Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.
Gambar 2.9 Rocking pada perkerasan jalan beton
Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.
2.5.2 Retak cracking Retak blok block cracking, yaitu retak yang saling berhubungan dan
membentuk rangkaian blok berbentuk segi empat dan umumnya ukuran blok lebih besar dari 1 m
Watson,1989
. Penyebab terjadinya retak blok block cracking, antara lain:
1. Ketebalan slab yang tidak cukup,
2. Kehilangan daya dukung daripondasi atau tanah dasar,
3. Terjadinya penurunan pada tanah dasar.
Gambar 2.10 Retak blok block cracking pada perkerasan jalan beton
Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.
Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.
Retak sudut corner crack, adalah retak yang memotong secara diagonal dari tepi atau sambungan memanjang ke sambungan melintang
Suryawan, 2005.
Penyebab terjadinya retak sudut corner cracking, antara lain:
1. Tebal slab yang tidak cukup,
2. Kehilangan daya dukung dari pondasi atau tanah dasar.
Gambar 2.11 Retak sudut corner cracking pada perkerasan jalan beton
Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.
Retak diagonal diagonal crack, yaitu retak yang tidak berhubungan dan
garis retakannya memotong slab
Suryawan, 2005.
Penyebab terjadinya retak diagonal diagonal cracking, yaitu:
1. Terjadinya penurunan badan jalan,
2. Tebal slab yang tidak cukup,
3. Terjadinya penyusutan dini selama perawatan beton yang berhubungan
dengan terlambatnya pemotongan kelebihan panjang atau pembuatan sambungan melintang.
Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.
Gambar 2.12 Retak diagonal diagonal cracking
Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.
Retak memanjang longitudinal crack, yaitu retak yang tidak berhubungan dan merambat ke arah memanjang slab
Suryawan, 2005.
Retak ini dimulai sebagai retak tunggal atau serangkaian retak yang mendekati sejajar.
Penyebab terjadinya retak memanjang longitudinal cracking, antara lain: 1.
Perbedaan penurunan pada tanah dasar sub grade, 2.
Sambungan memanjang terlalu dangkal, 3.
Slab beton yang tidak cukup tebal.
Gambar 2.13 Retak memanjang longitudinal cracking
Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.
Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.
Retak tidak beraturan meandering cracking, yaitu retak yang tidak berhubungan, polanya tidak beraturan dan umumnya merupakan retak tunggal
Aly, 1988.
Kemungkinan penyebab terjadinya retak tidak beraturan meandering cracking, antara lain:
1. Tebal slab yang tidak cukup dan pemotongan sambungan sawing yang
terlambat, 2.
Penyusutan dini akibat ketidak sempurnaan perawatan, 3.
Terjadinya pumping dan rocking, 4. Terjadinya amblas.
Gambar 2.14 Retak tidak beraturan meandering cracking
Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.
Retak melintang transverse cracking, yaitu retak yang tidak berhubungan dan retakannya merambat ke arah melintang jalan
Suryawan, 2005
. Kemungkinan penyebab terjadinya retak melintang, antara lain:
1. Tebal slab beton yang tidak cukup dan penggergajian sambungan sawing
yang terlambat, 2. Terjadinya pumping dan rocking.
Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.
Gambar 2.15 Retak melintang transverse cracking
2.5.3 Kerusakan Pengisi Sambungan joint seal defects