Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian

Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. light untuk polimerisasinya dan memberikan waktu yang cukup bagi operator untuk menempatkan breket yang adekuat. Bahan adhesif konvensional light-cured sama seperti chemically-cured masih memerlukan proses etsa asam enamel untuk mendapatkan kekuatan perlekatan breket. 28,30-32 Pemakaian produk bahan adhesif light-cured untuk perlekatan breket ortodonti masih belum seluas seperti yang dipakai dalam bidang restorative dentistry. 29 Beberapa penelitian yang membandingkan kekuatan perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional chemically-cured dengan light-cured masih memberikan hasil yang berlawanan. 28,30,31 Di klinik masih banyak yang memakai bahan adhesif konvensional jenis chemically-cured. Adanya perkembangan bahan adhesif dari chemically-cured ke light-cured dan perkembangan sistem bonding ortodonti generasi kelima ke generasi keenam menarik untuk diteliti karena adanya perbedaan mekanisme polimerisasi chemically-cured dengan light-cured. Selain itu perbedaan mekanisme perlekatan bahan adhesif konvensional dengan self-etching primeradhesive untuk mendapatkan retensi mikromekanik akan mempengaruhi kekuatan perlekatan breket ke permukaan enamel gigi.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional chemically-cured dengan konvensional light-cured ? Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. 2. Apakah ada perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional chemically-cured dengan self-etching primeradhesive ? 3. Apakah ada perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional light-cured dengan self-etching primeradhesive ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional chemically-cured dengan konvensional light-cured. 2. Untuk mengetahui perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional chemically-cured dengan self-etching primeradhesive. 3. Untuk mengetahui perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional light-cured dengan self-etching primeradhesive.

1.4. Hipotesis

1. Ada perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional chemically-cured dengan konvensional light cured. 2. Ada perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional chemically-cured dengan self-etching primeradhesive. Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. 3. Ada perbedaan shear bond strength pada perlekatan breket jika dipakai bahan adhesif konvensional light-cured dengan self-etching primeradhesive.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam : 1. Sebagai masukan dalam pemilihan bahan adhesif untuk perlekatan breket terutama di Klinik Ortodonti Rumah Sakit Gigi Mulut dan Pendidikan FKG USU. 2. Sebagai informasi bagi dokter gigi dalam pemilihan bahan adhesif breket yang tepat untuk mengatasi kegagalan bonding selama perawatan ortodonti sehingga dapat memberikan hasil perawatan yang maksimal. Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

4 86 71

Perbandingan Tensile Bond Strength Antara Resin Komposit Berbasis Methacrylate Dan Silorane Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Yang Berbeda Pada Restorasi Klas I Insisivus

4 53 74

Perbedaan Tensile Bond Strength Resin Komposit Berbasis Silorane dengan Menggunakan Sistem Adhesif yang Berbeda pada Restorasi Klas I

1 52 74

Perbandingan Shear Bond Strength Antara Breket Dengan Mesh Base Dan Retention Groove Base

1 55 71

Perbedaan Pengaruh Waktu Pengeringan Bahan Adhesif Terhadap Shear Bond Strength Restorasi Klas I Resin Komposit

2 42 78

Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching Primer/Adhesive Pada Bonding Breket Ortodonti

4 99 90

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 5

Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 14