katagori pendidikan informal yang diakui oleh Negara, yaitu pasal II, “Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan”. Keluarga merupakan tempat sosialisasi 50 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya., h. 644 51 Ali Turkamani, Bimbingan Kekuarga dan Wanita Islam, Jakarta : Pustaka Hidayah 1992. Cet ke-1 h. 30