46 sedangkan sebanyak 13 orang 23 responden pengetahuannya berada pada
tingkat kategori ”tinggi” dan hanya 16 orang 28,6 responden yang tingkat pengetahuannya berada pada kategori ”sedang”.
4.3.2. Sikap Responden
a. Sikap Responden Terhadap Balita Gizi Buruk
Tabel 4.6. Distribusi Sikap Responden Terhadap Balita Penderita Gizi buruk di
Kabupaten Aceh Barat Daya pada Puskesmas Lhang Kecamatan Setia dan Puskesmas Sangkalan Kecamatan Susoh.
No Variabel
Jumlah Orang Setuju
Tidak N
N 1
Disaat umur balita membutuhkan konsumsi makanan bergizi.
22 39,3
34 60,7
100,0 2
Makanan berprotein penting bagi balita untuk menghindari gizi buruk.
23 41,1
33 58,9 100,0
3 Untuk kekebalan tubuh anak perlu
diberikan ASI pertama kali. 26
46,4 30
53,6 100,0
4 Anak yang sakit-sakitan biasanya
kurang nafsu makan. 23
41,1 33
58,9 100,0
5 Sebaiknya sering membujuk anak agar
mau makan. 32 57,1 24
42,9 100,0 6
Anak yang kurang nafsu makan sebaiknya diperhatikan.
29 51,8
27 48,2
100,0 7
Makanan bervariasi itu Nasi,Sayur, ikan dan buah-buahan
44 78,6 12
21,4 100,0
8 Makanan bervariasi penting untuk
memenuhi gizi anak. 25
44,6 31 55,4
100,0 9
Makanan Tambahan adalah Kacang Hijau,Roti dan susu.
25 44,6
31 55,4
100,0 10 Untuk merangsang nafsu makan anak
perlu diberikan vitamin jamu. 33
58,9 23 41,1
100,0 11 Sebaiknya balita lebih diutamakan
makanan bergizi dibandingkan dewasa.
19 33,9
37 66,1
100,0
Universitas Sumatera Utara
47 Berdasarkan tabel 4.6. di atas dapat dilihat bahwa sikap responden
tentang disaat anak masih umur balita membutuhkan mengkonsumsi makanan yang bergizi sebahagian besar responden menjawab ”tidak setuju ” yaitu sebanyak 34
orang 60,3 sedangkan hanya sebagian kecil 22 orang 39,3 responden yang mengungkapkan ”setuju” . Sikap responden tentang balita agar terhindar dari gizi
buruk perlu diberikan makanan berprotein, sebahagian besar responden menjawab ”tidak setuju” sebanyak 33 orang 58,9 seadangkan hanya 23 orang 41,1
responden yang menngakui ”setuju”. Sikap responden tentang pentingnya ASI pertama kali dan rutinitas diberikan ASI hingga umur balita 2 tahun untuk disusui
pada balita agar daya tahan tubuhnya kuat terhindari dari penyakit, sebagian besar responden sebanyak 30 orang 53,6 menjawab ”tidak setuju” hanya 26 orang
46,4 responden yang mengakui ”Setuju”. Sikap responden tentang anak yang kurang nafsu makan karena sakit-sakitan, sebagian besar responden menjawab ”tidak
setuju” 33 orang 58,9 sedangkan hanya 23 orang 41,1 responden mengakui ”setuju”.
Selanjutnya, sikap responden terhadap balita yang kurang nafsu makan di bujuk, sebagian besar responden menjawab ”setuju” sebanyak 32 orang 57,1
dan hanya 24 orang 42,9 responden mengakui ”tidak setuju”. Sikap responden tentang makanan bervariasi empat sehat lima sempurna Nasi, sayur ikan, buah dan
susu paling banyak menjawab ” setuju” 44 orang 78,6 hanya sebahagian kecil 12 orang 21,4 responden mengakui ” setuju”. Sikap mengenai makanan
bervariasi itu berguna dalam memenuhi gizi anak sebagian besar 31 orang 55,4
Universitas Sumatera Utara
48 responden menjawab ”tidak setuju” hanya sedikit 25 orang 44,6 responden
menjawab ”setuju”. Sikap responden tentang agar nafsu makan anak bertambah perlu
diberikan vitamin dan jamu, sedangkan yang menjawab ”setuju” yaitu 33 orang 58,9 hanya sebagian 23 orang 41,1 responden yang mengaku ”tidak setuju”.
Sikap terhadap makanan tambahan perlu untuk anak balita mayoritas 31 orang 55,4 responden menjawab ”tidak setuju” dan hanya sebagian kecil 25 orang
44,6 responden mengakui ”setuju”. Sikap responden tentang lebih mengutamakan anak balita makanan bergizi dibandingkan dengan orang dewasa,
paling banyak menjawab ”tidak setuju” 37 orang 66,1 dan hanya sedikit 19 orang 33,9 yang menjawab ”setuju”.
b.Tingkatan Sikap Responden Tabel 4.7.