Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
pasien penderita ameloblastoma jenis lainnya. Lokasi lesi ini pada rongga mulut umumnya sama dengan lokasi ameloblastoma jenis demoplastik. Pada tahap ini
ternyata CGCG tidak ada, karena umumnya ada pada mandibula.
5
BAB 3
PATOGENESIS, GAMBARAN KLINIS DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIS CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA
3.1 Patogenesis
Awal terjadinya lesi dari central giant cell granuloma biasanya di dimulai dengan terjadinya trauma pada jaringan lunak mulut yang dapat memicu terbentuknya
sel multinukleated atau uninukleated.
5
Trauma yang terjadi dapat menghambat peredaran darah ke kapiler sehingga terjadinya haemoragik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jaringan yang
merupakan respon alamiah dari tubuh yang berlangsung dengan lambat.
5
CGCG dimulai oleh bentuk sel unilokular yang kecil yang menyerupai kista odontogenik,
perkembangannya lambat dari bentuk sel unilokular membentuk sel multilokular dengan ekspansi tulang, biasanya pada bagian dalam septum.
6
Perkembangan dari trauma menjadi CGCG pada proses perubahan unilokolar menjadi multilokular bisanya menyebabkan perubahan struktur sel di dalam stroma
dari bentuk avoid ke bentuk spindel pada jaringan mesenkimal. Lesi ini biasanya
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
hanya berkembang secara lambat sehingga dianggap aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa lesi dapat berkembang secara cepat sehingga beberapa ahli
mengelompokkan lesi ini menjadi lesi yang agresif dan non agresif.
6
3.2 Gambaran klinis
Secara klinis CGCG terdapat massa sessile atau pedunculated, dan terkadang disertai dengan permukaan yang terulserasi. Biasanya berwarna merah serta ungu
kebiruan. CGCG dapat terjadi pada segala umur, namun paling sering terjadi pada usia muda. Wanita lebih sering terkena daripada laki-laki. Dikarenakan tingginya
insiden CGCG pada wanita, kemungkinan pengaruh hormonal dapat juga menjadi faktor etiologi. Flarggort dkk melaporkan bahwa peningkatan kadar hormon estrogen
berhubungan dengan perkembangan lesi CGCG pada tulang rahang. Sekitar 10 kasus dilaporkan terjadi kembali atau rekuren. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
karena pembuangan lesi saat pembedahan yang kurang bersih atau tidak sempurna ataupun oleh karena waktu pengkonsumsian obat-obatan yang kurang dari
semestinya.
8-10
Gejalanya berupa lesi yang terlihat sebagai bengkak atau ada perdarahan di mulut karena terdiri dari massa jaringan lunak yang tervaskularisasi tinggi. Lesi
tersebut cenderung mudah berdarah dan terdapat eksudat fibrosa yang tipis. Sedangkan tanda-tandanya bercirikan sebuah lesi yang berwujud massa gemuk yang
berlobul yang melekat pada gigi yang berdekatan, perdarahan dapat terjadi karena
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
adanya trauma, dapat terlihat ulserasi superfisial, lesi berkembang di margin gingiva atau gingiva cekat dan jarang terlihat jauh dari gigi, walaupun dapat terlihat di puncak
alveolar edentulus. Lesi yang besar dapat menyebabkan gigi yang berdekatan saling terpisah.
7,8
CGCG kadang-kadang memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, bahkan sering kali bisa mencapai ukuran 1 cm dalam waktu 1 bulan. Lesi pada
umumnya asimptomatik. Pemeriksaaan klinis menunjukkan permukaan halus, serta papula atau nodulnya berbentuk kubah. Diameter lesi biasanya dapat membesar
walaupun jarang. CGCG dapat tumbuh paling besar dalam ukuran 5 cm. Tanda klinis yang lain yaitu lesi selalu terletak di mukosa alveolar atau gingiva dan 70
ditemukan pada daerah insisivus sentralis Gambar 1.
1-4
Gambar 1 : Lesi CGCG pada mukosa gingiva gigi insisivus sentralis Allen DT, Sheats RD. A CGCG in a pasien seeking orthodontic
treatment. J Am Dent Assoc 2001; 132; 1255-1260.
7
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
3.3. Gambaran histopatologi