BAB.V TEKNOLOGI PROSES DAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI BIODIESEL
Untuk dapat meraih peluang ekonomi yang maksimal dari potensi yang tersedia, diperlukan teknologi proses produksi yang ekektif dan efisien serta adanya sistem
pembangunan industri biodiesel yang kondusif, sehingga dapat menguntungkan semua pihak stakeholder yang terlibat dalam industri biodiesel
5.1. Model Saat Ini
Berdasarkan pengamatan pada fakta yang ada di lapangan menunjukan model
yang ada saat ini sebagai berikut,
5.1.1. Teknologi Proses a. Proses ekstraksi minyak jarak
Proses ekstraksi minyak jarak dapat dilakukan secara kimia maupun secara mekanis. Secara kimia ekstraksi dilakukan dengan merendam kernel biji
jarak pagar dalam pelarut organik seperti heksana, kemudian memisahkan antara minyak jarak pagar dengan zat pelarut. Proses ekstraksi secara mekanis dilakukan
dengan cara pengepresan, dengan sistem hidrolik hydrolic pressing atau pengepresan ulir Screw Pressing. Percobaan ekstraksi secara mekanis
menunjukan bahwa, dengan pengempaan hidrolik pada tekanan 140 Kgcm
2
, dihasilkan minyak sebanyak 45,3 – 46,5 dari kernel jarak yang diumpankan,
sedangkan bila ekstraksi dilakukan dengan pres berulir screw press didapatkan
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
minyak jarak sebesar 48,6 – 52,2 dari kernel jarak yang diumpankan. masing masing dilakukan 2 kali pengempaan.
b. Proses produksi biodiesel. Dari beberapa macam teknologi proses poduksi biodiesel yang dikenal
saat ini, proses transesterifikasi merupakan proses yang paling banyak digunakan dalam pembuatan biodiesel, proses ini banyak digunakan karena proses
transesterifikasi bukanlah merupakan proses dengan teknologi yang terlalu rumit, tidak memerlukan peralatan yang mahal, dapat dibuat dengan berbagai tingkat
kapasitas sesuai dengan kondisi lapangan, proses produksi sangat mudah, pengoperasiannya tidak memerlukan keterampilan khusus, dapat dibuat dengan
sistem batch maupun sistem kontiniu. Teknologi proses tersebut bukan saja dapat membuat biodiesel dari minyak jarak pagar, tetapi juga dari bahan dasar lain,
seperti CPO off grade, CPO standar, CPO parit, minyak kelapa, PFAD, stearin dan crude stearin.
Proses transesterifikasi dilakukan dengan cara mencampurkan minyak jarak pagar dengan 40 alkohol dan 1 - 3,5 katalis basa dari berat minyak
jarak, mengaduk aduk campuran sampai homogen kemudian memanaskannya pada suhu 70
C. Proses transesterifikasi dinyatakan selesai ditandai dengan angka bilangan keasaman pH mencapai 0,8. secara skematis proses transesterifikasi
dapat dilihat dari gambar 5.1. berikut ini
ALKOHOL KATALISATOR
TRANSESTERIFIKASI
pH.0,8 PENGADUKAN
BIODIESEL GLISERIN
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
EMULSI MINYAK JARAK
SUHU 50 sd 90
C
Gambar.5.1. Proses Transesterifikasi Minyak Jarak. Percobaan di laboratorium menunjukan bahwa penambahan 200 gr metanol
pada 500 gr minyak jarak pagar dengan 20 gr katalis basa natrium hidroksida Na.OH, menghasilkan biodiesel kasar 455,76 gr 63,30, gliserin kasar 124,27 gr
17,26, emulsi 17,86 gr 2,48 dan bahan yang hilang dalam proses 122,11 gr 16,96, serta diperlukan waktu selama 65 menit.
5.1.2. Pembangunan industri biodiesel Industri yang bergerak dalam perbiodieselan umumnya adalah industri yang
mengolah hasil pertanian agro industri seperti industri gula dan industri kelapa sawit. Industri memanfaatkan sebahagian lahan yang tidak produktif untuk ditanami
dengan jarak pagar, biodiesel yang dihasilkan digunakan sebagai pengganti solar untuk memenuhi kebutuhan industri itu sendiri.
Beberapa industri yang memasok kebutuhan biodiesel PT. Pertamina cenderung memakai minyak bekas penggorengan minyak jelantah dan minyak sawit
CPO sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel, namun harga CPO yang tinggi akhir akhir ini, mengakibatkan minyak bekas penggorengan sulit didapat dan harga pokok
produksi menjadi tinggi. Petani jarak pagar di kabupaten Grobokan Jawa Timur, menebang pohon jarak pagar yang sedang berbuah karena tidak adanya pembeli.
Di Kabupaten Dhamas Raya dan Kabupaten Pasaman Timur, Sumatera Barat, masyarakat dianjurkan menanam jarak pagar, namum tidak ada tanda tanda akan
Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007.
USU e-Repository © 2008
didirikannya pabrik biodiesel atau pabrik lain yang memakai bahan baku jarak pagar. Beberapa penjelasan diatas menunjukan bahwa belum ada arah dan pola atau model
pembangunan industri biodiesel yang jelas di Indonesia. Pemerintah mengarahkan kebijakan umum pembangunan industri pada pola
inti plasma seperti gambar 5.2. dibawah ini,
PLASMA INDUSTRI INTI
PLASMA PLASMA
PLASMA
Gambar.5.2. Pola Inti Plasma
Kebijakan pembangunan industri yang diarahkan oleh pemerintah dengan pola inti plasma masih teralu umum, belum memperlihatkan keterkaitan yang spesifik
antara inti dan plasma, khusus untuk pembangunan industri biodiesel dari minyak jarak pagar perlu dilakukan pengembangan modifikasi model inti plasma diatas, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik
5.2. Pengembangan Model