didirikannya pabrik biodiesel atau pabrik lain yang memakai bahan baku jarak pagar. Beberapa penjelasan diatas menunjukan bahwa belum ada arah dan pola atau model
pembangunan industri biodiesel yang jelas di Indonesia. Pemerintah mengarahkan kebijakan umum pembangunan industri pada pola
inti plasma seperti gambar 5.2. dibawah ini,
PLASMA INDUSTRI INTI
PLASMA PLASMA
PLASMA
Gambar.5.2. Pola Inti Plasma
Kebijakan pembangunan industri yang diarahkan oleh pemerintah dengan pola inti plasma masih teralu umum, belum memperlihatkan keterkaitan yang spesifik
antara inti dan plasma, khusus untuk pembangunan industri biodiesel dari minyak jarak pagar perlu dilakukan pengembangan modifikasi model inti plasma diatas, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik
5.2. Pengembangan Model
Model yang dipakai pada saat ini ternyata belum memberikan hasil yang maksimal, beberapa model yang dipakai saat ini perlu diseleksi dan dikembangkan,
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, yakni 5.2.1. Teknologi proses
a. Proses ekstraksi minyak jarak pagar
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
Ekstraksi minyak jarak pagar secara kimia untuk saat ini, dinilai tidak ekonomis dilakukan oleh industri, karena harga bahan pelarut heksana sangat
mahal, yakni Rp.700.000,- per liter harga bulan Desember 2006, maka untuk proses ekstraksi minyak jarak pagar direkomendasikan ekstraksi mekanis dengan
pres ulir, dengan alasan rendemen yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan sistem hidrolik, disamping itu pekerjaan dapat dilakukan secara kontiniu,
energi yang digunakan lebih kecil, dan biaya operasional lebih murah bila dibandingkan dengan pres sistem hidrolik.
b. Proses produksi biodiesel Model proses transesterifikasi yang dipakai saat ini dinilai masih dapat di
kembangkan sehingga lebih efisien, pengembangan model proses produksi biodiesel dengan teknologi proses transesteifikasi dilakukan dengan cara
merobah perlakuan pada saat proses berlangsung. Sejumlah minyak jarak pagar disiapkan untuk percobaan, disamping itu disiapkan alkohol metanol sebanyak
20 dan katalis basa natruim hidroksida NaOH sebanyak 1 dari berat minyak jarak pagar, katalis NaOH kemudian dilarutkan kedalam alkohol. Minyak
jarak pagar dipanaskan pada suhu 60 C dibawah titik didih alkohol 65
C, masukan sebahagian campuran alkohol dan katalis kedalam minyak sambil
diaduk aduk, biarkan sampai indikator keasaman stabil. Selanjutnya tambahkan campuran alkohol dan katalis bila indikator kembali stabil, reaksi dianggap
selesai bila angka bilangan keasaman pH menunjukan 0,8. secara skematis
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
model poses transesterifikasi yang dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 5.3. dibawah ini
TRANSESTERIFIKASI
MINYAK JARAK ALKOHOL
SUHU 60 C
METIL ESTER GLISERIN
EMULSI KATALISATOR
pH=0,8
Gambar.5.3. Pengembangan Proses Transesterifikasi Minyak Jarak. Percobaan di laboratorium menunjukan bahwa penambahan 100 gr metanol
pada 500 gr minyak jarak pagar dengan 5 gr katalis basa natrium hidroksida Na.OH, pada suhu 60
C, menghasilkan biodiesel kasar 490,00 gr 80,99, gliserin kasar 79,20 gr 13,09, emulsi 28,40 gr 4,69 dan hilang dalam proses
7,49 gr 1,23, serta diperlukan waktu proses selama 90 menit. 5.2.2.
Pembangunan industri biodiesel Model pembangunan industri biodiesel yang dikembangkan ini adalah
pengembangan modifikasi dari model inti plasma sesuai dengan kebijakan pemerintah. Model pengembangan dirancang memperhatikan kendala yang ada di
lapangan, Pada model ini industri biodiesel bertindak sebgai inti, sedangkan petani, koperasi dan perkebunan sebagai plasma. Secara skematis model pengembangan
yang diyakini memberikan keuntungan bagi seluruh stakeholder dan dapat diimplementasikan, seperti terlihat pada gambar 5.4. berikut ini.
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
INDUSTRI
BIODIESEL
KOPERASI
KOPERASI PETANI
PETANI
PETANI PETANI
MINYAK J.P BIJI JP
BIJI J.P PUPUK
KOMPOS
BIJI MINYAK BIODIESEL
GLISERIN ARANG AKTIF
BIJI J.P BIJI J.P
MINYAK J.P
PUPUK KOMPOS
KONSUMEN
PERKEBUNAN
Gambar.5.4. Model Pengembangan Industri biodiesel. Dalam model pola inti plasma sebaiknya seluruh komponen petani,
koperasi, perkebunan dan industri biodiesel mempunyai kekuatan tawar bargaining power yang sama, sehingga tidak ada komponen yang mendominasi
atas komponen lain, salah satu cara hal tersebut dapat diujudkan adalah dengan ikutnya saham petani, koperasi dan perkebuan pada perusahaan inti, sehingga
keuntungan dapat dinikmati bersama, lebih jauh peran masing masing komponen adalah,
a. Petani. Secara ekonomis tanaman jarak pagar sangat sulit menggantikan tanaman
perkebunan seperti jagung, kacang tanah, kelapa sawit dan lain lain, oleh sebab itu tanaman jarak pagar diusahakan sebagai tanaman sari dengan palawija,
tanaman pembatas, pelindung di pinggir jalan desa atau tanaman sela yang sifatnya memberikan nilai tambah pada tanaman pokok.
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
Para petani menjual biji jarak kepada koperasi kelompok tani untuk diproses menjadi minyak jarak. Bila penanaman dilakukan secara monokultur,
hendaklah dilakukan bersinerji dengan peternakan lebah madu dan peternakan ulat sutera.
b. Koperasi. Biji jarak pagar dikumpulkan oleh koperasi kelompok tani untuk diolah
menjadi minyak jarak pagar. Koperasi atau kelompok tani tersebut selanjutnya menjual minyak jarak pagar kepada pengusaha industri untuk diolah menjadi
biodoesel, disamping itu koperasi kelompok tani mengolah ampas bungkil biji jarak pagar menjadi pupuk kompos untuk dijual atau dipergunakan oleh
kelopok tani itu sendiri. c. Perkebunan
Tanaman jarak pagar yang diusahakan oleh perkebunan secara monokultur atau tanaman tumpang sari pada tanaman pokok, dapat menjual kepada pihak
industri dalam bentuk biji kering atau minyak jarak pagar. Bila tanaman jarak pagar digunakan sebagai tanaman penyangga pelindung tanam pokok selama
tanaman pokok belum cukup kuat, jarak pagar dapat dipanen sampai berumur 7 – 8 tahun, setelah tanaman pokok cukup kuat tanaman jarak pagar dapat
ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. Bila perkebunan menjual dalam bentuk minyak jarak kepada industri, bungkil perasan dapat dioleh menjadi pupuk
kompos untuk kepentingan perkebunan itu sendiri. d. Industri Pengusaha.
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
Sebaiknya pihak industri pengusaha biodiesel sebagai inti plasma memiliki kebun sendiri untuk menjamin tersedianya bahan baku, bila produksi plasma
menurun, namun kehadiran plasma tetap diperlukan untuk menjamin kelancaran produksi serta meningkatkan volume produksi. Keuntungan lain
bagi industri pengusaha dengan adanya plasma adalah pihak industri tidak memerlukan lahan perkebunan yang luas, karena biji jarak pagar dan minyak
jarak pagar sebagai bahan baku telah disediakan oleh pihak plasma. Bungkil biji yang merupakan ampas ekstraksi minyak jarak oleh industri, sebaiknya
diolah menjadi arang aktif carbon active yang harganya lebih mahal atau arang briket yang dapat dipakai sebagai sumber energi untuk keperluan proses
produksi.
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB.VII DISKUSI DAN EVALUASI HASIL
Dari pembahasan bab bab terdahulu, diketahui bahwa dengan melakukan pengembangan modifikasi terhadap model teknologi proses transesterifikasi, dapat
dihemat pemakaian alkohol sebanyak 50 dan katalis basa natrium hidroksida Na.OH sebanyak 75, serta terjadi peningkatan jumlah produksi metil ester biodiesel sebanyak
17,69 dari 63,30 menjadi 80,99 dari jumlah bahan yang diumpankan. Berdasarkan analisis titik pulang pokok break even point untuk industri biodiesel
skala pilot, dimana titik pulang pokok terjadi pada kapasitas produksi biodiesel 22,709 ton dan gliserin 4,088 ton, maka industri biodiesel sebagai inti plasma sebaiknya mempunyai
kebun yang dapat menyediakan biji jarak pagar minimal 76 ton per tahun dengan asumsi rendemen poduksi 30. Untuk menghasilkan biji jarak pagar sebanyak 76 ton tersebut
diperlukan perkebunan inti seluas kurang lebih 16 Ha rata rata produksi 5 ton Ha tahun atau setara dengan 53.344 batang pohon jarak dengan asumsi jumlah pohon jarak pagar
3.334 batang per Ha, dengan jarak tanam 1,5 x 2 M, disamping itu juga dilakukan pembelian minyak jarak pagar dari plasma koperasi petani dan perkebunan yang ada
disekitar industri biodiesel. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pembangunan industri biodiesel dari
minyak jarak pagar, dalam mengeksploitasi potensi yang tersedia hendaklah dilakukan secara terpadu integrated berdasarkan pada cluster industry tanaman jarak pagar.
Penanaman jarak pagar yang dilakukan secara monokultur sebaiknya dibarengi dengan usaha peternakan lebah madu dan peternakan ulat sutera, karena lebah madu menyukai
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
nektar bunga jarak pagar dan membantu penyebaran serbuk sari bunga jarak pagar, disamping itu daun jarak pagar dapat dijadikan makanan ulat sutera. Industri biodiesel
disamping menghasil biodiesel sebagai produk utama main product juga memproduksi gliserin, arang aktif atau arang briket sebagai produk sampingan by product.
7.1. Kendala Dalam Implementasi