Uji Korelasi Partial Pengujian Regresi Berganda Uji Statistik Inferensi

53

4.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Imam Ghozali, 2001. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan grafik plot dan uji Glejser untuk melakukan uji heteroskedastisitas. Dalam uji Glejser apabila probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2001.

4.6.2.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liniear terdapat korelasi antara variabel pengganggupada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berada dibawah angka 2. 4.6.3. Pengujian Hipotesis 4.6.3.1. Uji Statitik Deskriptif Pada pengujian statistik deskriptif menyajikan gambaran statistik demografi dan juga menjelaskan mean dan standar deviasi dari setiap variabel penelitian.

4.6.3.2. Uji Korelasi Partial

Uji statistik korelasi parsial adalah metode yang membahas keeratan hubungan antara variabel independen dengan dependen dan antara variabel independen. Jika sampel besar N30 dan kondisi data normal maka Korelasi 54 Pearson yang digunakan. Sebaliknya kalau data tidak normal dapat digunakan Korelasi Spearman dan Kendall.

4.6.3.3 Pengujian Regresi Berganda Uji Statistik Inferensi

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan regresi berganda multiple regression. Hipotesis pertama H1, hipotesis kedua H2, dan hipotesis ketiga H3 akan diuji dengan mengitung korelasi parsial partial correlation. Pengujian signifikansi dilakukan dengan t-test. Koefisien korelasi dinyatakan signifikan apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Dalam hal ini hipotesis alternatif diterima. Sebaliknya apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis alternatif ditolak. Hipotesis kelima H4 akan diuji dengan menghitung menggunakan analisis regresi berganda multiple regression analysis secara simultan. Pengujian signifikansi dilakukan melalui F-test. Koefisien korelasi dinyatakan signifikan apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel. Dalam hal ini hipotesis alternatif keempat H4 diterima. Sebaliknya apabila nilai F hitung lebih kecil dari F tabel, maka hipotesis alternatif keempat H4 ditolak. Sehingga untuk pengujian dibuat persamaan: Y = + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + Keterangan: Y = Kesenjangan Anggaran KA = Konstanta 55 1, 2, 3 = Slope regresi atau koefisien regresi setiap X 1, X 2, X 3 X 1 = Sasaran Anggaran SA X 2 = Komitmen Organisasi KO X 3 = Ketidakpastian Lingkungan KL = Kesalahan error. 56

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskriptif Data 5.1.1. Deskripsi Lokasi Kriteria responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini disajikan profil responden yang dikelompokkan atas jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman bekerja.

5.1.2. Karakteristik Penelitian

Statistik deskriptif untuk penelitian berikut adalah: Tabel 5.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic X1 32 26 40 33.53 3.592 X2 32 16 24 19.88 2.685 X3 32 23 36 29.50 4.227 Y 32 12 16 14.00 1.566 Valid N listwise 32 Nilai minimun, maksimum, mean tertinggi terdapat dalam variabel X 1 yaitu 26 nilai minimun dan nilai maksimun tertinggi untuk X 1 adalah 40, dan nilai mean tertinggi adalah X 1 adalah 33,53 sedangkan standar deviasi tertinggi berada pada nilai Y.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan

1 12 159

Pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap senjangan anggaran pada UIN Syarif Hidayatullah

0 4 22

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTSISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN.

0 4 18

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

2 11 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA.

0 0 14

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah Eks Karesidenan Surakarta.

0 5 13

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah Eks Karesidenan Surakarta.

0 0 16

MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DALAM PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG.

0 1 49

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN.

0 0 6