Interpretasi Model Koefisien Determinasi R Pengujian koefisien Regresi Secara Bersamaan Uji F Statistik

Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Variabel Koefisien Standard Error t-statistik C -77389394 16551894 -4,675561 Penge. Pem X1 2,184856 2,095124 1,042829 PMA X2 0,337056 0,309738 1,088193 Tenaga Kerja X3 20,26591 3,612543 5,609873 R-Squared 0,734425 0,681310 13,82706 1,835951 Adjusted R-squared F-statistic D-W stat menunjukkan tingkat kelayakan 5 Dari hasil regresi diatas, dapat dibentuk model hasil estimasi sebagai berikut : Y t-2 = -77389394 + 2,184856 X1 + 0,337056 X2 + 20,26591 X3

4.3.2. Interpretasi Model

Berdasarkan model estimasi diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independent yaitu nilai pengeluaran pemerintah X1, PMA X2, Tenaga Kerja X3 terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara sebagai berikut :

1. Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi X1, yaitu sebesar 2,185. Artinya, setiap kenaikan 1 jumlah pengeluaran pemerintah, maka tingkat pertumbuhan ekonomi dua tahun kemudian akan naik sebesar 2,185 juta rupiah ceteris paribus. 2.PMA PMA berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi X2, yaitu sebesar 0,337. Artinya, Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 setiap kenaikan 1 jumlah PMA, maka tingkat pertumbuhan ekonomi dua tahun kemudian akan naik sebesar 0,337 juta rupiah ceteris paribus.

3.Tenaga Kerja

Tenaga Kerja berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Hal ini ditunjukka n oleh koefisien regresi X3, yaitu sebesar 20,266. Artinya, setiap kenaikan 1 jumlah tenaga kerja, maka tingkat pertumbuhan ekonomi dua tahun kemudian akan naik sebesar 20,266 juta rupiah ceteris paribus.

4.3.3. Koefisien Determinasi R

2 Berdasarkan hasil output program eviews, dapat dilihat nilai R-square adalah sebesar 0,734 yang berarti bahwa variabel X1 pengeluran pemerintah, X2 PMA, X3 tenaga kerja secara bersama-sama mampu memberikan penjelasan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara untuk dua tahun berikutnya sebesar 73,4 sedangkan sisanya 26,6 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam estimasi model.

4.3.4. Pengujian koefisien Regresi Secara Bersamaan Uji F Statistik

Untuk membuktikan nilai R-square tersebut diatas maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H : 1 = 2 = 0 H : 1 ≠ 2 ≠ 0 Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 13,827 3,20 H diterima Ha diterima Gambar 4.1 : Kurva Uji F-statistik Artinya, berdasarkan data yang tersedia, akan dilakukan pengujian terhadap 1 dan 2 secara bersama-sama, apakah sama dengan nol, yang berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, atau tidak sama dengan nol, yang berarti mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil output program eviews, diperoleh nilai F-hitung sebesar 13,827 dengan nilai probabilitas signifikansi adalah sebesar 0,00014. dengan demikian H ditolak, karena nilai F-hitung F-tabel 13,827 3,20 dan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari nilai 0,05 0,00014 0,05. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel X1 pengeluaran pemerintah, variabel X2 PMA, variabel X3 tenaga kerja berpengaruh secara nyata signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara Y pada tingkat kepercayaan 95 = 5. 4.3.5. Pengujian koefisien Regresi Secara Individual Uji t-Statistik

1. Pengeluaran Pemerintah

Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.1 : Uji t terhadap X1 pada tingkat kepercayaan 95 -1,74 1,043 1,74 Ha diterima Ha diterima H o diterima no serial corelation Gambar 4.3 : Uji t terhadap X2 pada tingkat kepercayaan 95 -1,74 1,088 1,74 Ha diterima Ha diterima H o diterima no serial corelation Gambar 4.2 : Uji t terhadap X1 pada tingkat kepercayaan 95 -1,74 1,043 1,74 Ha diterima Ha diterima H o diterima no serial corelation Untuk variabel pengeluaran pemerintah diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,043 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,314. Dengan demikian Ho diterima, karena nilai probabilitas lebih besar dari nilai 0,05 0,314 0,05 dan t-hitung t- tabel 1,043 1,74. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel pengeluran pemerintah tidak berpengaruh nyata signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara untuk dua tahun berikutnya dengan pengujian pada tingkat kepercayaan 95 = 5. 2. PMA Untuk variabel PMA diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,088 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,294. Dengan demikian Ho diterima, karena nilai probabilitas lebih besar dari nilai 0,05 0, 294 0,05 dan t-hitung t-tabel 1,088 1,74. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel PMA tidak berpengaruh nyata terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara untuk dua tahun berikutnya dengan pengujian pada tingkat kepercayaan 95 = 5. Corel Asion : Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.4 : Uji t terhadap X3 pada tingkat kepercayaan 95 -1,74 5,610 1,74 Ha diterima Ha diterima H o diterima no serial corelation

3. Tenaga Kerja

Untuk variabel Tenaga Kerja diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,610 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,0000. Dengan demikian Ho ditolak, karena nilai probabilitas lebih kecil dari nilai 0,05 0.0000 0,05 dan t-hitung t-tabel 5,610 1,74. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara untuk dua tahun berikutnya dengan pengujian pada tingkat kepercayaan 95 = 5.

4.3.6. Multikolinearitas