Mekanisme antibakterial kitosan Aplikasi kitosan di bidang Kedokteran Gigi

Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009 E.coli, Tsai dan Su 1999 menggunakan kitosan yang diambil dari kulit udang dan menemukan bahwa temperatur yang tinggi serta pH asam pada makanan dapat meningkatkan aktivitas antibakteri kitosan. Mereka menerangkan bahwa mekanisme antibakteri kitosan ini melibatkan ikatan silang antara polikation dari kitosan dan anion yang terdapat pada permukaan bakteri yang mengalami perubahan permeabilitas. 36 Berdasarkan penelitian Cheng dan Li 2000 kekuatan kitin, kitosan atau pada keseluruhan kulit udang tidak efektif dalam beberapa test tapi larutan kitosan dalam asam asetat mampu menghambat bakteri dan jamur. Allan dan Hadwiger 1974 menemukan bahwa larutan 1 kitosan dalam 1 asam asetat dapat menghambat pertumbuhan Candida tropicalis. 23

2.3.4 Mekanisme antibakterial kitosan

Sifat-sifat kitosan berhubungan dengan adanya gugus-gugus amino dan hidroksil yang terikat. Gugus-gugus ini menyebabkan kitosan mempunyai reaktifitas kimia yang tinggi dan menyumbangkan sifat polielektrolit kation sehingga berperan sebagai amino pengganti amino exchanger. 13 Keberadaan kation yang dimiliki oleh kitosan pKa=6,3 disebabkan oleh adanya muatan positif NH 3 + yang merupakan grup glukosamin yang menjadi faktor utama dalam proses interaksi dengan muatan negatif permukaan sel bakteri sehingga dapat mengganggu aktivitas bakteri Je et al., 2006; Zakrzewska et al., 2005; Halender et al 2001; Muzzarelli et al., 1990 14 , menekan Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009 pertumbuhan bakteri dengan merusak proses pertukaran dengan media, kemampuan berikatan dengan ion metal dan menghambat enzim Aleksandra et al., 2005. 23,34 Sehubungan dengan kemampuan interaksi kitosan dengan DNA mikroba, mekanisme antibakteri kitosan terjadi karena kitosan mampu berikatan dengan DNA yang selanjutnya akan merusak mRNA dan mengganggu sintesa protein. Kitosan akan bereaksi langsung dengan membran sel sehingga mengganggu permeabilitas membran dan menyebabkan kebocoran materi protein sel Hardjito, 2006. 33 Menurut Chung et al., 2000 daya antibakteri kitosan dapat diperoleh dengan menciptakan suasana asam dengan derajat deasetilasi tinggi yang dapat menyebabkan jumlah ion NH 3 + yang bebas menjadi lebih banyak sehingga memudahkan penyerapan bakteri terhadap kitosan. Hal ini berdampak pada perubahan struktur permukaan sel dan gangguan permeabilitas membran sehingga berlanjut menjadi kematian sel bakteri. 35

2.3.5 Aplikasi kitosan di bidang Kedokteran Gigi

Multiguna kitosan tidak terlepas dari sifat alaminya, terutama sifat kimia kitosan yaitu polimer poliamin berbentuk linear dan mempunyai gugus amino dan hidroksil yang aktif. 13 Kitosan dianggap sebagai polisakarida yang potensial karena memiliki gugus amino bebas yang berperan sebagai polikation, chelating agent, dan sebagai bahan dispersi jika telah dilarutkan terlebih dahulu dalam pelarut asam asetat. Kitosan memiliki kualitas kimia dan biologi sangat baik yang dapat digunakan secara luas dibidang industri maupun bidang kesehatan. 36 Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009 Menurut Howling et al., 2001 kitosan dapat bermanfaat dalam menyembuhkan luka karena memberi efek terhadap proliferasi sel fibroblast kulit manusia dan sel keratinosit secara in-vitro. Efek stimulasi dalam proliferasi sel fibroblast ini tergantung pada derajat deasetilasi kitosan yang lebih tinggi. Tidak hanya berperan secara tunggal, kitosan juga dapat bermanfaat jika digabungkan dengan bahan lain. Diantaranya ialah gabungan kitosan dengan alginat sebagai pembalut luka dengan membentuk kompleks membran polielektrolit yang akan mempercepat penyembuhan luka pada binatang percobaan dibandingkan pembalut luka konvensional Paul et al., 2004, gabungan semen kalsium fosfat dengan kitosan dan asam sitrat sebagai material pengganti tulang Yokoyama et al., 2002, kitosan dan asam poliakrilat dengan polimer sebagai mucoadhesive dapat menghantarkan obat secara transmukosa yang telah diteliti secara in-vitro Ahn et al., 2002. 32 Aplikasi kitosan di bidang kedokteran gigi dapat berpotensi dalam proses differensiasi sel osteoprogenitor dan dapat memfasilitasi pembentukan tulang Lee et al., 2000a. Sebagai faktor pertumbuhan, khususnya sel T yang dapat meningkatkan regenerasi periodontal apabila digabungkan dengan bahan yang bersifat biodegradasi sehingga mampu membentuk konsentrasi therapeutik selama proses reaksinya Lee at al., 2000b. Sedangkan menurut Ikinci et al., 2002 yang meneliti kitosan dalam bentuk gel maupun film, mampu melawan periodontal patogen yakni Porphiromonas gingivalis. 39 Dalam penelitian Trimurni et al., 2006 kitosan berperan dalam dentinogenesis, dimana kitosan yang digunakan ialah kitosan blangkas bermolekul tinggi dan kitosan komersial sebagai bahan kaping pulpa direk pada gigi tikus wistar Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009 secara in-vivo. Dengan keadaan pulpa terbuka dan mengalami inflamasi reversible, kitosan mampu membentuk jaringan keras osteotipic irregular yang terlihat pada peletakan kitosan selama 14 hari dan 1 bulan dan dapat dilihat sel-sel pulpa dentinoblast tersusun bersekatan dengan bahan coba. 13

2.4 Pelarut Vehicle

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Kitosan Blangkas Molekul Tinggi Sebagai Perancah Dengan Ekstrak Batang Kemuning Terhadap Fusobacterium Nucleatum Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar(In Vitro)

3 56 72

Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) sebagai Anti-Aging

57 297 100

Optimization of the Making of Virgin Coconut Oil (VCO) with the Addition of Baker Yeast (Saccharomyces cerevisiae) and Fermentation Time with VCO Inducement

2 38 86

Optimasi Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Berdasarkan Faktor Temperatur Dan Lama Pemanasan Dengan Metode Permukaan Respon Pada Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri - USU

2 107 111

Efek Antifungal Kitosan Blangkas (Limulus polyphemus) Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Terhadap Candida Albicans Sebagai Alternatif Bahan Dressing Saluran Akar (Penelitian In Vitro)

0 63 69

Uji Efek Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Berat Badan Dan Penurunan Kadar Gula Darah (KGD) Tikus Putih Diabetes yang Diinduksi Sterptozotocin (STZ)

3 47 85

Restrukturisasi Lemak Kakao Dengan Minyak Kelapa (Coconut Oil) Dan Dengan Minyak Kemiri (Candle Nut Oil) Melalui Reaksi Interesterifikasi Enzimatis

10 63 162

Efek Antibakteri Kitosan Blangkas (Lymulus polyphemus) Bermolekul Tinggi Terhadap Fusobacterium nucleatum (Penelitian In Vitro)

1 38 82

Pembuatan dan Evaluasi Secara In Vitro Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan Emulgator Tween 80 dan Gom arab

7 63 96

DAYA HAMBAT VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN-VITRO

0 12 1