Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Loyalitas
PT. Olagafood
Item STS
TS KS
S SS
Total
F F
F F
F 1
1 3
29 80
6 17
36
2 3
8 28
78 5
14 36
3 7
19.4 22 61.2 7
19.4
36
4 4
11 27
75 5
14
36
Sumber: Hasil penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diketahui Butir 1 Adanya keinginan
untuk melakukan pembelian ulang mendapat tanggapan sangat setuju 17, setuju 80, kurang setuju 3, tidak setuju 0, sangat tidak setuju 0. Butir 2 Bersedia
merekomendasikannya kepada pihak lain mendapat tanggapan sangat setuju 14, setuju 78, kurang setuju 8, tidak setuju 0, sangat tidak setuju 0. Butir 3
Percaya terhadap merek mie instan Alhami mendapat tanggapan sangat setuju 19.4, setuju 61.2, kurang setuju 19.4, tidak setuju 0, sangat tidak setuju 0. Butir 4
Keinginan untuk dapat bekerjasama dengan PT.Olagafood mendapat tanggapan sangat setuju 14, setuju 75, kurang setuju 11. Pada butir ini tidak ada responden
yang memilih jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui uji statistik non-parametik
One Sample Kolmogrov-Smirnov.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 36
Normal Parametersa,b Mean
.0000000 Std. Deviation
.58742358 Most Extreme
Differences Absolute
.151 Positive
.151 Negative
-.127 Kolmogorov-Smirnov Z
.908 Asymp. Sig. 2-tailed
.382 a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber: Hasil penelitian, 2009 data diolah Nugroho 2005 memaparkan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk
Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level of significant
= 5, maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. Melalui Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,872 dan diatas nilai
signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. 2.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel
independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Tabel 4.9
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 5.389
2.472 2.180
.037 FINANCIAL_BENEFIT
-.213 .086
-.279 -2.476
.019 .942
1.061 SOCIAL_BENEFIT
.274 .085
.365 3.240
.003 .939
1.065 STRUCTURAL_TIES
.371 .062
.658 5.949
.000 .975
1.025 a Dependent Variable: LOYALITAS
Sumber: Hasil penelitian, 2009 data diolah Multikol dapat dilihat melalui VIF Variance inflation factor dan tolerance, jika
VIF 5 maka variabel ada masalah multikol. Jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikol, dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 Situmorang, 2008.
Melalui Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan nilai tolerance mendekati 1 maka tidak ditemukan masalah multikolinearitas pada penelitian ini.
3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika
residual tidak memiliki varian yang konstan. Alat untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik scatter plot atau dengan
pendekatan statistik yang disebut sebagai Uji Glejser Situmorang, 2008. a.
Pendekatan Statistik Uji Glejser Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikasi 0,05, maka tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas. 2.
Jika nilai signifikasi 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Tabel 4.10
Coefficientsa
Mode l
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std.
Error Beta
1 Constant
2.736 1.580
1.731 .093
FINANCIAL_BENEFIT -.054
.055 -.170
-.983 .333
SOCIAL_BENEFIT -.066
.054 -.211
-1.219 .232
STRUCTURAL_TIES -.015
.040 -.062
-.367 .716
a Dependent Variable: ABSUT
Sumber: Hasil penelitian, 2009 data diolah Pada Tabel 4.10 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas,
dimana hasil uji signifikan financial benefit, social benefit dan structural ties masing- masing menunjukkan lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat
adanya heterokedastisitas dalam model regresi. a.
Pendekatan Grafik Heterokedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar
scatterplot dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas. Apabila grafik membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan
heterokedastisitas. Jika grafik tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas Situmorang, 2008.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
Regressi on
St udent
ized Resi
dual
3 2
1
-1 -2
Scatterplot Dependent Variable: LOYALITAS
Gambar 4.1 Scatterplot Dependent Variable Loyalitas Sumber: Hasil penelitian, 2009 data diolah
Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola. Kesimpulan
yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heterodastisitas.
C. Analisis Regresi Linier Berganda