C. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif.
“Penelitian ini bertujuan untuk mengembangangkan metode kerja yang paling efesien, maknanya peneliti mengadakan telaah secara mendalam tentang
suatu kasus, kesimpulan hanya berlaku atau terbatas pada kasus tertentu saja”.
7
“Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemhaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran komplit, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada
situasi yang alami”.
8
Metode deskriptif
merupakan metode
penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek atau subjek
yang diteliti secara tepat. Meotode deskriptif juga banyak dilakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengalaman empiris didapat
bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi
permasalahan yang berkaitan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
9
D. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Studi lapangan yaitu dengan melakukan penelistian langsung di lapangan pada obyek yang diteliti, mengumpulkan, menyeleksi, dan menganalisis data yang
tersedia di lapangan, melalui: Gambar 3.1
7
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: GP Press, 2009, h. 54.
8
Ibid., h. 11.
9
Ibid., h. 157.
1. Observasi
“Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang di teliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data
apabila: Pertama, sesuai dengan tujuan penelitian. Kedua, direncanakan dan dicatat secara sistematis. Dan ketiga
, dapat dikontrol keandalannya dan kesahihannya”.
10
“Teknik ini memungkinkan peneliti menarik kesimpulan ihwal makna dan sudut pandang responden, kejadian, peristiwa, atau proses yang diamati. Lewat observasi
ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang tidak terucap, bagaimana teori digunakan langsung dan sudut pandang responden yang mungkin tidak tercungkil
lewat wawancara atau survai”.
11
Keuntungan cara observasi ini adalah a
Dapat menjaring data secara intensif b
Analisis dan pengujian kembali c
Diperoleh gambaran data yang menyeluruh dan lebih akurat d
Dapat dilakukan swsudah wancara dan angket e
Objektif dan sesuai dengan keadaan fakta yang diperlukan. Sedangkan kelemahan dari cara observasi ini adalah
a Dalam kondisi tertentu
b Observasi memerlukan biaya yang sangat besar
c Sulit dijangkau
d Serta bergantung pada tempat dan lokasi.
“Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen format
yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi”.
12
Adapun peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap 7 aspek karakter yakni sebagai berikut:
10
Amirul Hadi dan Haryono, op.cit., h. 94.
11
A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif, Jakarta: Kiblat Buku Utama, 2003, Cet. II, h. 154.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar Praktek, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006, Cet. XIII, h. 229