Bahan Adhesif Self-Etching PrimerAdhesive

Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. komponen resin adhesif kemudian akan menghasilkan “hybrid layer”. Sistem ini juga ditemukan efektif untuk bonding breket ke enamel. 12,14,16,20

2.4. Bahan Adhesif Self-Etching PrimerAdhesive

Penelitian Self-etching primer berkembang terus dengan ditemukannya sistem bonding yang mengkombinasikan self-etching primer dengan resin adhesifagen bonding ke dalam satu kemasan one-step self-etching primeradhesive yang disebut sistem bonding generasi keenam. 1,2,4,5,7,9,11-16,20,24 Pada akhir tahun 2000 Transbond Plus Self-Etching Primer dikembangkan oleh 3M Unitek Monrovia, Calif, USA untuk bahan bonding ortodonti yang menggabungkan etsa asam, primer dan resin adhesifagen bonding dalam satu kemasan tanpa proses pencucian dan pengeringan. Transbond Plus Self-Etching Primer terdiri dari tiga reservoir yaitu reservoir hitam, putih dan ungu Gambar 2.1. 26 Transbond Plus Self-Etching Primer berisi methacrylated phosphoric acid esters, air, phosphine oxide, stabilizer, fluoride complex, parabenes dan mengandung camphoroquinone sebagai photoinitiator dengan pH 1. Unsur aktifnya adalah methacrylated phosphoric acid esters, dengan grup phosphate dan grup methacrylate digabungkan menjadi satu molekul yang mengetsa dan priming secara bersamaan. Dengan demikian primer dapat penetrasi ke dalam seluruh kedalaman enamel yang dietsa untuk mendapatkan interlock mekanis yang baik. 10,11,16,18,22 Rumus kimia Transbond Plus Self-Etching Primer terdiri dari dua rantai primer yang membentuk suatu matrix primer yang padat pada waktu pengerasan. Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. Larutan cair awalnya akan mengetsa enamel segera setelah diaplikasikan tetapi kemudian berfungsi sebagai primer setelah dua rantai hidroksi bergabung dan hidrogen terlepas Gambar 2.2. Karena tidak ada asam yang tertinggal pada enamel maka tidak diperlukan pencucian. 25 Gambar 2.1. Bagian-bagian Transbond Plus Self-Etching Primer. .26 Gambar 2.2. Rumus kimia asam fosfor dengan self-etching primer. 25 Grup phosphate dari methacrylated phosphoric acid esters pada bahan adhesif self-etching primeradhesive akan melarutkan kalsium dan melepaskannya dari hidroksiapatit. Namun pada teknik ini kalsium dimodifikasi agar membentuk suatu kompleks dengan grup phosphate dan digabungkan ke dalam network ketika primer berpolimerisasi. Dengan cara ini asam akan dinetralisasi Gambar 2.3. Proses Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. etsa asam dan penetrasi primer ke enamel rod yang terbuka terjadi secara bersamaan Gambar 2.4, sehingga kedalaman etsa dengan penetrasi primer adalah sama Gambar 2.5. 18,22,26 Hanning et al 2002 menyatakan kedalaman demineralisasi enamel dan kedalaman penetrasi primer adalah sama karena kedua proses terjadi secara paralel sehingga menciptakan pola permukaan mikroretentif tiga dimensional yang disebut “nanoretentive interlocking”. 21 Gambar 2.3. Selama proses etsa asam, grup asam akan dinetralisir oleh reaksi dengan kalsium. 26 Gambar 2.4. Molekul primer penetrasi ke enamel rod terjadi secara bersamaan dengan etsa asam. 26 Gambar 2.5. Molekul primer mengalami polimerisasi membentuk network ketika dilakukan light cured. 26 Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. Tiga mekanisme yang bertindak untuk menghentikan proses etsa asam adalah : 18,22,26 1. Grup phosphate akan dinetralisir karena asam membentuk kompleks dengan kalsium dari hidroksiapatit 2. Ketika pelarut menguap dari primer maka viskositasnya meningkat, memperlambat penyebaran grup asam ke permukaan enamel 3. Ketika primer dilakukan penyinaran maka monomer primer berpolimerisasi sehingga penyebaran grup asam ke permukaan enamel berhenti. Hasil pola etsa Transbond Plus Self-Etching Primer hampir sama dengan etsa 37 asam fosfor dengan enamel rod yang terbuka Gambar 2.6. 26 Namun penelitian Cal-Neto et al 2005 menunjukkan self-etching primeradhesive memberikan hasil etsa yang lebih dangkal dan kurang jelas dibandingkan proses etsa asam konvensional. 10 a b Gambar 2.6. Gambaran enamel yang dietsa dengan a 37 asam fosfor, b Transbond Plus Self-Etching Primer. 26 Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. Keuntungan satu tahapan kerja self-etching primeradhesive adalah penetrasi etsa dan primer secara bersamaan akan memudahkan bonding, mengurangi kesalahan teknis, memperpendek prosedur klinis bonding, mengurangi lama kunjungan, menghilangkan kontaminasi silang etsa dengan primer dan mengurangi efek samping proses etsa asam. 1,2,9,11-16,24,27 Menurut White, bahan self-etching primeradhesive mudah diaplikasikan, pasien merasa lebih nyaman dan mengurangi waktu kerja sampai 65 . 11,13 Reynolds menyatakan bond strength minimum yang adekuat untuk keperluan ortodonti klinis berkisar 6 – 8 MPa. 1,2,6,13,15,19 Bishara et al 2001 membandingkan efek self-etching primeradhesive Prompt L-Pop ESPE Dental AG, Seefeld, Germany dengan sistem konvensional etsa asam 37 asam fosfor pada bonding breket ortodonti dan mendapatkan hasil shear bond strength signifikan lebih rendah 7,1 ± 4,4 MPa, namun masih dapat diterima secara klinis dibandingkan dengan grup konvensional 10,4 ± 2,8 MPa. 12 Arnold et al 2002 mendapatkan tidak ada perbedaan signifikan P0,05 shear bond strength antara tiga grup eksperimental yaitu Transbond Plus Self-Etching Primer yang dibiarkan 15 detik, 2 menit, dan 10 menit sebelum bonding breket 8,0 ± 1,3 MPa, 8,4 ± 1,5 MPa, 9,8 ± 3,7 MPa dengan grup konvensional 35 etsa asam 9,7 ± 3,1 MPa . 11 Dorminey et al 2003 juga mendapatkan tidak ada perbedaan P = 0,34 shear bond strength antara Transbond Plus Self-Etching Primer 11,9 ± 3,2 MPa dengan grup 34 asam fosfor 11,3 ± 2,2 MPa, namun signifikan lebih rendah P0,001 pada grup yang Elly Susianna : Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching PrimerAdhesive Pada Bonding Breket Ortodonti, 2009. tidak melakukan tahap pengeringan dengan angin setelah aplikasi Transbond Plus Self-Etching Primer 8,2 ± 2,8 MPa. 4 Vicente et al 2006 membandingkan shear bond strength antara grup 37 asam fosfor, Transbond Plus Self-Etching Primer dengan Non-Rinse Conditioner NRC, Dentsply DeTrey dan menjumpai tidak ada perbedaan signifikan P = 0,56 antara tiga grup 12,27 ± 5,01 MPa, 12,20 ± 4,27 MPa, 10,45 ± 4,09 MPa. 5 Sebaliknya Buyukyilmaz et al 2003 melaporkan penggunaan Transbond Plus Self-Etching Primer menghasilkan shear bond strength yang signifikan lebih besar 16,0 ± 4,5 MPa dibandingkan etsa 37 asam fosfor 13,1 ± 3,1 MPa. 22

2.5. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

4 86 71

Perbandingan Tensile Bond Strength Antara Resin Komposit Berbasis Methacrylate Dan Silorane Dengan Menggunakan Sistem Adhesif Yang Berbeda Pada Restorasi Klas I Insisivus

4 53 74

Perbedaan Tensile Bond Strength Resin Komposit Berbasis Silorane dengan Menggunakan Sistem Adhesif yang Berbeda pada Restorasi Klas I

1 52 74

Perbandingan Shear Bond Strength Antara Breket Dengan Mesh Base Dan Retention Groove Base

1 55 71

Perbedaan Pengaruh Waktu Pengeringan Bahan Adhesif Terhadap Shear Bond Strength Restorasi Klas I Resin Komposit

2 42 78

Perbedaan Shear Bond Strength Bahan Adhesif Konvensional Dengan Self-Etching Primer/Adhesive Pada Bonding Breket Ortodonti

4 99 90

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 5

Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 14