Komunikasi Eksternal Citra Perusahaan

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badanlembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Menurut Scott M. Cutlip and Allen H. Centre 2006:6, dalam bukunya Effective Public Relations, mengungkapkan bahwa PR atau Humas adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya. Publik atau khalayak pada suatu perusahaan adalah para pemegang saham, konsumen, masyarakat setempat, distributor, pendidik dan pemerintah. Khalayak- kahlayak ini mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Karena alas an itulah maka suatu perusahaan harus menerima tanggung jawab terhadap komunitas di tempat perusahaan itu beroperasi. Untuk menanggulangi penentangan komunitas dan untuk memperoleh pengakuan komunitas, banyak di antara mereka berupaya menciptakan pengenalan yang lebih dekat melalui program hubungan komunitas community relations Moore, 2004:416.

1.5.4 Komunikasi Eksternal

.Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri atas dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepada organisasi Effendy, 2006: 128-130. 1. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat informative, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, Universitas Sumatera Utara setidak-tidaknya ada hubungan batin. Kegiatan ini sangat penting dalam usaha memecahkan suatu masalah jika terjadi tanpa diduga. 2. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Jika informasi yang disebarkan kepada khalayak itu menimbulkan efek yang sifatnya kontroversial menyebabkan adanya pro dan kontra di kalangan khalayak, maka ini disebut opini publik. Opini publik ini sering sekali merugikan organisasi. Karenanya harus diusahakan agar segera dapat diatasi dalam arti kata tidak menimbulkan permasalahan.

1.5.5 Citra Perusahaan

Menurut Collins Englis Dictionary, citra adalah suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang ditunjukkan kepada publik oleh seseorang, organisasi, dan sebagainya. Lawrence L. Steinmetz, Ph. D, penulis buku Managing Small Business mengartikan citra sebagai pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan, benda atau organisasi. Menurutnya citra bagi perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Selanjutnya Lawrence mengemukakan persepsi seseorang terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Menurut Bill Canton citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap perusahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah 1 kata Universitas Sumatera Utara benda: gambar, rupa, gambaran; 2 gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk. Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalaman seseorang mengenai fakta- fakta atau kenyataan. Soemirat, 2004 :111-114 Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, dan pengertian, baik semacam tanda respek dan rasa hormat, dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai sebuah badan usaha atau pun terhadap personelnya dipercaya, professional dan dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik.

1.5.6 Teori S-O-R