Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Apabila didalam perekonomian sudah berlaku keadaan dimana pertambahan kerja tidak dapat menaikkan produksi yang tingkatnya lebih cepat dari tingkat pertumbuhan
penduduk, maka pendapatan perkapita akan menurun. Dengan demikian penduduk yang berlebihan akan menimbulkan kemerosotan atas kemakmuran masyarakat.
3. Faktor Politik dan Administratif Faktor politik dan administratif juga membantu pertumbuhan ekonomi
modern. Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju merupakan hasil dari stabilitas politik dan administrasi yang kokoh.
2.2. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
PDRB digunakan untuk berbagai tujuan, tetapi yang terpenting adalah untuk mengukur kinerja perekonomian secara keseluruhan jumlah ini akan sama dengan
jumlah nilai nominal dari konsumsi, investasi kotor. Pengeluaran pemerintah untuk barang nominal dan jasa, serta ekspor netto
2.2.1. Metode Perhitungan PDRB 2.2.1.1. Metode Langsung
a. Pendekatan produksi
Pendekatan dengan cara ini dimaksudkan untuk menghitung netto barang dan jasa yang di produksi oleh seluruh sektor ekonomi selama setahun disemua wilayah.
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Barang dan jasa yang di produksi ini dimulai dari harga produsen yaitu harga yang belum termasuk biaya transport dan pemasaran karena biaya transport akan dihitung
sebagai pendapatan sektor transport, sedang biaya pemasaran akan dihitung sebagai pendapatan sektor perdagangan.
Nilai barang dan jasa pada harga produsen ini merupakan Nilai Produksi Bruto NPB, sebab masih termasuk didalamnya biaya-biaya barang dan jasa-jasa yang
dipakai dan dibeli dari sektor lain. Untuk menghindari perhitungan dua kali double account, maka biaya-biaya
barang dan jasa-jasa harus dikeluarkan sehingga diperoleh Nilai Produksi Netto atau disebut juga Nilai Tambah Bruto termasuk penyusutan dan pajak tidak langsung.
b. Pendekatan Pendapatan
PDRB dirumuskan jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor produksi berupa gaji dan upah, bunga, sewa dan laba yang ikut serta dalam proses
produksi suatu wilayahregion dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun, berdasarkan pengertian diatas, maka NTB adalah jumlah dari upah dan gaji, sewa
tanah, bunga modal, anak keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.
c. Pendekatan Pengeluaran
PDRB dihitung jumlah seluruh komponen pengeluaran akhir, meliputi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan swasta yang tidak mencari keuntungan,
pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto serta ekspor netto yaitu ekspor dikurangi impor didalam suatu wilayahregion dengan
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
jangka tertentusetahun. Dengan metode ini, penghitungan NTB bertitik tolak pada penggunaan akhir dan barang dan jasa yang diproduksi.
2.2.1.2. Metode Tidak Langsung
Menghitung nilai tambah suatu kelompok ekonomi dengan mengalokasikan nilai tambah kedalam masing-masing kelompok kegiatan ekonomi pada tingkat
regional. Sebagai alokator digunakan yang paling besar tergantung atau erat kaitannya dengan produktivitas kegiatan ekonomi tersebut.
Pemakaian masing-masing metode pendekatan sangat tergantung pada data yang tersedia. Pada kenyataannya, pemakaian kedua metode tersebut akan saling
menunjang satu sama lain, karena metode langsung akan mendorong peningkatan kualitas data daerah, sedangkan metode tidak langsung akan merupakan koreksi dalam
pembanding bagi data daerah.
2.2.2. PDRB Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan
Pendapatan Regional suatu propinsi dapat dipakai untuk mengukur kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Kenaikan itu dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
- Kenaikan pendapatan yang benar-benar dapat menaikkan daya beli penduduk
kenaikan riel. -
Kenaikan pendapatan yang disebabkan oleh karena inflasi, kenaikan pendapatan yang disertai kenaikan harga pasar tidak menaikkan daya beli penduduk dan
kenaikan semacam ini merupakan kenaikan pendapatan yang semu tidak riel. Oleh karena itu berdasarkan kenyataan diatas, untuk mengetahui kenaikan
pendapatan yang sebenarnya riel maka faktor inflasi harus dieliminir.
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Pendapatan regional dengan faktor inflasi faktor inflasi belum dihilangkan merupakan pendapatan regional dengan harga yang berlaku. Sedangkan pendapatan
regional dimana faktor inflasi tidak lagi diperhitungkan disebut dengan pendapatan regional atas harga konstan.
2.3. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah merupakan salah salah satu aspek penggunaan sumber daya ekonomi yang secara langsung dikuasai oleh pemerintah dan secara tidak
langsung dimiliki oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menurut dua klasifikasi yaitu :
2.3.1. Pengeluaran Rutin Pemerintah
Pengeluaran rutin pemerintah yaitu pengeluaran untuk pemeliharaan atau penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari. Termasuk dalam pengeluaran rutin adalah
belanja pegawai, belanja barang, subsudi daerah otonom, bunga dan cicilan utang dan lain-lain.
Anggaran belanja rutin memegang peranan yang penting untuk menunjang kelancaran mekanisme sistem pemerintahan serta upaya peningkatan efisiensi dan
produktivitas, yang pada gilirannya akan menunjang tercapainya sasaran dan tujuan setiap tahap pembangunan. Penghematan dan efisiensi pengeluaran rutin perlu
dilakukan untuk menambah besarnya tabungan pemerintah yang diperlukan untuk pembiayaan pembangunan nasional. Penghematan dan efisiensi tersebut antara lain
dapat diupayakan melalui pinjaman, alokasi pengeluaran rutin, dan pengendalian kordinasi pelaksanaan pembelian barang-barang dan jasa kebutuhan
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
departemenlembaga negara non departemen. Dan pengurangan berbagai macam subsidi secara bertahap.
2.3.2. Pengeluaran Pembangunan
Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran untuk pembangunan, baik fisik, seperti jalan, jembatan, gedung-gedung dan pembelian kendaraan, maupun
pembangunan non fisik spiritual seperti penataran, training dan sebagainya. Pengeluaran pembangunan merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk
membiayai program-program pembangunan, sehingga anggarannya selalu disesuaikan dengan dana yang berhasil dimobilisasi. Dana ini kemudian dialokasikan pada
berbagai bidang sesuai dengan prioritas yang direncanakan dalam Repelita. Misalnya, dalam Pelita I pembangunan dititik beratkan pada sektor pertanian dan industri yang
mendukung pertanian, dan Pelita II tetap menitik beratkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan
seterusnya. Selain membiayai pengeluaran sektoral melalui departemenlembaga
pengeluaran pembangunan juga membiayai proyek-proyek khusus daerah yang dikenal sebagai proyek Inpres Instruksi Presiden, pusat maupun masing-masing
daerah.
2.4. Penanaman Modal Asing PMA 2.4.1.
Pengertian Penanaman Modal Asing
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Penanaman Modal Asing merupakan usaha yang dilakukan pihak asing dalam rangka menanamkan modalnya disuatu negara dengan tujuan untuk menciptakan suatu
produksi. Adapun Penanaman Modal Asing terbagi atas :
1. Penanaman Modal Asing Langsung Foreign direct Investment Penanaman Modal Asing yang bersifat langsung dilakukan oleh pihak asing
atau dapat juga dikatakan sebagai investasi perusahaan secara penuh, dimana pengelolaan baik manajemen maupun sebagian tenaga kerja ditentukan oleh pihak
asing. Jenis penanaman modal asing ini biasanya dilakukan oleh perusahaan raksasa yang bergabung dalam Multi National Country yaitu perusahaan yang memiliki dan
mengendalikan berbagai kegiatan produktif dilebih dari satu negara. Penanaman Modal Secara Langsung meliputi transfer modal ataupun pendirian
pabrik dan biasanya menggunakan teknik-teknik produksi negara asal investor, jasa manajerial, pemasaran dan iklan yang ditentukan oleh penanam modal asing tersebut
Investasi Asing Langsung berarti bahwa perusahaan dari negara penanam modal secara de facto dan de jure melakukan pengawasan atas assets aktiva yang
ditanam di negara dimana penanam modal menginvestasikan modalnya. Dengan cara investasi itu, investasi itu langsung dapat mengambil beberapa bentuk, diantaranya
pembentukan suatu cabang perusahaan dinegara pengimpor modal, pembentukan satu perusahaan tersebut sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan asing, atau mendirikan asset
tetap di negara lain oleh perusahaan asing. Menurut analisis Neo-Klasik tradisional, penanaman modal asing merupakan
hal yang sangat positif. Karena hal tersebut dapat mengisi kekurangan tabungan yang
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
dihimpun dari dalam negeri dan juga menambah devisa serta membantu pembentukan modal domestik bruto.
Penanaman Modal Asing secara langsung dapat diartikan sebagai dana-dana investasi yang langsung digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis atau
mengadakan alat-alat, fasilitas produksi seperti membeli bahan, membuka pabrik, membeli mesin-mesin, membeli bahan baku, dan sebagainya. Yang bertindak sebagai
kreditur disini adalah perusahaan-perusahaan swasta asing yang hendak memperluas usahanya hingga kenegara-negara berkembang.
2. Join Ventura Join Ventura merupakan usaha bersama yang diselenggarakan oleh dua atau
lebih pihak yang merupakan badan hukum dimana masing-masing pihak memasukkan sejumlah modal tertentu, dengan pembagian resiko dan keuntungan berdasarkan
proporsi modal tersebut. Jadi Join Ventura merupakan kerja sama antara pemilik modal asing dengan modal nasional. Tentang pengelolaan perusahaan ditetapkan oleh
kedua belah pihak dan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, investor asing bisa saja hanya menyertakan modal tanpa ikut dalam
manajemen dan pengelolaan perusahaan dan tenaga kerja.
2.4.2. kebijakan Pemerintah Tentang Penanaman Modal Asing di Indonesia
Pemerintah selalu mengupayakan arus modal masuk ke Indonesia sesuai dengan semakin meningkatnya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan terutama
untuk pembangunan tersebut maka pemerintah selalu berusaha untuk menarik dana
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
investor asing dengan memberikan berbagai kemudahan melalui barbagai kebijaksanaan.
Adapun kebijaksanaan yang dikeluarkan pemerintah tentang Penanaman Modal Asing yang meliputi Penanaman Modal Asing secara langsung yang dilakukan
menurut ketentuan undang-undang yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dengan pengertian bahwa pemilik modal secara langsung menanggung
resiko atas Penanaman Modal Asing tersebut. Adapun kebijaksanaan yang dikeluarkan pemerintah tentang Penanaman
Modal Asing adalah Undang-Undang No. I1967. Penanaman Modal Asing yang dimaksud sesuai dengan undang-undang ini adalah hanya penanaman Modal Asing
yang meliputi Penanaman Modal Asing secara langsung yang dilakukan menurut ketentuan undang-undang yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di
Indonesia, dengan pengertian bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko atas penanaman modal asing tersebut :
a. Undang-undang ini dengan jelas tidak mengatur perihal kredit atau peminjaman
modal melainkan hanya mengatur tentang Penanaman modal asing. b.
Dengan demikian memberi kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut dijalankan dengan modal asing sebelumnya.
c. Direct Investment, dalam hal ini bukan hanya modal tapi juga kekuasaan dan
pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak asing, sepanjang segala sesuatunya memperoleh persetujuan dari pemerintah Indonesia dan sejauh mana
kebutuhannya tidak melanggar hukum dan ketertiban hukum yang berlaku di Indonesia.
d. Penggunaan kredit dan resikonya ditanggung oleh investor tersebut.
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
2.4.3. Keuntungan Dengan Adanya Penanaman Modal Asing
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya Penanaman Modal Asing antara lain:
a. Produksi beberapa produk kebutuhan rakyat dengan tujuan untuk ekspor dengan penggunaan bahan baku yang umumnya berasal dari Indonesia akan meningkat
kuantitas dan kualitasnya. B. Bila produksi mengalami kegagalan, maka seluruh resiko akan ditanggung oleh
penanam modal dalam investasi langsung investor asing. c.
Tenaga kerja Indonesia akan memperoleh kesempatan kerja, dan dapat membiasakan dari dengan teknologi modern.
d. Terbukanya kesempatan untuk membangun perusahaan nasional yang sejenis,
sehingga akan dapat meningkatkan pembangunan, terutama pembangunan di daerah.
e. Devisa negara akan meningkat sehingga dana untuk pembangunan juga
meningkat. f.
Mendorong perusahaan lokal untuk berinvestasi lebih banyak pada industri pendukung atau dengan bekerja sama dengan perusahaan asing.
g. Sebagian laba pada umumnya ditanamkan kembali pada pengembangan atau
modernisasi industri terkait. h.
Kemungkinan terjadinya pelarian modal berkurang.
2.5. Teori Investasi Luar Negeri
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Teori investasi luar negeri langsung pada umumnya berusaha mencari jawaban atas pertanyaan mengapa perusahaan melakukan investasi luar negeri langsung
sebagai suatu bentuk keterlibatan internasional Panglaykim, 1984. Para ahli ekonomi mengemukakan beberapa teori investasi luar negeri, antara lain:
1. Sthepen Hymer 1976
Hymer dianggap sebagai pelopor dalam teori investasi luar negeri, Hymer mengemukakan suatu pendekatan organisasi industri yang menekankan peranan
keunggulan khas perusahaan dan ketidak sempurnaan pasar dalam usaha menjelaskan motivasi yang mendasari perusahaan dalam melakukan suatu investasi.
Menurut pendekatan ini, pengembalian investasi yang lebih tinggi diluar negeri tidak menjamin kelengkapan penjelasan arus modal. Karena pengembalian
investasi itu sendiri berarti bahwa modal akan lebih efisien bila dialokasikan melalui pasar modal dan tidak memerlukan pemindahan perusahaan. Sehubungan dengan
pengembalian investasi yang lebih tinggi dari perusahaan yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang sudah ada atau yang potensial dinegara tuan rumah agar dapat
menutup kerugian ketidak unggulan operasi perusahaan tersebut diluar negeri. Kemungkinan memperoleh pengembalian investasi yang lebih tinggi akan
timbul bila perusahaan memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang ada di negara tuan rumah. Keunggulan tertentu perusahaan dapat timbul karena adanya akses
ke sumber modal yang lebih mudah dan besar, adanya pasar bahan mentah yang diproduksi dengan skala besar dan memiliki keahlian seperti keahlian manajemen,
keterampilan pemasaran dan sebagainya.
2. R. Vernon 1966
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Vernon mengemukakan suatu teori investasi luar negeri dimana teori ini dikenal dengan nama teori Product cycle dalam produksi internasional, model ini
terdiri atas beberapa tahap. Tahapan pertama yaitu tahapan inovasi, yaitu produk masih belum
distandarisasi dan dipasarkan di dalam negeri, perusahaan mempunyai keuntungan teknologi yang bersifat sementara untuk mengatasi pertimbangan biaya karena ia
berusaha di dekat pasar. Pada waktu permintaan meningkat, suatu tingkat standarisasi dan dipasarkan didalam negeri.
Tahapan kedua, yakni perusahaan mulai memikirkan kemungkinan mencari pasar-pasar baru dinegara-negara yang relatif maju dan ekspor pun mulai dilakukan
dengan tujuan negara dunia ketiga. Keuntungan perusahaan terletak pada skala ekonomi dalam produksi, pengangkutan dan pemasaran. Strategi-strategi penentuan
harga dan lokasi didasarkan atas aksi dan reaksi multi national corporation yang lain dan bukan pada biaya komperatif.
Tahap terakhir dimana produk sudah distandarisasi sehingga riset dan keterampilan manajemen tidak lagi penting. Tenaga kerja yang tidak terampil dan
setengah terampil mulai mendapat tempat dan konsekuensinya produk bergerak kenegara-negara yang sedang berkembang dimana ongkos tenaga kerjanya masih
lebih rendah. Produk-produk yang dihasilkan dinegara berkembang tersebut akan diimpor kembali kenegara asal dan juga kepasar negara yang lebih maju. Oleh karena
itu, lokasi produksi akan lebih ditentukan oleh perbedaan biaya dari jarak pasar. Investasi luar negeri akan dilihat sebagai suatu cara untuk dapat mempertahankan
daya saing perusahaan dalam produk-produk inovasinya.
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
3. kiyoshi Kojima 1978
kojima mengatakan bahwa struktur keunggulan komperatif suatu negara dalam perdagangan memainkan peranan penting dalam penentuan arus investasi luar negeri.
Argumentasi ini mengulangi pentingnya sumber-sumber alam dan keunggulan tertentu yang dimiliki oleh suatu negara dalam rangka menentukan arus investasi luar negeri.
4. S. Hirsch 1976
Menurut Hirsch. Investasi luar negeri langsung akan dipilih bila penghasilan yang diharapkan lebih besar dari biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
pengawasan di luar negeri. Atau biaya-biaya produksi dan pengawasan di luar negeri tersebut lebih rendah daripada biaya-biaya produksi dalam negeri ditambah biaya-
biaya pemasaran ekspor. Bila afiliasi di luar negeri telah terbentuk, maka deferensiasi biaya pemasaran
menurun dan ekspor barang-barang lain seperti intermediate goods dalam negeri dapat terlaksana. Hircsh berkesimpulan bahwa investasi internasional memungkinkan
spesialisasi berdasarkan keunggulan komperatif yaitu melalui ekspansi penghasilan atau pembentukan pabrik-pabrik baru di lokasi-lokasi dengan biaya serendah-
rendahnya. Ini dapat pula dilakukan melalui penyuplaian semua pasar termasuk pasar di dalam negeri dari lokasi tersebut.
5. J.H.Dunning 1977 Dunning mengajukan pendekatan yang lebih umum yakni pendekatan serba
elektrik memilih dari berbagai sumber yaitu dengan mengintegrasikan teori-teori perdagangan, lokasi kegiatan ekonomi dan perusahaan internasional. Dunning
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
berargumen bahwa luasnya keterlibatan ekonomi internasional melalui perdagangan dan investasi antar negara mengakibatkan perusahaan-perusahaan akan lebih memilih
untuk berproduksi diluar negeri yang memiliki ketersediaan sumber tertentu tapi tidak dapat digunakan oleh perusahaan dari negara lain.
Faktor-faktor lokasi tertentu yang memiliki peranan penting dan dapat mempengaruhi pemilihan lokasi investasi adalah biaya-biaya upah komperatif, sifat-
sifat didalam negeri seperti besarnya pasar, tingkat perkembangan dan keberadaan persaingan di dalam negeri, kendala-kendala perdagangan baik tarif maupun non tarif,
jarak dari negara yang melakukan investasi, lingkungan politik sosial dan ekonomi, dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan partisipasi nasional dalam
kegiatan manufaktur dan pembayaran keuntungan.
2.5.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi suatu negara adalah sebagai berikut:
• Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan
• Tingkat bunga
• Ramalan yang mengenai keadaan ekonomi dimasa depan
• Kemajuan teknologi
• Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
• Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
• Situasi politik
• Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Ke-8 delapan faktor yang mempengaruhi investasi, seperti yang disebutkan diatas akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan, yaitu : Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran
kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi
tambahan barang-barang modal yang diperlukan.
2. Tingkat bunga Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan
keuntungan kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang ditanam yaitu berupa
persentase keuntungan netto belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar, modal yang diperoleh dari tingkat bunga.
Seorang investor mempunyai dua pilihan didalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu: pertama; dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut
deposito; kedua; dengan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan yang akan diperoleh adalah lebih dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik
adalah mendepositokan uang tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apa bila tingkat keuntungan yang diperoleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang
akan di bayar.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Dengan adanya ramalan tentang kondisi dimasa depan akan dapat menentukan tingkat investasi yang akan tercipta dalam perekonomian. Apabila ramalan dimasa
depan adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi dimasa akan datang adalah buruk, maka tingkat investasi akan rendah.
4. Kemajuan teknologi Dengan adanya temuan-temuan teknologi inovasi, maka akan semakin
banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi tingkat investasi yang dicapai.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan
masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total agregat demand meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain
included investment.
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong
para pengusaha untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperolehnya untuk investasi-investasi baru.
7. Situasi politik Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para
investor terutama para investor asing untuk menanamkan modalnya. Mengingat
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga stabilitas politik
jangka panjang akan sangat diharapkan oleh investor.
8. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah Tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seperti jalan raya, listrik dan
sistim komunikasi akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya disuatu daerah.
Begitu pula dengan bentuk intensif lainnya seperti keringanan didalam perpajakan tax holiday, yaitu suatu keringanan didalam pembebanan pajak apabila
suatu perusahaan mau menanamkan keuntungan yang diperolehnya kedalam investasi baru, ataupun apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan
investasinya di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
2.6.. Tenaga Kerja
Kesempatan kerja di defenisikan sebagai keadaan yang mencerminkan sampai berapa dari total angkatan tenaga kerja yang dapat diserap atau dapat ikut sera secara
aktif dalam suatu kegiatan perekonomian suatu negara. Atau dengan kata lain, kesempatan kerja merupakan orang yang bekerja dan telah mendapat pekerjaan. Ahli–
ahli ekonomi klasik mendefenisikan kesempatan kerja sebagai suatu keadaan dimana semua pekerja yang ingin bekerja pada suatu tingkat upah tertentu akan dengan mudah
mendapat pekerjaan. Menurut Para Ahli Ekonomi Klasik, untuk menentukan jumlah pekerja yang
akan digunakan dalam kegiatan ekonomi, analisis mengenai pasaran tenaga kerja perlu
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
dilakukan. Dalam konteks pasaran tenaga kerja, mekanisme pasar yang terjadi bersifat pasar persaingan sempurna. Ini berarti bahwa upah ditentukan oleh
keseimbangan diantara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Apabila keadaan ini tercapai, dalam analisis klasik, tingkat kesempatan kerja penuh telah tercapai.
Dalam analisis pasaran tenaga kerja secara makro, yang ingin dianalisis adalah permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam perekonomian. Permintaan tenaga kerja
dan penawaran tenaga kerja dalam perekonomian adalah gabungan dari permintaan tenaga kerja oleh perusahaan dan gabungan penawaran oleh para pekerja. Dengan
demikian kurva permintaan tenaga kerja dalam perekonomian dapat diwujudkan dengan menjumlahkan permintaan tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan. Begitu
juga, kurva penawaran tenaga kerja dalam perekonomian dapat ditentukan dengan menjumlahkan kurva penawaran oleh para pekerja.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi atas dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong sebagai tenaga kerja ialah
penduduk yang berumur dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja yang dianut oleh negara Indonesia ialah minimum 15 tahun tanpa batasan umur maksimum.
Tenaga kerja di bagi dalam dua kelompok yaitu: angkatan kerja labor force dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau
penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja dan yang mencari pekerjaan.
Sedangkan bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari
pekerjaan yakni: orang-orang yang kegiatannya bersekolah pelajar, mahasiswa,
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
mengurus rumah tangga serta menerima pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung atas jasa kerjanya pensiunan, penderita cacat yang independen.
Angkatan kerja dibedakan menjadi dua sub kelompok yaitu pekerja dan penganggur. Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan mencakup orang
yang mempunyai pekerjaan dan saat di sensus atau di survey memang sedang bekerja. Serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan
sedang tidak bekerja. Penganggur ialah orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Penganggur semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai penganggur terbuka.
Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.