Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
perawatan dengan calcitonin dalam jangka waktu panjang tidak dianjurkan pada pasien khususnya pada pasien anak-anak.
24,25
Perawatan CGCG tanpa pembedahan cocok untuk lesi yang berkembang
lambat, namun keberhasilan perawatan tanpa pembedahan pada lesi yang besar dan berkembang cepat kurang memuaskan dibandingkan perawatan CGCG dengan
pembedahan.
25
5.2 Prognosa
Prognosa CGCG tergantung pada besar kecilnya lesi dan jaringan lain yang terlibat serta cepat lambatnya perkembangan lesi yang ditentukan dari pemeriksaan
histopatologi dan radiografi.
10
Pada lesi yang kecil dan berkembang lambat, prognosanya lebih baik dibandingkan dengan lesi yang besar dan berkembang cepat.
Namun secara umum, lesi CGCG memiliki prognosa baik karena masih dapat dirawat dengan pembedahan ataupun tanpa pembedahan. Prognosa menjadi buruk jika lesi
CGCG yang sebelumnya benigna berubah menjadi maligna.
10,31-34
Prognosa lesi CGCG juga tergantung pada pengangkatan lesi yang sempurna atau tidak. Karena
jika pengangkatan lesi tidak sempurna, maka akan terjadi rekuren.
23,25
Whitaker melaporkan bahwa dari 167 kasus lesi CGCG yang diteliti, persentase terjadinya
rekuren sebesar 16 .
31-35
Beberapa operator menggunakan cairan nitrogen untuk membekukan dinding tulang setelah kuretase untuk mencegah terjadinya rekuren.
15,26
Selain itu, untuk mencegah terjadinya rekuren, lesi CGCG dapat dirawat dengan radioterapi, calcitonin, dan injeksi kortikosteroid intralesion. Beberapa lesi CGCG
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
juga dapat disterilkan dengan panas menggunakan laser atau cryoprobe. Namun, perawatan lesi CGCG dengan radiasi masih menjadi kontroversi, karena pada
berbagai penelitian radiasi merupakan faktor risiko penyebab lesi menjadi malignan.
24,25
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
BAB 6 LAPORAN KASUS
Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke Unit Oral dan Maxillofacial Rumah Sakit Pendidikan Ayub, Abottabad Pakistan yang mengeluhkan dan telah mendapatkan
perawatan rasa sakit dan pembengkakan di rahang atas kirinya. Setelah 10 bulan mendapatkan berbagai perawatan, kondisi tersebut diperkirakan disebabkan oleh infeksi
gigi.
25
Gambar 19: Gambaran ekstra oral yang menunjukkan adanya pembengkakan di pipi kiri
25
Gejala yang ada pada beberapa minggu sebelum datang yakni pembengkakan di pipi kiri atas, gingival kiri atas dan infeksi sinus maksila akut. Pemeriksaan intra oral
menunjukkan massa berwarna ungu, meluas pada regio gigi P 1, P 2 dan M 1 kiri atas.
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
Terdapat juga perluasan hingga ke palatum. Gigi-gigi menunjukkan mobilitas derajat 1. profil wajah pasien menunjukkan maloklusi klas II divisi 2. Sebuah orthopantomogram OPG dan
scan Computed Tomography CT menunjukkan sebuah massa jaringan lunak yang menutupi antrum rahang atas kiri dengan penipisan dan penghancuran dinding. Massa meluas ke bawah
mulai dari rahang atas hingga ke alveolar, melibatkan gigi. Pada bagian tengah, massa telah mencapai midline rahang atas dan hampir menutupi lubang hidung kiri. Pada bagian
belakang, massa telah melibatkan tulang pterigoid lateral dan medial. Sedangkan pada bagian atas, massa telah mencapai dasar tulang orbital. Dari dua pemeriksaan histopatologi, massa
didiagnosa sebagai Central Giant Cell Granuloma CGCG.
25
Gambar 20. Gambaran CT scan yang menunjukkan adanya massa yang meluas di bagian depan rahang atas dan puncak alveolar.
25
Pilihan perawatan yang dipilih adalah maksilektomi sebagian yang dilakukan melalui sulkus gingiva. Massa dibuang, termasuk tulang dan gigi yang terlibat. Tulang yang tinggal
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
dikuretase dengan hati-hati dan seksama untuk menghaluskan dan menyingkirkan massa yang masih ada. Pemeriksaan histopatologi pada spesimen menunjukkan giant cell yang
berinti banyak. Paska perawatan bedah, injeksi lokal dengan kortikosteroid dilakukan selama 4 minggu.
25
Gambar 21 : Massa dan gigi serta tulang yang terlibat yang diangkat dari rahang atas pasien.
25
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 22 : Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya giant cell yang berinti banyak.
25
Setelah 16 bulan paska pembedahan, pasien masih diperiksa oleh dokter dan ahli radiografi dan tidak ada tanda-tanda terjadinya rekuren.
25
Diskusi
Central Giant Cell Granuloma merupakan penyakit yang jarang terjadi. Ini dapat terjadi pada berbagai tingkatan umur dan lebih sering melibatkan mandibula daripada
maksila. Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita. World Health Organization WHO mendefinisikan lesi ini sebagai lesi intraosseous yang terdiri dari sel dan jaringan fibrous dan
banyak titik perdarahan, kumpulan giant cell berinti banyak. Lesi sering terjadi hanya dengan keluhan pembengkakan tanpa adanya rasa sakit, tetapi pada beberapa kasus perkembangan
lesi ini cepat dan dapat mengikis puncak alveolar yang menyebabkan pembengkakan jaringan lunak. Walaupun pada laporan kasus ini lesi bersifat benignan, ada beberapa tulisan yang
menyatakan bahwa metastasis dapat terjadi pada lesi ini. Perubahan menjadi malignan yang dapat terjadi yakni osteosarcoma atau fibrosarcoma. Waldron dan Shafer menyatakan bahwa
lesi tersebut merupakan reaksi adanya trauma yang mengenai tulang. Lasi ini juga dapat terjadi akibat adanya reaksi dari gangguan hemodinamik pada tulang. Beberapa kasus tanpa
keluhan dan deteksi pertama kali melalui pemeriksaan radiografi. Gambaran radiografi menunjukkan daerah yang radiolusen dengan gambaran seperti gelembung-gelembung sabun.
Secara histologi, lesi tidak begitu berbeda dengan lesi giant cell lainnya seperti cherubism dan aneurysmal bone cyst. Giant cell granuloma terbentuk dari proliferasi jaringan konektif
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
vaskular yang dibungkus dengan giant cell. Struktur sel proliferasi tersebut terdiri dari fibroblas, myofibroblas dan sel inflamasi mononuklear.
25
Pembedahan merupakan perawatan yang paling sering dilakukan sejak lama. Perawatan dengan radiasi masih kontroversi. Beberapa tulisan menyatakan bahwa radiasi
dapat merubah lesi ini menjadi malignan. Insiden terjadinya rekuren setelah pembedahan yakni 4-20. Rekuren terjadi jika pengangkatan massa tidak sempurna. Beberapa teknik
pembedahan telah banyak dipakai untuk mengangkat lesi central giant cell granuloma. Namun, perawatan paska bedah sering menggunakan obat-obatan seperti calcitonin dan
injeksi kortikosteroid secara intralesional. Beberapa CGCG dapat disterilkan dengan panas menggunakan laser atau cryoprobe. Injeksi kortikosteroid secara intralesional selama
beberapa minggu dilaporkan berhasil pada beberapa tulisan. Namun, kortikosteroid memiliki kontraindikasi dengan beberapa penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, peptic ulcer dan
daya tahan tubuh yang rendah. Perawatan tanpa pembedahan cocok pada lesi yang perkembangannya lambat. Namun pada lesi yang berkembang cepat, perawatan dengan
pembedahan yang dianjurkan.
25
Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan