Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

45 pengukuran atau dikenal dengan istilah unit penelitian the unit of study. Sementara sampel didefenisikan sebagai bagian dari populasi secara keseluruhan yang dipilih, sehingga dapat menyajikan atau mewakili populasi secara keseluruhan. Ide dasar dari pengambilan sample sampling adalah; bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh Cooper dan Emory, 1995. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai yang terkait dengan penyusunan anggaran yaitu BagianKasubbagSeksi Penyusunan Program SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yaitu sebanyak 39 orang sehingga populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 responden. Pemilihan sampel dengan cara sensus, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel yakni 39 sampel. Responden dalam penelitian ini adalah masa kerja minimal 3 tahun sebanyak 39 kuesioner pada unit SKPD. Kuesioner yang kembali sebanyak 32 kuesioner dan yang tidak kembali sebanyak 7 kuesioner.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Jumlah responden yang diambil sifatnya terbatas maka diambil 39 orang dan pengumpulan data dengan cara kuesioner diantar langsung untuk diisi, seminggu kemudian diambil kembali. Lokasi penelitian adalah Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. 46

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Data yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi dua variabel, yakni variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari: sasaran anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan. Sedangkan variabel dependen adalah kesenjangan anggaran. Berikut ini akan diuraikan definisi dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini: a. Sasaran anggaran didefinisikan menggambarkan lingkup anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik serta dimengerti oleh pihak yang bertanggungjawab terhadap pencapaiannya. Instrumen sasaran anggaran di ambil dari Adoe 2002 terdiri 14 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala likert lima poin yaitu: 1. Sangat tidak setuju, 2. Tidak setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat setuju. b. Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan meletakkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadinya. Untuk mengukur komitmen organisasi, digunakan 7 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Cook dan Wall 1980. Skala yang digunakan adalah skala likert lima poin yaitu: 1. Sangat tidak setuju, 2. Tidak setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat setuju. c. Ketidakpastian Lingkungan adalah ketidakmampuan individu untuk menilai probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan 47 yang akan terjadi. Ketidakpastian lingkungan diukur dengan menggunakan 11 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Duncan 1972. Skala yang digunakan adalah skala likert lima poin yaitu: 1. Sangat tidak setuju, 2. Tidak setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat setuju. d. Kesenjangan anggaran didefinisikan sebagai tindakan bawahan yang mengecilkan kapabilitas produktifnya ketika dia diberi kesempatan untuk menentukan standar kerjanya. Kesenjangan anggaran sebagai perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi instansi pemerintah. Kesenjangan anggaran diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang diambil dari instrumen yang digunakan Dunk 1993. Skala yang digunakan adalah skala likert lima poin yaitu: 1. Sangat tidak setuju, 2. Tidak setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat setuju. Tabel 4.1 Operasional dan Pengukuran Variabel Varia bel Definisi Operasion al Pengukuran k a l a Kesenj angan Angga ran Y Perbedaan antara anggaran di laporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi instansi Pemerintah. • Standar yang digunakan didalam anggaran medorong produktivitas yang tinggi wilayah tanggung jawab. • Anggaran untuk departemen dipastikan bias terlaksana. • Memiliki keterbatasan jumlah anggaran yang disediakan, sehingga harus memonitor setiap pengeluaran yang menjadi wewenang. L i k e r t 48 • Anggaran yang menjadi tanggung jawab, tidak begitu tinggi tuntutanya. Sasara n Angga ran X1 Menggambar kan lingkup anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik, serta dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiann ya • Penyusunan anggaran dalam Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini banyak melibatkan partisipasi pimpinan unit. • Memberikan informasi atas sasaran yang harus dicapai. • Sasaran harus dicapai setiap periodic • Memberikan informasi kepada untuk pengembalikan keputusan. • Sasaran ditetapkan telah jelas dan dapat dipahami. L i k e r t • Anggaran dibuat secara Spesifik • Anggaran tahunan dirinci untuk jangka waktu semesteran. • Anggaran tahunan dirinci untuk jangka waktu triwulan. • Anggaran tahunan dirinci untuk jangka waktu Bulanan. • Mengetahui penanggungjawab setiap sasaran anggaran. • Mengetahui jumlah input yang di capai dari setiap sasaran anggaran. • Mengetahui jumlah output yang dicapai dari setiap sasaran anggaran. 49 Ketida kpasti an lingku ngan X3 Ketidakmam puan individu untuk menilai probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkina n yang akan terjadi. • Mengetahui metode kerja yang terbaik bagi instansi. • Mempunyai berbagai informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan-keputusan. • Sulit untuk menilai dalam hal membuat keputusan yang benar. • Keputusan yang diambil banyak dipengaruhi dari faktor yang ada diluar kendali. • Mengetahui bagaimana harus berbuat dan bersikap di dalam instansi. • Mengetahui cara penyesuaian yang harus dilakukan untuk mengatasi perubahan-perubahan. • Bagaimana menyelesaikan tugas- tugas yang dibebankan. • Bagaimana memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan. L i k e r t • Mengetahui apakah sudah memenuhi harapan-harapan pihak lain yang ada di dalam instansi. • Tidak mengetahui cara yang di tempuh dalam melakukan pekerjaan bias mencapai sasaran. • Mengetahui cara dalam melaksanakan tugas. Penelitian ini dengan pendekatan kausal artinya penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 50 4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Pengujian Kualitas Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan

1 12 159

Pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap senjangan anggaran pada UIN Syarif Hidayatullah

0 4 22

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTSISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN.

0 4 18

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada RS. Kasih Ibu Surakarta).

2 11 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA.

0 0 14

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah Eks Karesidenan Surakarta.

0 5 13

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah Eks Karesidenan Surakarta.

0 0 16

MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DALAM PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN SERANG.

0 1 49

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN.

0 0 6