Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk
mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi. Namun sistem layanan terbuka membutuhkan keamanan yang lebih baik karena
kemungkinan buku hilang relatif lebih besar.
2.2.5.2 Sistem Layanan Tertutup
Selain sistem layanan terbuka juga terdapat sistem layanan tertutup yang diterapkan di perpustakaan. Sistem layanan tertutup menurut Soeatminah 1992 :
131 adalah : Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak
memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi, tetapi pengunjung boleh memilih pustaka yang ingin di pinjam melalui katalog
perpustakaan dan setelah ditemukan sandi bukunya, dapat diminta pada petugas untuk mengambilnya.
Sedangkan Lasa 1994 : 5 menyatakan bahwa, “Sistem layanan tertutup adalah suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan
mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftarkatalog yang tersedia koleksinya akan diambil oleh
petugas”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan tertutup
adalah sistem layanan yang tidak memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri koleksi yang ada di perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam
harus dicari melalui katalog, kemudian pengguna mencatat data buku yang akan dipinjam dan diberikan kepada petugas layanan untuk diambil dari jajaran koleksi.
Dalam pelaksanaannya sistem layanan tertutup memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut :
1. Letak buku di rak selalu terpelihara karena pengambilan buku
dilakukan oleh petugas. 2.
Angka kehilangan bahan pustaka atau buku dapat ditekan dengan memasukkan slip buku yang dipinjam.
3. Tidak memerlukan petugas khusus untuk mengawasi pengunjung
perpustakaan Yusuf, 1996 : 137
Universitas Sumatera Utara
Selain keuntungan tersebut di atas, sistem layanan tertutup juga memiliki kerugian yaitu :
1. Pengunjung tidak akrab dengan bahan pustaka.
2. Tidak puas memilih koleksi karena hanya lewat kartu katalog.
3. Kartu katalog lekas rusak karena sering digunakan, berarti menambah
tugas untuk selalu memperbaiki kartu katalog. 4.
Banyak buku yang kurang dikenal oleh pengunjung sehingga tidak pernah dipinjam Yusuf, 1996 : 137
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan
tertutup merupakan sistem yang tidak memperbolehkan pengguna untuk mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan dari jajaran koleksi, melainkan
harus melalui petugas perpustakaan sehingga kerapian dan kehilangan buku lebih terjamin.
2.2.6 Jenis-Jenis Layanan