Pekerjaan Status Perkawinan PEMBAHASAN

d. Pekerjaan

Proporsi penderita hipertensi berdasarkan pekerjaan yang dirawat inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 6.4. Diagram Bar Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar Tahun 2010-2011 Berdasarkan Gambar 6.4. dapat diketahui bahwa proporsi penderita hipertensi berdasarkan pekerjaan tertinggi adalah Ibu Rumah Tangga IRT sebesar 24,6 dan terendah adalah Pensiunan sebesar 11,5. Hasil penelitian ini dapat dihubungkan dengan hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin penderita yang menunjukkan jenis kelamin penderita hipertensi tertinggi adalah perempuan sebesar 60,8. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sukresna 2009 di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Arifin Achmad Pekan Baru Tahun 2004-2008, memperoleh Universitas Sumatera Utara hasil penderita hipertensi berdasarkan pekerjaan tertinggi adalah Ibu Rumah Tangga sebesar 29,8. 40

e. Status Perkawinan

Proporsi penderita hipertensi berdasarkan status perkawinan yang dirawat inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar Tahun 2010-2011 Berdasarkan Gambar 6.5. dapat diketahui bahwa proporsi penderita hipertensi berdasarkan status perkawinan tertinggi adalah kawin sebesar 66,9 dan terendah adalah tidak kawin sebesar 4,6. Hal ini dapat dihubungkan dengan hasil penelitian berdasarkan pekerjaan penderita yang tertinggi adalah Ibu Rumah Tangga sebesar 24,6. Pada pekerjaan tersebut umumnya sudah menikah. Universitas Sumatera Utara Kemudian dari gambar 6.5. dapat diketahui status janda terdapat pada urutan kedua yaitu sebesar 23,1. Kemungkinan tingginya pada perempuan yang berstatus janda diakibatkan beberapa faktor seperti pengaruh hormonal juga dapat diakibatkan oleh tingkat stress yang dialami. Tekanan darah lebih tinggi telah dihubungkan dengan peningkatan stress, yang timbul dari tuntutan pekerjaan, hidup dalam lingkungan kriminal yang tinggi, kehilangan pekerjaan dan pengalaman yang mengancam nyawa terpapar ke stress bisa menaikkan tekanan darah dan hipertensi dini cenderung menjadi reaktif. Aktivasi berulang susunan saraf simpati oleh stress dapat memulai tangga hemodinamik yang menimbulkan hipertensi menetap. 30 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Flora Sumbayak 2007 di Rumah Sakit Umum Herna Medan tahun 2005-2006 yang memperoleh hasil penderita hipertensi berdasarkan status perkawinan tertinggi adalah yang sudah kawin tidak jandaduda sebesar 99,5. 41

f. Tempat Tinggal