1 2 3 4 5 6
16. Jawa Timur
960.595 674.121
255.722 1.790.438 17. Bali
19.892 51.423
24.265 95.582
18. N T B 37.877
428.639 124.466
590.882 19. N T T
595.421 833.293
322.174 1.750.888
20. Kalimantan Barat
67.463 984.340
3.897.005 4.984.808 21. Kalimantan
Tengah 171.063
- 3.632.3234 3.803.387
22. Kalimantan Selatan
833.745 48.559
623.326 1.505.630 23. Kalimantan
Timur 3.643.059
680.468 2.878.161 7.201.688
24. Sulawesi Utara
143.760 -
538.555 682.315
25. Gorontalo 290.146
13.701 -
303.847 26. Sulawesi
Tengah 506.877
- 373.638
880.525 27. Sulawesi
Tenggara 1.015.825
27.248 177.893 1.220.908
28. Sulawesi Selatan
435.483 122.407
613.780 1.171.670 29. Maluku
766.888 162.982
316.223 1.246.093 30. Maluku
Utara 809.470
- 716.909 1.526.379
31. Irian Jaya Barat 980.467
711.030 3.445.699
5.137.186 .
14.277.536 5.534.911
29.719.254 49.531.700
Sumber: Rama.P,2007,p.103
c. Potensi Teknologi Proses Produksi Biodiesel
Secara garis besar, proses produksi biodiesel dapat dibagi atas dua tahapan yakni :
1. Ekstraksi minyak jarak pagar Buah jarak pagar yang telah matang diambil bijinya, kemudian diekstraksi
untuk mendapatkan minyak jarak pagar, dengan cara, a. Secara fisis, biji jarak pagar yang sudah dikeringkan di kempa dengan cara
pengepresan batch process atau continues process, lalu minyaknya dipisahkan dari bahan pengotor
b. Secara kimia, biji jarak pagar terlebih dahulu dihancurkan, hal ini dimaksudkan agar proses kimia berjalan dengan baik, kemudian biji jarak
pagar yang telah merupakan serpihan dimasukan kedalam larutan organik
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
seperti heksana, selanjutnya dilakukan pemisahan antara minyak jarak pagar dan zat pelarut.
2. Pembuatan biodiesel. Secara kimia proses pembuatan biodiesel adalah proses mengubah trigliserida
menjadi alkil ester umumnya metil ester atau etil ester biodiesel dan gliserin, dengan pemecahan melekul trigliserida melepaskan tiga asam lemak minyak nabati,
menggantikan gugus alkohol dari ester dengan gugus alkohol lain dengan memakai katalis basa atau asam, proses tersebut bertujuan untuk menurunkan viskositas dan
meningkatkan daya pembakaran minyak, sehingga memenuhi persyaratan yang ditentukan dan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak solar untuk
mesin diesel. Susilo:2006. Secara umum reaksi pembuatan ester adalah :
O
|| R
1
-
C-OCH
2 HOCH
2
O O
|| || R
2
-
C-OCH
+
3CH
3
OH HOCH
+
3R-C-OCH
3
O KOH NaOH
|| R
3
-
C
-
OCH
2
HOCH
2
Trigliserida Alkohol Katalis Gliserol Biodieselmetil ester
Mitetelbach dalam Panjaitan 2005:9 menyatakan bahwa biodiesel dapat diproduski dengan beberapa cara proses, yakni proses Pyrolisis, Mikro emulsi
penyabunan dan Transesterifikasi.
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
a. Proses Pyrolisis. Merupakan reaksi dekomposisi termal yang berlangsung tanpa adanya oksigen
dalam bejana bertekanan. Proses pyrolisis pada minyak nabati biasanya menggunakan katalis garam logam. Biodiesel yang dihasilkan dengan cara
pyrolisis mempunyai nilai setana yang tinggi, titik tuang yang rendah dan viskositas yang sangat tinggi, sehingga tidak memenuhi standar baku mutu
biodiesel, disamping itu biaya produksinya relatif mahal. b. Proses Mikroemulsi
Proses mikro emulsi disebut juga dengan proses penyabunan dilakukan dengan menambahkan katalis basa dalam jumlah yang banyak pada minyak nabati
sehingga terjadi penyabunan, kemudian memisahkan antara sabun dengan alkill ester biodiesel. Biodiesel yang dihasilkan melalui proses mikroemulsi
penyabunan bermutu rendah dan tidak memenuhi standar yang diinginkan, sehingga tidak dilakukan untuk pembuatan biodiesel.
c. Proses Transesterifikasi. Secara teknis proses transeterifikasi adalah merupakan pengkonversikan
minyak nabati menjadi alkil ester metil ester atau etil ester, dengan mencampurkan minyak nabati dan alkohol pada perbandingan tertentu dengan
memakai katalis basa asam serta mengaduk aduk dan memanaskanya pada suhu dan tekanan tertentu. Menurut kamus kimia, yang dimaksud dengan
proses transesterifikasi adalah reaksi pembentukan suatu ester dengan cara merefluks suatu campuran asam organik dengan alkohol, peosesnya seperti
dehidrasi kebalikan dari reaksi hidolisis yang merupakan reaksi setimbang,
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
untuk mempercepat terjadinya reaksi ditambahkan katalisator basa atau asam.Arsyad,2001pp104,105.
2.6.2. Peluang Ekonomi Departemen Perindustrian mendifinisikan, industri adalah salah satu
kegiatan sektor ekonomi yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi jasa atau barang setengah jadi, termasuk juga didalamnya rancang bangun dan perekayasaan
design and engineering, dimana kegiatan tersebut pada akhirnya akan memberikan nilai lebih value added melalui peningkatan manfaat utility dari barang jasa yang
diproduksi. Disamping itu pembangunan industri dalam Kabinet Indonesia Bersatu
diarahkan pada pembagunan cluster industry, dari industri hulu sampai industri hilir dengan melibatkan masyarakat yang ada disekitar industri dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup mayarakat disekitar industri tersebut. Kebijakan ini mengarah kepada pemanfaatan ganda cluster dari satu
sumber bahan baku dengan pola inti plasma, dimana sebagai plasma adalah masyarakat yang ada disekitar industri yang dilibatkan dalam hal penyediaan
kebutuhan industri, atau bertindak sebagai penyangga industri buffer industry. Sedangkan industri sebagai inti akan menampung produk yang dihasilkan oleh
plasma yang merupakan bahan baku untuk industri itu sendiri, sehingga tercipta kerjasama yang saling menguntungkan antara inti dan plasma
2.7. Permodelan.