Bahan Bonding Ortodonti TINJAUAN PUSTAKA

Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. signifikan shear bond strength pada perlekatan breket antara bahan chemically-cured dengan light-cured pada interval 10 menit, 60 menit dan 24 jam. 31

2.3. Bahan Bonding Ortodonti

Pada praktek ortodonti, prosedur yang umum dipakai untuk melekatkan breket ortodonti ke permukaan gigi secara direct bonding dicapai melalui adhesi mikromekanik dari material berbahan dasar resin ke permukaan enamel yang dietsa. Konvensional sistem bonding generasi keempat menggunakan tiga bahan yang berbeda yaitu etsa asam, larutan primer dan resin adhesif untuk melekatkan breket ke enamel gigi. Teknik ini juga dikenal sebagai teknik three-step total etch. Etsa asam kebanyakan menggunakan asam fosfor 30-50 selama 15-30 detik, lalu dilakukan pencucian dan pengeringan. 1,7,8,27 Proses etsa asam akan melarutkan kalsium dari hidroksiapatit enamel, kemudian kalsium akan terbuang ketika gigi dilakukan pencucian sehingga menyebabkan terputusnya material interprismatik dalam enamel yang menghasilkan ketidakteraturan atau kekasaran mikroporositi dengan kedalaman berkisar 5 – 50 µm. Permukaan enamel menjadi lebih kasar dengan mikroporositi yang lebih menyeluruh. Pembentukan retensi mikromekanik diperoleh melalui ikatan fisik antara resin komposit dengan enamel yang dietsa berupa pembentukan resin tags pada permukaan enamel. 4,8,10,20 Diperkirakan permukaan enamel yang hilang selama proses etsa asam sebelum bonding breket sebesar 10 – 30 µ m, sebaliknya pembersihan sisa adhesif pada permukaan enamel setelah debonding akan menyebabkan pengurangan enamel kira-kira 55,6 µm. 5 Prosedur etsa asam Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. kadang-kadang menimbulkan masalah risiko kontaminasi selama proses berlangsung dan sering dikatakan sebagai penyebab pembentukan white spot sekeliling breket ortodonti. Beberapa laporan penelitian menyatakan kerusakan enamel selama debonding. 8-10,12,19,21 Perkembangan bahan adhesif ortodonti terutama ditujukan untuk menyederhanakan prosedur bonding dengan mengurangi jumlah tahapan kerja dan meminimalkan jumlah enamel yang hilang selama bonding dan debonding breket dengan tetap mempertahankan kekuatan perlekatan klinis. 1,2,5,10,16 Sistem bonding generasi kelima dikembangkan dengan tujuan simplikasi, yang pertama dikembangkan sistem one-bottle adhesive yang terdiri dari etsa asam fosfor dan satu botol kombinasi primer dengan resin adhesifagen bonding. One-bottle adhesive masih merupakan bahan bonding konvensional menggunakan etsa asam fosfor yang melalui dua tahap kerja disebut two-step total etch. Yang kedua sistem two-step self-etching primer yang mengkombinasikan etsa asam dan primer dalam satu botol dan diikuti dengan resin adhesifagen bonding. 1,2,4,5,7,9-20 Sistem bonding baru yang digunakan dalam bidang restorative dentistry ini menggabungkan bahan conditioning dan priming ke dalam single acidic primer yang digunakan bersamaan pada enamel dan dentin sehingga menghemat waktu kerja bonding dan lebih mengurangi kesalahan prosedural. Self-etching primer ini awalnya digunakan pada dentin, dengan bagian acidic dari primer akan melarutkan smear layer dan mempertahankannya sebagai substrat perlekatan. Conditioning dan priming yang bersamaan ini akan mempersiapkan penetrasi monomer ke dalam dentin dan Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

4 86 71

Perbandingan Tensile Bond Strength Antara Resin Komposit Berbasis Methacrylate Dan Silorane Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Yang Berbeda Pada Restorasi Klas I Insisivus

4 53 74

Perbedaan Tensile Bond Strength Resin Komposit Berbasis Silorane dengan Menggunakan Sistem Adhesif yang Berbeda pada Restorasi Klas I

1 52 74

Perbandingan Shear Bond Strength Antara Breket Dengan Mesh Base Dan Retention Groove Base

1 55 71

Perbedaan Pengaruh Waktu Pengeringan Bahan Adhesif Terhadap Shear Bond Strength Restorasi Klas I Resin Komposit

2 42 78

Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching Primer/Adhesive Pada Bonding Breket Ortodonti

4 99 90

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 5

Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 14