Kerusakan Pengisi Sambungan Gompalrompal spalling Penurunan Bagian Tepi Perkerasan edge drop-off

Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009. 2. Terjadinya patahan faulting atau gompalrompal spalling, 3. Berkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan. Cara mengatasinya, antara lain: 1. Untuk lebar retak 5 mm, penanganannya dengan pengisian celah retak dengan aspal crack filling, PPK 1. 2. Untuk celah retak ≥ 5 mm, penanganannya dengan rekonstruksi setempat partial reconstruction, PPK 8.

2.7.3 Kerusakan Pengisi Sambungan

Akibat dari kerusakan pengisi sambungan, tegangan di dalam slab dapat naik, sehingga dapat menyebabkan terjadinya retak-retak cracks maupun gompal spalling pada pelat betonnya. Juga dengan rusaknya bahan pengisi sambungan, akan mempermudah air permukaan untuk masuk ke bawah perkerasan, sehingga dapat menimbulkan pumping. Akibat lanjutan dari kerusakan bahan pengisi bila dibiarkan terus dan tidak dilakukan pemeliharaan atau perbaikan, antara lain: 1. Akan terjadi pumping dan rocking, 2. Berkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan, 3. Meningkatkan kebisingan. Cara mengatsinya, antara lain dengan melakukan penggantian bahan pengisi joint sealing, PPK 2. Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.

2.7.4 Gompalrompal spalling

Akibat lanjutan dari kerusakan gompalrompal bila dibiarkan dan tidak dilakukan pemeliharaan atau perbaikan, antara lain: 1. Meluasnya area atau slab yang mengalami gompalrompal, 2. Berkurangnya kenyamanan dalam berkendara, 3. Dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Cara mengatasinya, antara lain: 1. Untuk kedalaman spalling 50 mm, penanganannya dengan penambalan patching, PPK 3. 2. Untuk kedalaman spalling 50 mm, penanganannya dengan pelapisan ulang tipis surfacing, PPK 7.

2.7.5 Penurunan Bagian Tepi Perkerasan edge drop-off

Akibat lanjutan dari penurunan bagian tepi jalan bila dibiarkan dan tidak dilakukan pemeliharaan atau perbaikan, antara lain: 1. Masuknya air permukaan ke bawah perkerasan, 2. Dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah spalling, Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan bagian tepi perkerasan, antara lain: 1. Untuk penurunan ≤ 15 mm, dengan pengisian celah sambunganretak, PPK 1. 2. Untuk penurunan 15 mm, dengan perataan levelling, PPK 4. Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.

2.7.6 Kerusakan Tekstur Permukaan surface texture defliciencies

Dokumen yang terkait

Evaluasi Mekanistik Desain Perkerasan Lentur Bina Marga Nomor 02/M/Bm/2013 Terhadap Pembebanan Dan Modulus Lapisan

13 102 142

ANALISA PERBANDINGAN ANTARA METODE PD T-14-2003 (BINA MARGA) DAN METODE NAASRA UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) JALAN RAYA, TAHUN AJARAN 2016/2017.

18 69 24

ANALISIS DESAIN GEOMETRIK JALAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL (TIKUNGAN) DENGAN METODE BINA MARGA DAN AASHTO (STUDI LITERATUR).

0 5 25

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 2 17

PENDAHULUAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 4 4

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002 DAN AASHTO 1993 Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol

0 2 11

Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Pada Ruas Jalan Lingkar Majalaya Menggunakan Metode Bina Marga 2002.

0 7 22

Kata-kata Kunci : Metode AASHTO 1993, Metode Bina Marga 2013, Model lapis perkerasan lentur, Tebal lapis,

0 0 18

KOMPARASI TEBAL PERKERASAN LENTUR METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA

1 24 11

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17