Tempat dan Waktu Penelitian Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

investor ekuitas. Risiko pasar dapat dihitung dengan tingkat suku bunga SBI. Beta risiko sistematis pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan pada public diabaikan.

1.6.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Dharma Bandar Mandala Cabang Medan, waktu penelitian dimulai bulan oktober 2007 sampai dengan bulan februari 2008.

1.6.4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan oleh penulis antara lain : a. Data primer seperti informasi langsung mengenai perusahaan yang didapatkan melalui proses wawancara dengan pihak pimpinan. b. data sekunder yaitu data yang bersumber dari penelitian kepustakaan library research yang dikumpulkan dari buku-buku, majalah-majalah, surat kabar dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya. Data sekunder yang digunakan penulis sebagai berikut ; a. Neraca Tahun 2001 – 2005 b. Laporan laba rugi tahun 2001 – 2005 c. Sejarah singkat, struktur organisasi besarta tugasnya d. Data-data berupa buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal dan artikel lainnya

1.6.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut : a. Teknik wawancara yaitu penulis melakukan komunikasi langsung melalui Tanya jawab dengan pihak yang terkait pada perusahaan untuk menanyakan Desi Permatasari Lubis : Hubungan Economic Value Added EVA Dengan Laba Pada PT Dharma..., 2008 USU Repository © 2009 dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. b. Teknik dokumentasi, dilakukan dengan mengumpulkan laporan dokumen- dokumen, catatan-catatan dan informasi lainnya dari perusahaan.

1.6.6. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif adalah metode penganalisisan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi. b. Metode analisis korelasi Pearson sugiyono, 2005:182 Metode korelasi pearson atau sering disebut korelasi product moment merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dimana data yang diolah data interval atau data rasio. Menghitung nilai koefisien korelasi pearson dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut : r = y x, } } { { ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 . . . y y n x x n y x xy n dimana: r = koefisien korelasi n = jumlah data x.y = jumlah perkalian variabel x dan y x = jumlah nilai variabel x y = jumlah nilai variabel y x = jumlah kuadrat variabel x 2 Desi Permatasari Lubis : Hubungan Economic Value Added EVA Dengan Laba Pada PT Dharma..., 2008 USU Repository © 2009 y = jumlah kuadrat variabel y 2 x = kuadrat dari perkalian variabel x 2 y = kuadrat dari perkalian variabel y 2 nilai koefisien korelasi pearson paling kecil -1 dan paling besar +1, nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya dan sebaliknya. Koefisien negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel yang lainnya akan turun, dan sebaliknya. Tabel 1.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono 2005:183 Desi Permatasari Lubis : Hubungan Economic Value Added EVA Dengan Laba Pada PT Dharma..., 2008 USU Repository © 2009 Pengujian Hipotesis Uji statistik t Uji statistik t menunjukkan apakah secara individual variabel bebas X i mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat Y. Pengujian signifikansinya menggunakan rumus : Sugiyono, 2005:184 t = 2 1 2 r n r − − Dimana : t = nilai t hitung r = koefisien korelasi n = banyaknya pasangan rank Dalam pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H : t = 0 Artinya setiap variabel bebas X tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat Y. H 1 : t 0 ≠ Artinya setiap variabel bebas X memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : Dapat dilihat dari hasil perhitungan melalui aplikasi program komputer program SPSS for windows versi 12.00 dengan ketentuan tingkat signifikansi : g = 1 H diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t pada g = 1 artinya H diterima dan korelasinya tidak signifikan tabel Desi Permatasari Lubis : Hubungan Economic Value Added EVA Dengan Laba Pada PT Dharma..., 2008 USU Repository © 2009 H diterima jika -t t t tabel pada g = 1 artinya H ditolak dan korelasinya signifikan tabel hitung Menurut sugiyono 2005:185 Pengujian signifikan korelasi product moment dapat langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment dengan ketentuan bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka H diterima, dan Ha ditolak. Namun sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel rh r tabel maka Ha diterima. Desi Permatasari Lubis : Hubungan Economic Value Added EVA Dengan Laba Pada PT Dharma..., 2008 USU Repository © 2009

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian kandau 2007, yang berjudul “Analisis Penerapan Economic Value Added EVA Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk”, menyebutkan bahwa nilai EVA yang dihasilkan oleh perusahaan positif dan mengalami peningkatan setiap tahunnya, peningkatan nilai EVA yang diperoleh disebabkan NOPAT perusahaan yang juga terus meningkat dan sebaliknya cost of capital menurun. Hasil penelitian Kholila 2006, yang berjudul “Analisis Economic Value Added EVA Sebagai Tolak Ukur Penciptaan Nilai Perusahaan Pada PT.Bridgestone Sumatra Rubber Dolok Merangir Serbelawan”, menyatakan bahwa nilai EVA yang dihasilkan oleh perusahaan bernilai negative pada tahun 2000-2005 hanya pada tahun 2003 saja nilai EVA positif, peningkatan laba akuntansi tidak diikuti dengan perolehan laba ekonomi yang baik.

2.2. Pengertian Economic Value Added EVA

Gagasan mengenai EVA telah lama ada. Pada tahun 1920-an, Alfred Stern melaksanakan sisitem seperti EVA mengurangi biaya modal dari laba yang diperoleh untuk divisi operasi general motors. Perusahaan Jepang Matsushita menciptakan sistem serupa pada tahun 1950-an. Pada zaman itu, orang menamainya dengan pendapatan residual residual income atau laba ekonomis economic profit. Istilah EVA belum tercipta Young O Byrne,2001:94, Desi Permatasari Lubis : Hubungan Economic Value Added EVA Dengan Laba Pada PT Dharma..., 2008 USU Repository © 2009 16