Sejarah Biodiesel Definisi Biodiesel

sebagai subsitusi bahan bakar untuk motor pembakaran luar External combustion Engine. Pemakaian bio-oil sebagai pengganti residu dapat disubsitusi dengan kayu atau batu bara, sehingga penelitian terhadap terhadap bio-oil, belum mendapat perhatian, dibandingkan dengan penelitian bioetanol dan biodiesel. Semua tanaman yang mengandung minyak dapat dibuat biodiesel, namun karena viskositas minyak nabati lebih tinggi dan daya pembakarannya yang lebih rendah dibandingkan dengan minyak solar, maka bila dipakai untuk mesin diesel yang dirancang menggunakan minyak solar sebagai bahan bakarnya, perlu dilakukan penyesuaian, penyesuain dapat dilakukan dengan cara melakukan modifikasi terhadap mesin, yaitu dengan menambahkan konverter pada mesin yang berfungsi untuk merubah sifat fisika dan kimia minyak nabati, sehingga menyamai sifat fisika dan kimia minyak solar atau menambahkan bahan kimia dan memberikan perlakuan lanjutan terhadap minyak nabati, sehingga merubah sifat fisika dan sifat kimia minyak nabati tersebut setara dengan minyak solar.

2.2 Sejarah Biodiesel

Pada saat Pekan Raya di Paris tahun 1910, seorang insinyur bangsa Jerman Rudolf Christian Karl Diesel memamerkan dan memperagakan pertama kali hasil penemuan dan ciptaannya, yaitu mesin yang dapat dioperasikan dengan memakai bahan bakar dari minyak kacang dan perasan biji hemps Canabis sativa. Pada tahun 1912, saat berpidato pada acara pendaftaran paten mesin hasil karyanya Diesel berkata “Der gebrauch von pflanzenol ais kraftstoff mag heute unbedeutend sein. Aber derartige produkte konnen im laufe der zeit ebenzo wichting werden wie petroleum und diese kohle-teer-produkte von heute “pemakaian minyak Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007. USU e-Repository © 2008 nabati untuk saat ini sepertinya tidak berarti, tetapi pada saatnya nanti akan menjadi penting, sebagaimana penggunaan minyak bumi dan produk tir batu bara sekarang. Pemakaian minyak dari tumbuh tumbuhan sebagai pengganti bahan bakar minyak juga dikemukakan oleh ahli yang lain, Austin 1985, p.67 there no doubt whatever a wide variety of vegetable oils can be used, particularly as diesel fuel, with little or no additional processing, price are extremely high, however and most such oils now produced are needed and are more valuable as food. Menurut Darmoko,dkk:2001,p.27 minyak nabati dapat dikonversi menjadi sumber bahan bakar alternatif dalam bentuk senyawa asam lemak metil ester fatty acid methyl ester FAME atau lebih dikenal dengan biodiesel.

2.3. Definisi Biodiesel

Biodiesel tidak sama dengan minyak nabati, karena biodiesel adalah minyak nabati yang telah mendapatkan perlakuan lebih lanjut secara proses kimia, yaitu dengan memisahkan minyak menjadi alkil ester biodiesel dan gliserin, biodiesel dapat dipakai langsung secara murni 100 neat pada mesin atau dipakai dalam bermacam macam konsentrasi campuran dengan bahan bakar solar dengan atau tanpa melakukan modifikasi pada mesin. Biodiesel mempunyai banyak nama dagang, umumnya disesuaikan dengan nama bahan dasar biodiesel itu dibuat, seperti: CME coco methyl ester biodiesel dari minyak kelapa FAME fatty acid methyl ester biodiesel dari minyak goreng bekas. POME palm oil methyl ester biodiesel dari minyak kelapa sawit SME soybean methyl ester biodiesel dari minyak kacang kedelai. Pirihandana,2007. Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007. USU e-Repository © 2008 Campuran biodiesel dengan solar yang memenuhi persyaratan ASTM D 6751 diberi tanda dengan BXX, dimana B menyatakan biodiesel dan XX menyatakan jumlah persentase volume biodiesel dalam campuran.lihat Lampiran 1 dan 2 Banyak difinisi yang telah dikemukakan oleh para ahli dan lembaga penelitian resmi mengenai biodiesel antara lain, 2.3.1. US National Biodiesel Board memberikan dua definisi, yakni : a. Secara umum didefinisikan sebagai “biodisel is a domestic, renewable fuel for diesel engines derived from natural oils like soybean oil, and wich meets the specification of ASTM D 6751”. b. Secara teknis biodiesel didefinisikan sebagai “biodiesel is a fuel comprised of mono-alkyl ester of long chain fatty acids, derived form vegetable oil or animal fats, designed B 100, and meeting the requirements of ASTM D 6751”. 2.3.1. Badan Lingkungan Hidup Amerika Serikat US EPA, memberikan definisi sebagai berikut : “biodiesel is typically produced by reaction of vegetable oil or animal fat with an alcohol such as methanol or ethanol in the precence of catalyst to yield mono alkyl esters and glycerin, which is removed”. 2.3.3. Sudradjat 2006:5 mengemukakan yang dimaksud dengan biodiesel adalah bahan bakar untuk mesin diesel sebagai pengganti bahan bakar solar yang berasal dari minyak bumi, dibuat dari minyak tanaman atau lemak hewan, oleh sebab itu disebut juga dengan Bahan Bakar Nabati BBN. Dengan demikian biodiesel dapat didifinisikan sebagai bahan bakar energi alternatif yang dapat diperbaharui, dibuat dari minyak tumbuh tumbuhan atau lemak hewan, dengan melalui proses kimia, digunakan untuk menggerakan mesin diesel. Yunizurwan: Analisis Potensi Dan Peluang Ekonomi Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Jatropha Curcas L Sebagai Bahan Bakar Alternatif, 2007. USU e-Repository © 2008

2.4. Keunggulan Biodiesel