30 c.
Dapat memicu konflik internal karena ketidakmampuan para anggota organisasi mencapai kerja sama interpersonal dan intergrup yang harmonis antar level
organisasi yang berbeda selama proses penyusunan dan pelaksana anggaran.
Sasaran anggaran adalah menetapkan aktivitas perencanaan anggaran yang dimulai dengan menterjemahkan tujuan-tujuan organisasional yang luas ke dalam
sasaran-sasaran aktivitas yang spesifik Lako, 2004.
2.1.2. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi dapat diartikan merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta
berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu. Komitmen organisasi juga merupakan nilai personal, yang kadang-kadang mengacu pada sikap
loyal pada instansi atau komitmen pada instansi. Seringkali, komitmen organisasional dapat diartikan secara individu dan berhubungan dengan keterlibatan orang tersebut
pada organisasi tersebut. Jones 1988 memperlihatkan bahwa karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan lebih termotivasi dan lebih puas terhadap
pekerjaannya. Porter 1982 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengindetifikasi keterlibatan dirinya
kedalam bagian organisasi. Hal ini dapat ditandai dengan tiga hal, yaitu: a. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
b. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama organisasi.
31 c. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi menjadi
bagian dari organisasi. Sedangkan Richard M. Steers 1985 mendefinisikan komitmen organisasi
sebagai rasa identifikasi kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, keterlibatan kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi dan
loyalitas keinginan untuk tetap menjadi organisasi yang bersangkutan yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Steers berpendapat bahwa
komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya
lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan
organisasi demi pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan,
dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Secara singkat komitmen organisasi mengandung pengertian sebagai sesuatu
hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen organisasi menyiratkan hubungan pegawai dengan perusahaan atau
organisasi secara aktif. Karena pegawai yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam
menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempatnya bekerja.
32
2.1.3. Ketidakpastian Lingkungan