Deformasi deformation Tipe Kerusakan Pada Perkerasan Jalan Beton

Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.

2.5 Tipe Kerusakan Pada Perkerasan Jalan Beton

Tipe kerusakan yang umum terjadi pada perkerasan jalan beton dapat dikelompokkan dalam beberapa tipe kerusakan yang sejenis berdasarkan model kerusakan. a. Deformasi deformation. b. Retak cracking. c. Kerusakan pengisi sambungan joint seal defects. d. Rompalgompal spalling. e. Kerusakan bagian tepi slab edge drop-off. f. Kerusakan tekstur permukaan surface texture defects. g. Berlubang pot hole. h. Ketidakcukupan drainase permukaan perkerasan.

2.5.1 Deformasi deformation

Adalah penurunan permukaan perkerasan jalan beton sebagai akibat terjadinya retak atau pergerakan diantara slab beton. Tipe kerusakan yang tergolong deformasi adalah amblas depression, patahan faulting, pumping, dan rocking. Amblas depression, yaitu penurunan permanen permukaan slab beton dan umumnya terletak di sepanjang retakan atau sambungan Suryawan, 2005. Kerusakan ini dapat menimbulkan terjadinya genangan air dan seterusnya masuk Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009. ke tanah dasar sub grade melalui sambungan atau retakan. Penyebab terjadinya amblas, kemungkinan antara lain oleh: 1. Pemadatan pada lapis pondasi yang kurang baik, 2. Penurunan tanah dasar yang tidak sama, 3. Daya dukung tanah dasar yang kurang baik, dan 4. Hilangnya butiran tanah halus pada lapis pondasi atau akibat pumping. Gambar 2.6 Perkerasan jalan beton yang mengalami amblas Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ. Patahan fault, yaitu terjadinya perbedaan elevasi antar slab beton, yang diakibatkan oleh penurunan pada sambungan atau retakan. Penyebab terjadinya patahan, antara lain: 1. Kurangnya daya dukung pondasi bawah atau tanah dasar, 2. Melengkungnya slab beton, akibat perubahan temperatur, 3. Terjadinya pumping dan rocking, 4. Adanya perubahan volume dari tanah dasar. Gambar 2.7 Perkerasan jalan beton yang mengalami patahan Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ. Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009. Pumping adalah proses keluarnya air dan butiran-butiran tanah dasar sub grade atau pondasi bawah sub base melalui sambungan dan retakan atau pada bagian pinggir perkerasan Aly,1988. Retakan yang terjadi diakibatkan oleh lendutan atau gerakan vertikal pelat beton karena beban lalu-lintas, setelah adanya air bebas yang terakumulasi di bawah slab. Penyebab terjadinya pumping, antara lain: 1. Kadar air yang berlebihan pada tanah dasar sub grade, 2. Akibat infiltrasi air melalui celah sambungan atau retakan. Gambar 2.8 Pumping pada perkerasan jalan beton Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ. Rocking yaitu sebuah fenomena, dimana terjadi pergerakan vertikal pada sambungan atau retakan yang disebabkan oleh pergerakan dan beban lalu-lintas Suryawan, 2005 . Penyebab terjadinya rocking, antara lain: 1. Proses pumping, 2. Kurangnya daya dukung dari lapis tanah dasar ataupun lapis pondasi, 3. Adanya perbedaan daya dukung pada tanah dasar. Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009. Gambar 2.9 Rocking pada perkerasan jalan beton Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.

2.5.2 Retak cracking Retak blok block cracking, yaitu retak yang saling berhubungan dan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Mekanistik Desain Perkerasan Lentur Bina Marga Nomor 02/M/Bm/2013 Terhadap Pembebanan Dan Modulus Lapisan

13 102 142

ANALISA PERBANDINGAN ANTARA METODE PD T-14-2003 (BINA MARGA) DAN METODE NAASRA UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) JALAN RAYA, TAHUN AJARAN 2016/2017.

18 69 24

ANALISIS DESAIN GEOMETRIK JALAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL (TIKUNGAN) DENGAN METODE BINA MARGA DAN AASHTO (STUDI LITERATUR).

0 5 25

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 2 17

PENDAHULUAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 4 4

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002 DAN AASHTO 1993 Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol

0 2 11

Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Pada Ruas Jalan Lingkar Majalaya Menggunakan Metode Bina Marga 2002.

0 7 22

Kata-kata Kunci : Metode AASHTO 1993, Metode Bina Marga 2013, Model lapis perkerasan lentur, Tebal lapis,

0 0 18

KOMPARASI TEBAL PERKERASAN LENTUR METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA

1 24 11

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17