Tradisi Responden Dalam Pemberian Makan Balita

49 sedangkan 7 orang 12,5 responden berada pada kategori ”sedang” dan hanya 13 orang 23,2 responden berada pada kategori ”Baik”.

4.3.3. Tradisi Responden Dalam Pemberian Makan Balita

Tabel 4.8. Distribusi Tradisi Di Tempat Responden di Kabupaten Aceh Barat Daya pada Puskesmas Lhang Kecamatan Setia dan Puskesmas Sangkalan Kecamatan Susoh. No Variabel Jumlah Orang Ya Tidak N N 1 Apakah Ada Tradisi Setempat 17 30,4 39 69,6 100,0 2 Adakah Larangan Makan Tertentu 23 41,1 33 58,9 100,0 3 Ikan hal yang dilarang makan berlebihan 33 58,9 23 41,1 100,0 4 Khawatir jika Makan Ikan Berlebihan Perut Buncit dan Cacingan 35 62,5 21 37,5 100,0 5 Faktor Ekonomi Salah satu sebab Larangan Makan 31 55,4 25 44,6 100,0 6 Adakah Kebiasaan Lain Hingga Anak Balita Menderita Gizi Buruk 37 66,1 19 33,9 100,0 Berdasarkan Tabel 4.8. di atas diketahui sebagian besar responden mengakui tidak ada tradisi yang melarang untuk makan-makanan tertentu yaitu sebanyak 39 orang 69,6 responden sedangkan hanya sebagian yang mengakui ada tradisi di tempat responden yang melarang makan-makanan tertentu 17 orang 30,4 responden. Sebagian besar responden mengakui ada tradisi larangan memakan ikan berlebihan sebanyak 33 orang 58,9 responden menjawab ”ya”, sedangkan responden yang mengakui ”tidak” ada tradisi larangan makan ikan berlebihan yaitu 23 orang 41,1. Universitas Sumatera Utara 50 Selanjutnya berdasarkan tabel 4.8. di atas diketahui bahwa sebagian besar 35 orang 62,5 responden yang mengakui ”ya” takut perut buncit atau cacingan sehingga adanya tradisi melarang makan ikan berlebihan sedangkan hanya 21 orang 37,5 responden yang tidak mengakui adanya larangan makan ikan berlebihan. Sebanyak 31 orang 55,4 responden mengakui tradisi larangan memakan ikan berlebihan karena faktor ekonomi dan hanya 25 orang 44,6 responden yang tidak mengakui karena faktor ekonomi sehingga adanya tradisi membatasi makan ikan berlebihan. 4.4 Faktor Enabling 4.4.1. Ketersediaan Pangan a. Distribusi Ketersediaan Pangan Responden Tabel 4.10. Distribusi Dukungan Ketersediaan Aneka Ragam Pangan Pada Tempat Responden di Abdya pada Puskesmas Lhang Kecamatan Setia dan Puskesmas Sangkalan Kecamatan Susoh No Variabel Jumlah Orang Ya Tidak N N 1 Pangan adalah Hal Penting dalam Rumah Tangga 50 89,3 6 10,7 100,0 2 Jika tidak ada Pangan akan Mengalami Gizi Buruk 50 89,3 6 10,7 100,0 3 Pangan menurut responden adalah Nasi 48 85,7 8 14,3 100,0 4 Adakah diberikan Susu untuk Anak Balita 39 69,6 17 30,4 100,0 5 Adakah Ketersediaan Pangan Sehari- hari responden 52 92,9 4 7,1 100,0 6 Adakah Anak Balita Diberikan Makanan Tambahan Kacang Hijau 51 91,1 5 8,9 100,0 Universitas Sumatera Utara 51 Berdasarkan tabel 4.10. di atas diketahui sebanyak 52 orang 92,9 yang mengakui bahwa ada ketersediaan pangan dalam lingkungan keluarga, sedangkan hanya 4 orang 7,1 responden yang mengakui tidak ada ketersediaan aneka ragam pangan. Sebagian besar 50 orang 89,3 responden mengakui perlunya pangan keluarga sedangkan hanya 6 orang 10,7 responden yang mengakui tidak perlu pangan keluarga. Selanjutnya berdasarkan tabel 4.10. di atas diketahui bahwa sebagian besar 48 orang 85,7 responden memerlukan dukungan makanan bergizi, sedangkan hanya 8 orang 14,3 responden yang mengakui tidak penting makanan bergizi. Umumnya sebanyak 50 orang 89,3 responden mengetahui akibat dari kekurangan pangan pada keluarganya, sedangkan hanya sedikit 6 orang 10,7 responden yang mengakui tidak berakibat dari kekurangan pangan pada keluarga.

b. Tingkat Dukungan Ketersediaan Pangan Responden Tabel 4.11.