Fusobacterium nucleatum sebagai salah satu bakteri yang terdapat pada

Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009

2.2 Fusobacterium nucleatum sebagai salah satu bakteri yang terdapat pada

infeksi endodonti Fusobacterium nucleatum merupakan tipe spesies dari genus Fusobacterium, yang berasal dari famili Bacteroidaceae. Bakteri ini normal ditemukan di rongga mulut manusia yang sehat maupun sakit. 7,27,28 Secara morfologi F. nucleatum ialah bakteri berbentuk batang yang panjangnya 5-10 µm dengan kedua ujung yang tajam. 7 Bakteri ini dikelompokka n ke dalam jenis gram negatif yang hidup pada suasana anaerob namun masih dapat tumbuh sampai kadar oksigen 6. Fusobacterium nucleatum tidak dapat membentuk spora dan tidak bergerak. 7,27,.28 Menurut Sundqvist 1992 Fusobacterium nucleatum merupakan salah satu spesies yang paling umum diisolasi dari infeksi endodontik. Baumgartner dan Falkler 1991 dalam penelitiannya pada 5 mm apikal gigi yang mengalami infeksi saluran akar menemukan 30 Fusobacterium nucleatum dari sampel yang diambil. Penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil yang didapatkan oleh Siqueira et al., 2004 yang menemukan F.nucleatum sebanyak 26 dari sampel apikal saluran akar. 26 Fusobacterium nucleatum merupakan salah satu bakteri yang sering ditemukan pada plak subgingival baik dalam bentuk inaktif maupun aktif dari gingivitis maupun periodontitis. 28,29 Tidak hanya itu, bakteri ini juga banyak ditemukan di luar rongga mulut dan bersama bakteri lain menjadi penyebab infeksi polimikroba. Fusobacterium nucleatum dapat dibagi menjadi beberapa subspesies, diantaranya subspesies nucleatum, vincentii, polymorphum, fusiforme dan animalis. Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009 Subspesies nucleatum dan vincentii dipercaya berhubungan dengan penyakit periodontal. 29 Fusobacterium nucleatum memiliki karakteristik membran luar bakteri gram negatif. Pelindung sel terdiri atas lapisan luar dan lapisan dalam sitoplasma yang dipisahkan oleh ruang periplasma yang terdiri atas lapisan peptidoglikan. Pada umumnya, lapisan dalam bakteri gram negatif mengandung lapisan fosfolipid yang simetris dengan kadar fosfolipid dan protein dalam jumlah yang sama. Lapisan luar membran berfungsi sebagai penyaring molekul dan merupakan membran asimetris yang terdiri atas fosfolipid, lipopolisakarida LPS, lipoprotein, dan protein. Maka, sepertiga dari massa lapisan luar fusobacterium ialah protein. 7 Gambar 1. A F.nucleatum dilihat melalui mikroskop electron, B dan C Melalui mikroskop elektron terlihat Outer membran OM, Periplasmik P dan Cell membrane CM 7 Dalam pertumbuhannya Fusobacterium memerlukan suatu media yang baik dan biasanya akan tumbuh subur pada media yang mengandung trypticase, peptone, atau ekstrak ragi. 7,28 Fusobacterium nucleatum merupakan salah satu spesies bakteri Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009 anaerob nonspora yang menggunakan asam amino dalam proses katabolisme untuk menghasilkan energi dan beberapa strain F.nucleatum memerlukan peptida untuk proses pertumbuhan. F.nucleatum memerlukan glukosa untuk proses biosintesis molekul intraselular tetapi bukan untuk metabolisme energi. 7,27,28 Produk utama dari hasil metabolisme pepton atau karbohidrat ialah butirat tetapi ditemukan juga produk lain yaitu asetat, laktat, dan sedikit propionat. Butirat, propionate dan ion amoniun yang dihasilkan oleh F.nucleatum dapat menghambat proliferasi fibroblast gingiva, 7,29 mampu menembus epitel gingival dan keberadaanya dapat meningkatkan jumlah plak sehingga berperan sebagai penyebab periodontitis. 7 F.nucleatum berperan dalam desulfurasi sistein dan methionin sehingga menghasilkan ammonia, hydrogen sulfida, asam butirat dan methyl mercapthan. 7 Bakteri ini menunjukkan aktivitas biologis yang berhubungan dengan penyebab inflamasi gingiva, penyakit mulut, bau nafas, menghasilkan asam butirat dan bahan sulfur yang mudah menguap Kostelc et al., 1980. 30 Kemampuan patogenesis F.nucletum tidak hanya sebagai bakteri tunggal namun dapat dikaitkan dengan keberadaan bakteri lain. Adanya interaksi F.nucleatum dengan jenis bakteri lain berhubungan dengan beberapa hal, diantaranya ialah kemampuan mengumpulkan glukosa dalam bentuk glukan intraseluler yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Apabila jumlah glukosa berkurang, maka glukosa yang ada dapat diekskresikan dari sel bakteri. Hal ini memungkinkan bakteri lain mendekati permukaan Fusobacterium dan selanjutnya berikatan dengan dinding sel Fusobacterium Kolenbrander et al., 1992. 7,28 Fania Maulani Rahmy : Perbedaan Daya Hambat Kitosan Blangkas Lymulus polyphemus Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Dan VCO Virgin Coconut Oil Terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 Penelitian IN-VITRO, 2009. USU Repository © 2009 Kemampuan koagregasi F.nucleatum dengan Candida albicans terjadi melalui ikatan protein permukaan sel bakteri dengan residu karbohidrat pada permukaan C.albicans Bagg., 1986. Selain itu, F.nucleatum mampu berkoagregasi dengan P.gingivalis karena adanya ikatan karbohidrat yaitu galaktosa pada permukaan P.gingivalis dan protein lapisan luar pada F.nucleatum. Kinder et al., 1983. 7 Kombinasi antara F.nucleatum dengan bakteri berpigmen hitam Prevotella intermedia dan Porphyromonas gingivalis menghasilkan virulensi yang lebih tinggi dibandingkan jika bakteri tersebut dikultur secara murni Baumgartner., 1992. Kombinasi ini mampu melawan fagositosis, mendegradasi immunoglobulin dan meningkatkan kemampuan patogenesis Sundqvist et al., 1985. Kemampuan patogenesis dihubungkan dengan adanya lipopolisakarida LPS pada membran luar bakteri gram negatif. Dengan adanya LPS pada saluran akar dan jaringan periradikular dikaitkan dengan keparahan penyakit Horiba et al., 1991. LPS endotoksin dilepaskan selama proses multiplikasi dan kematian sel. Ketika melepaskan endotoksin maka akan terjadi biological effect yang menyebabkan inflamasi dan terjadinya resorpsi tulang periapikal Nelson-filho et al., 2002 dan Yamasaki et al., 1992. 1

2.3 Kitosan sebagai bahan dressing saluran akar

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Kitosan Blangkas Molekul Tinggi Sebagai Perancah Dengan Ekstrak Batang Kemuning Terhadap Fusobacterium Nucleatum Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar(In Vitro)

3 56 72

Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) sebagai Anti-Aging

57 297 100

Optimization of the Making of Virgin Coconut Oil (VCO) with the Addition of Baker Yeast (Saccharomyces cerevisiae) and Fermentation Time with VCO Inducement

2 38 86

Optimasi Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Berdasarkan Faktor Temperatur Dan Lama Pemanasan Dengan Metode Permukaan Respon Pada Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri - USU

2 107 111

Efek Antifungal Kitosan Blangkas (Limulus polyphemus) Bermolekul Tinggi Dengan Pelarut Gliserin Terhadap Candida Albicans Sebagai Alternatif Bahan Dressing Saluran Akar (Penelitian In Vitro)

0 63 69

Uji Efek Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Berat Badan Dan Penurunan Kadar Gula Darah (KGD) Tikus Putih Diabetes yang Diinduksi Sterptozotocin (STZ)

3 47 85

Restrukturisasi Lemak Kakao Dengan Minyak Kelapa (Coconut Oil) Dan Dengan Minyak Kemiri (Candle Nut Oil) Melalui Reaksi Interesterifikasi Enzimatis

10 63 162

Efek Antibakteri Kitosan Blangkas (Lymulus polyphemus) Bermolekul Tinggi Terhadap Fusobacterium nucleatum (Penelitian In Vitro)

1 38 82

Pembuatan dan Evaluasi Secara In Vitro Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan Emulgator Tween 80 dan Gom arab

7 63 96

DAYA HAMBAT VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN-VITRO

0 12 1