Kerusakan tekstur permukaan surface texture defects Berlubang pot hole Ketidak cukupan drainase permukaan perkerasan

Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009. 2. Kesalahan geometrik, 3. Drainase bahu jalan yang kurang baik, 4. Material pada bahu jalan yang kurang baik. Gambar 2.18 Penurunan bagian tepi perkerasan Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.

2.5.6 Kerusakan tekstur permukaan surface texture defects

Kerusakan tekstur permukaan adalah kerusakan atau keausan yang berkaitan dengan kualitas beton sampai dengan kedalaman 20 mm dari permukaan Suryawan, 2005. Ada 2 macam kerusakan tekstur permukaan, yaitu pertama keausan mortar yang diikuti lepasnya agregat scaling, dan yang kedua tekstur permukaan yang rendah kualitasnya baik mikro polishing maupun makro kedalaman tekstur. Kemungkinan penyebab ausnya mortar dan lepasnya agregat, antara lain disebabkan oleh: 1. Selama konstruksi, pekerjaan akhir finishing dikerjakan secara berlebihan, 2. Kualitas agregatnya rendah, 3. Perawatan slab beton selama pelaksanaan kurang sempurna, 4. Kurangnya kadar semen pada lokasi yang rusak tersebut. Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009. Gambar 2.19 Kerusakan Tekstur Permukaan Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.

2.5.7 Berlubang pot hole

Lubang adalah pelepasan mortar dan agregat pada bagian permukaan perkerasan yang membentuk cekungan dengan kedalaman lebih dari 15 mm Suryawan, 2005. Pelepasan mortar dan agregat umumnya tidak memperlihatkan pesahan-pecahan yang bersudut seperti pada gompalrompal. Kedalaman lubang, dapat berkembang dengan cepat dengan adanya air. Kemungkinan penyebab terjadinya lubang, antara lain: 1. Retak setempat, 2. Penempatan dowel terlalu dekat ke permukaan perkerasan, 3. Akibat kerusakan atau retakan yang tidak segera ditutup. Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009. Gambar 2.20 Lubang pot hole pada perkerasan jalan beton Sumber : Huang, Y.H. 1993. Pavement Analysis and Design. Prentice-Hall, Engelwood Cliffs, NJ.

2.5.8 Ketidak cukupan drainase permukaan perkerasan

Ketidak-cukupan drainase permukaan perkerasan, erat kaitannya dengan rendahnya kekesatan. Hal ini disebabkan karena kehilangan gaya gesek friction sebagai akibat adanya air di permukaan perkerasan ketika turun hujan. Ketidak- cukupan drainase permukaan perkerasan, dapat dideteksi bila diamati di saat sedang turun hujan. Kemungkinan penyebab adanya ketidak-cukupan drainase permukaan perkerasan, antara lain: 1. Alur grooving permukaan perkerasan sudah aus, atau dimensi alurnya kurang memadai, 2. Akibat kurang memadai superelevasi, 3. Akibat terjadinya kerusakan amblas. Wahid Ahmad : Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan Metode Bina Marga Dan Aashto Study Literatur, 2009.

2.6 Jenis dan Metode Penanganan Pemeliharaan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Mekanistik Desain Perkerasan Lentur Bina Marga Nomor 02/M/Bm/2013 Terhadap Pembebanan Dan Modulus Lapisan

13 102 142

ANALISA PERBANDINGAN ANTARA METODE PD T-14-2003 (BINA MARGA) DAN METODE NAASRA UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) JALAN RAYA, TAHUN AJARAN 2016/2017.

18 69 24

ANALISIS DESAIN GEOMETRIK JALAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL (TIKUNGAN) DENGAN METODE BINA MARGA DAN AASHTO (STUDI LITERATUR).

0 5 25

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 2 17

PENDAHULUAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 4 4

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002 DAN AASHTO 1993 Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol

0 2 11

Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Pada Ruas Jalan Lingkar Majalaya Menggunakan Metode Bina Marga 2002.

0 7 22

Kata-kata Kunci : Metode AASHTO 1993, Metode Bina Marga 2013, Model lapis perkerasan lentur, Tebal lapis,

0 0 18

KOMPARASI TEBAL PERKERASAN LENTUR METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA

1 24 11

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17