44 secara lebih mendalam. Peran utama legislatif dalam pengawasan, dapat
dikerjakan melalui komisi khusus. c. Masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam proses anggaran diharapkan akan
mampu mengatasi berbagai permasalahan anggaran, seperti kebocoran dan pemborosan atau penyimpangan pengalokasian anggaran yang cenderung lebih
berorientasi pada kepentingan birokrasi dan bukan kepentingan masyarakat. Peran aktif masyarakat dengan cara memberikan informasi, menyampaikan saran dan
pendapatnya secara bertanggungjawab dan langsung kepada DPR atau melalu Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan organsiasi sosial kemasyarakatan di
daerah.
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Lingkungan yang relatif stabil ketidakpastian rendah, individu dapat memprediksi keadaan di masa datang sehingga langkah-langkah yang akan
dilakukannya dapat membantu organisasi menyusun rencana dalam penganggaran dengan lebih akurat Duncan, 1972.
Variabel komitmen organisasi di dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan
sasaran goal yang ingin dicapai organisasi Mowday et al., 1979. Komitmen organisasi yang kuat di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha
keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang telah direncanakan Angle dan Perry 1981; Porter et al., 1974.
45 Ketidakpastian lingkungan adalah variabel lain yang dipertimbangkan dalam
penelitian ini. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi dilingkungannya
secara akurat Milliken, 1987. Tindakan bawahan memberikan laporan yang bias dapat terjadi jika dalam menilai kinerja atau pemberian reward, atasan mengukurnya
berdasarkan pencapaian sasaran anggaran. Dengan tercapainya sasaran anggaran, bawahan berharap dapat mempertinggi prospek kompensasi yang akan diperolehnya.
Bagi perusahaan, laporan anggaran yang bias akan mengurangi keefektifan anggaran didalam perencanaan dan pengawasan organisasi Waller, 1988.
Tinjauan penelitian terdahulu yang dilakukan sebelum peneliti melakukannya dicantumkan dalam bentuk matriks penelitian dibawah ini yaitu:
Tabel 2.1 Reviu atas Peneliti Terdahulu
Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Variabel
Model Analisis
Hasil Penelitian
Waller 1988 Slack in Participating
Budgeting: The Joint Effect of a Truth-
Inducing Path
Scheme and Risk Preference
Sasaran anggaran, efektif anggaran,
dan kesenjangan anggaran.
Model Regresi Tunggal dengan
Variabel Moderating
keefektifan anggaran
Sasaran anggaran mengurangi
keefektifan anggaran didalam perencanaan
dan pengawasan organisasi sehingga
terjadi kesenjangan anggaran
Milliken 1987
Three Types of Perceived Uncertainty
About Environment: State, Effect, dan
Response Uncertainty.
Ketidakpastian Lingkungan, dan
Kesejangan Anggaran
Model Regresi Berganda
Ketidakpastian lingkungan yang
tinggi menyebabkan ketidakmampuan
individu untuk memprediksi sesuatu
yang terjadi dilingkungannya
sehingga terjadi kesenjangan
anggaran.
46
Porter 1984 Organizational
Commitment, Job Satisfaction, and Turn
Over Among Psyatric Tecnicians.
Komitmen Organisasi,
Kepuasan Kerja, dan Turn Over
tenaga teknik. Model Regresi
Berganda Tingkat komitmen
yang tinggi kemungkinan
terjadinya kesenjangan
anggaran
Angle dan Perry 1981
An Empirical Assesment of
Organizational Commitment and
Organzational Effectiveness.
Komitmen organisasi, dan
efektifitas Organisasi
Model Regresi Tunggal
Komitmen Organisasi
mempengaruhi Efektifitas Organisasi
Modway 1979
The Measurement of Organizational
Commitment. Komitmen
Organisasi dan tujuan organisasi
Komitmen Organisasi, dan
tujuan organisasi.
Komitmen organisasi mempengaruhi
Sasaran yang ingin dicapai Organisasi
Duncan 1972
Characteristic of Organizational
Enviromentments and Perceived
Environmental uncertainty.
Ketidakpastian lingkungan, dan
sasaran anggaran Model Regresi
Tungggal Ketidakpastian
rendah atau lingkungan relatif
stabil akan berpengaruh terhadap
sasaran anggaran.
47
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Dari latar belakang permasalahan yang muncul maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam model konseptual yaitu:
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 3.1.1. Pengaruh Sasaran Anggaran dengan Kesenjangan Anggaran
Selama ini kapabilitas dan efektivitas pemerintah dalam perencanaan dan pengendalian keuangan dirasakan masih terlalu lemah. Pengalaman masa lalu
menunjukkan bahwa pada umumnya, lembaga-lembaga pemerintah belum menjalankan fungsi dan perannya secara efisien. Pemborosan adalah fenomena umum
yang terjadi diberbagai departemen pemerintah. Kondisi seperti ini muncul karena pendekatan umum yang digunakan dalam penentuan besar alokasi dana untuk tiap
kegiatan adalah pendekatan incrementalism yang didasarkan pada perubahan satu
KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
X
3
KOMITMEN ORGANISASI X
2
SASARAN ANGGARAN X
1
KESENJANGAN ANGGARAN
Y