Kontak Perorangan Insentif Metode Promosi

Sesuai dengan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa iklan merupakan alat pemasaran yang memudahkan komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dan iklan juga dapat mempengaruhi pertukaran yang saling memuaskan. Di samping itu iklan juga memiliki kelemahan, seperti penyampaian informasi yang terbatas karena dilakukan secara tidak langsung, sehingga sulit untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pengguna, biaya yang cukup tinggi serta iklan kurang fleksibel karena pesan yang disampaikan bersifat standar.

2.6.3.3 Kontak Perorangan

Metode promosi dengan cara kontak perorangan merupakan metode promosi yang mendapat tanggapan lebih kuat dari pengguna dibandingkan dengan metode promosi lainnya. Hal ini disebabkan karena pertemuan langsung antara pustakawan dengan pengguna menyebabkan keakraban sehingga kebutuhan dan keinginan pengguna dapat diketahui dengan jelas oleh pustakawan. Menurut Nickles dalam Tjiptono 1997 : 145, “Kontak perorangan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain”. Kontak perorangan memiliki fungsi kuat dalam memberi pengaruh kepada orang yang mendengarkannya. Adapun fungsi kontak perorangan dalam promosi dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah konsumen dengan langsung mencari konsumen baru. 2 Memberi layanan. Dengan kontak perorangan organisasi mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen 3 Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi diantara konsumen dan juga diantara pesaing-pesaing organisasi Kotler, 1996 : 121. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode promosi dengan kontak perorangan sangat berfungsi dalam mempromosikan perpustakaan. Promosi dengan kontak perorangan merupakan cara yang ampuh dari pada cara promosi yang lain, namun promosi dengan cara kontak perorangan membutuhkan waktu yang lama untuk mengadakan pertemuan antara pustakawan dengan pengguna. Universitas Sumatera Utara

2.6.3.4 Insentif

Insentif adalah salah satu cara promosi yang digunakan oleh perpustakaan dengan memberi hadiah kepada orang yang kurang berminat terhadap perpustakaan. Menurut Mustafa 1996 : 31, “Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai uang atau bukan uang sebagai tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran itu”. Promosi dalam bentuk insentif cukup baik, karena dapat memotivasi pengguna untuk berkunjung dan memanfaatkan fasilitas serta jasa layanan yang tersedia di perpustakaan. Menurut Kotler 1996 : 128, untuk memanfaatkan cara insentif sebagai metode promosi ada beberapa langkah yaitu: 1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dari pemberian insentif. 2. Menentukan jangkauan insentif dengan cara menetapkan kepada siapa insentif itu diberikan. 3. Menentukan penerima insentif. 4. Menentukan arah insentif. 5. Menentukan bentuk insentif. 6. Menentukan besarnya insentif. 7. Menentukan waktu pemberian insentif. Selain memiliki beberapa langkah ataupun proses, insentif juga memiliki tujuan. Handoko 2002 : 176, menyatakan bahwa “tujuan insentif pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan perangsang financial di atas dan melebihi upah dan gaji dasar”. Sedangkan menurut Nawawi 2001 : 373 menyatakan bahwa tujuan pemberian insentif adalah : 1. Sistem insentif di disain dalam hubungannya dengan sistem balas jasa merit system, sehingga berfungsi dalam memotivasi pekerja agar terus menerus berusaha memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi kewajibantanggung jawabnya. 2. Sistem insentif merupakan tambahan bagi upahgaji dasar yang diberikan sewaktu-waktu, dengan membedakan antara pekerja yang berprestasi dengan yang tidakkurang berprestasi dalam melaksanakan pekerjaantugas-tugasnya. Universitas Sumatera Utara Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif dapat dilakukan perpustakaan untuk memotivasi pengguna agar mengunjungi perpustakaan serta memanfaatkan fasilitas yang tersedia di perpustakaan.

2.6.3.5 Penciptaan Suasana dan Lingkungan Perpustakaan