ini dimaksudkan dengan memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan pencegahan terjadinya hipertensi yang dapat dilakukan melalui pendekatan populasi
ataupun perorangan. Pendekatan populasi secara khusus mengandalkan program untuk mendidik masyarakat. Pendidikan masyarakat yakni masyarakat harus diberi
informasi mengenai sifat, penyebab, dan komplikasi hipertensi, cara pencegahan, gaya hidup sehat, dan pengaruh faktor risiko kardiovaskular lainnya.
6
2.6.2. Pencegahan Primer
7,13
Pencegahan primer dilakukan dengan pencegahan terhadap faktor risiko yang tampak pada individu atau masyarakat. Sasaran pada orang sehat yang berisiko tinggi
dengan usaha peningkatan derajat kesehatan yakni meningkatkan peranan kesehatan perorangan dan masyarakat secara optimal dan menghindari faktor risiko timbulnya
hipertensi. Pencegahan primer penyebab hipertensi adalah sebagai berikut:
a. Mengurangimenghindari setiap perilaku yang memperbesar risiko, yaitu menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan dan kegemukan,
menghindari meminum minuman beralkohol, mengurangimenghindari makanan yang mengandung makanan yang berlemak dan berkolesterol tinggi
b. Peningkatan ketahanan fisik dan perbaikan status gizi, yaitu melakukan olahraga secara teratur dan terkontrol seperti senam aerobik, jalan kaki, berlari, naik
sepeda, berenang, diet rendah lemak dan memperbanyak mengonsumsi buah- buahan dan sayuran, mengendalikan stress dan emosi
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Pencegahan Sekunder
Sasaran utama adalah pada mereka terkena penyakit hipertensi melalui diagnosis dini serta pengobatan yang tepat dengan tujuan mencegah proses penyakit
lebih lanjut dan timbulnya komplikasi. Pemeriksaan diagnostik terhadap pengidap tekanan darah tinggi mempunyai beberapa tujuan
6
: a. Memastikan bahwa tekanan darahnya memang selalu tinggi
b. Menilai keseluruhan risiko kardiovaskular c. Menilai kerusakan organ yang sudah ada atau penyakit yang menyertainya
d. Mencari kemungkinan penyebabnya Sudah jelas bahwa semua tujuan ini merupakan unsur-unsur proses diagnosis
tunggal yang bertahap dan menyeluruh yang menggunakan tiga metode klasik: pencatatan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
Sejauh mana pemeriksaan laboratorium harus dilakukan dapat disesuaikan dengan bukti yang diperoleh dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan uji laboratorium
pendahuluan.
6
Perangkat diagnostik dalam pengukuran tekanan darah dapat menggunakan sfigmomanometer yang akan memperlihatkan peningkatan tekanan sistolik dan
diastolik jauh sebelum adanya gejala penyakit. Pemerikasaan penunjang yang rutin bisa dilakukan pada penderita hipertensi yang bertujuan mendeteksi penyakit yang
bisa diobati dan menilai fungsi jantung serta ginjal.
32
Pencegahan bagi mereka yang terancam dan menderita hipertensi adalah sebagai berikut:
7,13
a. Pemeriksaan berkala
Universitas Sumatera Utara
a.1. Pemeriksaanpengukuran tekanan darah secara berkala oleh dokter secara teratur merupakan cara untuk mengetahui apakah kita menderita hipertensi
atau tidak a.2. Mengendalikan tensi secara teratur agar tetap stabil dengan atau tanpa obat-
obatan anti hipertensi b.
Pengobatanperawatan b.1. Pengobatan yang segera sangat penting dilakukan sehingga penyakit
hipertensi dapat segera dikendalikan b.2. Menjaga agar tidak terjadi komplikasi akibat hiperkolesterolemia, diabetes
mellitus dan lain-lain b.3. Menurunkan tekanan darah ke tingkat yang wajar sehingga kualitas hidup
penderita tidak menurun b.4. Mengobati penyakit penyerta seperti dibetes mellitus, kelainan pada ginjal,
hipertiroid, dan sebagainya yang dapat memperberat kerusakan organ
2.6.4. Pencegahan Tersier