Bioenergi Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Sebagai Bahan Bakar Alternatif

2.1. Bioenergi

Salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui serta dapat diperoleh dan diolah dengan mudah adalah energi yang bersumber dari minyak tumbuh tumbuhan dan lemak hewan, disebut juga biofuel atau bio energy. Dalam Kamus Pertanian 1977 pengertian bioenergi atau biofuel adalah sumber daya pembangkit gerak. Sementara itu bio diartikan sebagai organisme atau makhluk hidup, dengan kata lain bioenergi adalah sumber daya yang berasal dari makhluk hidup, yakni tumbuhan, hewan dan fugi Prihandana:2007,p.3. Sudradjat 2006,p.6 mengemukakan yang dimaksud dengan biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari minyak nabati minyak tumbuh tumbuhan atau lemak hewan, dengan demikian disebut juga dengan Bahan Bakar Nabati BBN. Beberapa hasil pertanian seperti ubi kayu, tebu, kelapa, kacang tanah, kelapa sawit dan jarak pagar dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bioenergi biofuel. Sampai saat ini dikenal tiga jenis bahan bakar nabati, yaitu : 2.1.1. Bioetanol, dibuat dari ubi kayu atau tetes tebu yang digunakan sebagai pencampur premium atau secara murni sebagai gasohol, dipakai untuk pengganti premium. 2.1.2. Biodiesel, dibuat dari minyak tumbuh tumbuhan atau lemak hewan seperti minyak kelapa, minyak sawit atau minyak jarak pagar, dibuat sebagai pengganti solar. 2.1.3. Bio-oil, produk konversi kayu atau lignoselulosa lainnya yang diubah menjadi bentuk cair melalui proses Pyrolisa ekplosif, digunakan sebagai bahan bakar langsung Combustion pengganti residu. Bioetanol dan biodiesel umumnya dipakai sebagai subsitusi bahan bakar pada motor pembakaran dalam Internal Combution Engine, sedangkan bio-oil digunakan Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007. USU e-Repository © 2008 sebagai subsitusi bahan bakar untuk motor pembakaran luar External combustion Engine. Pemakaian bio-oil sebagai pengganti residu dapat disubsitusi dengan kayu atau batu bara, sehingga penelitian terhadap terhadap bio-oil, belum mendapat perhatian, dibandingkan dengan penelitian bioetanol dan biodiesel. Semua tanaman yang mengandung minyak dapat dibuat biodiesel, namun karena viskositas minyak nabati lebih tinggi dan daya pembakarannya yang lebih rendah dibandingkan dengan minyak solar, maka bila dipakai untuk mesin diesel yang dirancang menggunakan minyak solar sebagai bahan bakarnya, perlu dilakukan penyesuaian, penyesuain dapat dilakukan dengan cara melakukan modifikasi terhadap mesin, yaitu dengan menambahkan konverter pada mesin yang berfungsi untuk merubah sifat fisika dan kimia minyak nabati, sehingga menyamai sifat fisika dan kimia minyak solar atau menambahkan bahan kimia dan memberikan perlakuan lanjutan terhadap minyak nabati, sehingga merubah sifat fisika dan sifat kimia minyak nabati tersebut setara dengan minyak solar.

2.2 Sejarah Biodiesel