73 Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi linier
berganda terbebas dari autokorelasi adalah nilai Durbin Watson berada dibawah angka dua. Dengan menggunakan data pada hasil uji regresi berganda pada lampiran
3 maka tabel 5.10. pada model summary sebagai berikut:
Tabel 5.10. Model Summary
Dari output tersebut nilai Durbin Watson 1,270 berada dibawah angka 2 sehingga terbebas dari autokorelasi.
5.3. Hasil Analisis
Pengujian Regresi Berganda tersebut adalah:
Tabel 5.11 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Unstandardize
d Coefficients B
Std. Error
Beta Zero-
order
Partial B
Std. Error
1 Constant 3600.634
100.153 3.835
.001 X1
7.018 1.095
.041 1.188
.002 .006
1.537 X2
3.969 1.665
1.661 1.457
.004 .004
5.405 X3
7.509 1.409
1.374 1.446
.001 .003
4.196
a Dependent Variable: Y
Model Summary
b
.662
a
.504 .036
1.537 1.270
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-
Watson Predictors: Constant, X3, X1, X2
a. Dependent Variable: Y
b.
74
Tabel 5.12.
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
9.842 3
3.281 2.389
.003a Residual
66.158 28
2.363 Total
76.000 31
a Predictors: Constant, X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y
Y = 3.600 + 7,018X
1
+ 3,969X
2
+ 7,509X
3
t = 1,188 1,457 1,446
F = 2,389
R
2
= 0,504 Keterangan:
Y = Kesenjangan Anggaran
X
1
= Sasaran Anggaran X
2
= Komitmen Organisasi X
3
= Ketidakpastian Lingkungan a. Pengujian Hipotesis Pertama H1 dan Hipotesis Kedua H2, serta Hipotesis
Ketiga H3. Rumusan Hipotesis:
H1 : Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap Kesenjangan Anggaran. H2 : Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap KesenjanganAnggaran
H3 : Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh terhadap Kesenjangan Anggaran.
75 b. Pengujian Hipotesis Keempat H4.
Rumusan Hipotesis:
H4 : Sasaran Anggaran, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan secara simultan berpengaruh terhadap Kesenjangan Anggaran.
5.4. Pembahasan
Pengujian hipotesis pertama H1 menggunakan uji t. Apabila nilai thitung lebih kecil dari
t
tabel
, maka hipotesis pertama H1 diterima. Sebaliknya apabila
t
hitung lebih besar dari
t
tabel
maka hipotesis pertama H1 ditolak. Berdasarkan hasil regresi lampiran 3 pada tingkat kepercayaan 95 atau
m= 0,05
dan derajat kebebasan =32-3=29 diperoleh hasil
t
hitung =1,188 sedangkan
t
tabel
= 2,05. Sehingga dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung = 1,188
t
tabel
2,05. Ini berarti H1 diterima, sehingga disimpulkan bahwa variabel sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap kesenjangan anggaran. Pengujian hipotesis
pertama menggunakan uji t. Apabila nilai
t
hitung
lebih kecil dari
t
tabel
, maka hipotesis pertama diterima. Sebaliknya apabila
t
hitung
lebih kecil dari
t
tabel
maka hipotesis pertama ditolak.
Berdasarkan hasil regresi lampiran 3 pada tingkat kepercayaan 95 atau m=
0,05 dan derajat kebebasan =32-3=29 diperoleh hasil thitung = 1,457 sedangkan
t
tabel
= 2,05. Sehingga dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung = 1,457
76
t
tabel
2,05. Ini berarti H2 diterima, sehingga disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kesenjangan anggaran. Artinya semakin
tinggi komitmen organisasi akan semakin besar kesenjangan anggaran. Pengujian hipotesis pertama H3 menggunakan uji t. Apabila nilai thitung
lebih kecil dari
t
tabel
, maka hipotesis pertama H3 diterima. Sebaliknya apabila thitung lebih kecil dari
t
tabel
maka hipotesis pertama H3 ditolak. Berdasarkan hasil regresi lampiran 3 pada tingkat kepercayaan 95 atau
m= 0,05
dan derajat kebebasan =32-3=29 diperoleh hasil
t
hitung
= 1,446 sedangkan
t
tabel
= 2,05. Sehingga dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung = 1,446
t
tabel
2,05. Ini berarti H3 diterima, sehingga disimpulkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kesenjangan anggaran. Artinya semakin
tinggi ketidakpastian lingkungan akan semakin besar kesenjangan anggaran. Berdasarkan hasil regresi lampiran 3 pada tingkat kepercayaan 95 atau
m= 0,05
dan derajat kebebasan = 32-3=30 diperoleh hasil Fhitung = 2,389. Sedangkan Ftabel = 2,93. Sehingga dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Fhitung =
2,389Ftabel 2,93. Ini berarti H4 diterima, sehingga disimpulkan bahwa variabel sasaran anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan secara
simultan berpengaruh terhadap kinerja kesenjangan anggaran. Regresi pengaruh sasaran anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian
lingkungan terhadap kesenjangan anggaran pada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara menunjukkan hasil koefisien determinasi R
2
sebesar 0,504 50,4 dan secara
77 statistik signifikan p
≤0,05. Hasil ini menunjukkan hanya 50,4 variasi dalam variabel kesenjangan anggaran dijelaskan secara bersama-sama variabel sasaran
anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
78
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan kesimpulan dari seluruh hasil pengujian yang telah dilakukan dan keterbatasan dalam penelitian ini, serta implikasinya dalam praktik dan
penelitian selanjutnya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris tentang apakah sasaran anggaran, komitmen organisasi, ketidakpastian
lingkungan terhadap kesenjangan anggaran. Penelitian ini juga ingin menjawab pertanyaan yang selama ini mengganggu peneliti bahwa adanya perbedaan pendapat
dan hasil penelitian tentang hal yang berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran. Hipotesis yang diuji terdiri dari 4 empat hipotesis. Metode statistik yang
digunakan adalah metode Multiple Regression. Hipotesis pertama H1 dan hipotesis kedua H2, serta Hipotesis ketiga H3 diuji dengan menggunakan t-test, dan
hipotesis keempat H4 diuji dengan menggunakan F-test.
6.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil regresi lampiran 3 pada tingkat kepercayaan 95 atau m=
0,05 dan derajat kebebasan =32-3=29 diperoleh hasil
t
hitung
=1,188 sedangkan
t
tabel
= 2,05. Sehingga dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
t
hitung
= 1,188
t
tabel
2,05. Ini berarti H1 diterima, sehingga disimpulkan bahwa variabel sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap kesenjangan anggaran.